10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

TEMPO.CO, JAKARTA – Singa dan hiu selalu digambarkan sebagai pemimpin di puncak rantai makanan mematikan. Keduanya mempunyai gigi yang tajam dan pandai mengejar mangsa. Kedua hewan buas ini juga sering terlihat di film-film Hollywood, membunuh siapa saja yang menghalangi mereka tanpa pandang bulu.

Faktanya, ada beberapa hewan yang terlihat lucu dan kecil, namun nyatanya menimbulkan ancaman bagi kehidupan manusia. Bahayanya berasal dari tingkat toksisitas dalam tubuh dan berbagai penyakit yang bisa berujung pada kematian.

Menurut Encyclopedia Britannica, berikut 10 hewan paling berbahaya di dunia. Daftar Hewan Paling Berbahaya Di Dunia 1. Monster Gila

Monster Gila merupakan kadal dengan nama ilmiah Heloderma Bahurum. Meski panjangnya hanya 50 sentimeter, ia memiliki kemampuan untuk menjepit korbannya dan menyuntikkan racun ke dalam luka gigitannya.

Monster Gila umum ditemukan di Amerika Serikat bagian barat daya dan Meksiko bagian utara. 2. Lalat tsetse

Lalat tsetse merupakan hewan penghisap darah di Afrika yang panjangnya tidak lebih dari 2,5 sentimeter. Ia menembus kulit manusia dan hewan lain dengan rahangnya yang seperti pisau.

Meskipun lalat tsetse tidak mengeluarkan darah, mereka juga menyebarkan penyakit tidur, yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening jika tidak ditangani. 3. Ikan batu

Rockfish atau stonefish (Synanceia verrucosa) suka berenang di perairan dangkal dengan dasar berbatu dan berlumpur.

Gigitan ikan Indo-Pasifik berukuran 33 cm ini beracun. Karena kemampuan kamuflasenya yang baik, racunnya dapat menyerang jika ada orang yang tidak sengaja menginjaknya. 4. Bumslan

Boomslang (Dispholidustypus) merupakan ular sepanjang 1,8 meter yang bersarang di sabana wilayah sub-Sahara.

Racun dari gigitannya dapat menyebabkan pendarahan, gagal ginjal bahkan kematian. 5. Kukang kerdil

Bertubuh kecil dan lucu, siapa sangka kalau kukang merupakan salah satu hewan paling berbahaya di dunia.

Primata yang panjangnya sekitar 37 sentimeter dan ditemukan di Indonesia dan Semenanjung Malaya ini menghasilkan racun di dekat siku. Racun ini diketahui menyebabkan reaksi alergi yang parah. 6. Ikan bintang

Ikan buntal atau fugu dianggap sebagai makanan lezat di Jepang. Namun dagingnya hanya boleh dimasak oleh koki terampil, karena organ dalamnya sangat beracun. Mengonsumsi sepotong hati fugu bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. 7. Katak panah beracun berwarna biru

Beberapa suku di Amerika Selatan melapisi mata panah mereka dengan lendir yang dihasilkan katak panah beracun biru.

Kulit katak, Dendrobates azureus, menghasilkan racun yang disebut curaretoxin. Senyawa tersebut dapat mengganggu sistem saraf tubuh bahkan menyebabkan gagal jantung. 8. Siput kerucut

Siput kerucut merupakan salah satu jenis siput laut yang banyak ditemukan di kawasan Indo-Pasifik.

Hewan mirip cangkang ini panjangnya mencapai 16 sentimeter dan mengeluarkan zat yang sangat beracun dari hidungnya. Satu gigitan siput kerucut dapat membunuh beberapa orang. 9. Lebah laut

Lebah laut merupakan salah satu jenis ubur-ubur yang berdiameter sekitar 25-30 sentimeter. Gigitan hewan bernama latin Chironex fleckeri ini bisa menyebabkan gagal jantung hanya dalam waktu 30 detik. Bulu babi berwarna cerah dan sulit dikenali oleh penyelam. 10. Nyamuk

Nyamuk merupakan salah satu hewan paling berbahaya di dunia karena membawa penyakit seperti demam berdarah, malaria, demam kuning, dan filariasis.

Serangga kecil penghisap darah ini adalah inang parasit, yang menyebar melalui gigi kecilnya. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk membunuh jutaan orang setiap tahunnya.

Melinda Devi Puspita

Pilihan Editor: Empat Ikan Paling Beracun di Dunia

Walikota New York Mengumumkan Pertemuan untuk Memerangi Serangan Tikus Baca selengkapnya.

Lakukan riset sebelum membeli tanaman dan bunga agar tidak membahayakan hewan peliharaan Anda. Apa risikonya? Baca selengkapnya

Istana Buckingham telah mengirimkan surat kepada PETA yang menyatakan Ratu Camilla tidak akan lagi membeli pakaian baru yang terbuat dari bulu binatang asli. Baca selengkapnya

Orangutan lebih cerdas dibandingkan simpanse dan gorila. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi dalam upaya mencegah penyebaran penyakit arbovirus seperti demam berdarah.

Beberapa hewan yang biasa dijadikan hewan laboratorium dalam penelitian: Baca artikel selengkapnya

Berikut daftar hewan terkecil di dunia, antara lain ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, dan ular. Baca selengkapnya

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue. Baca selengkapnya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan hebat, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, dan bahkan kematian. Baca selengkapnya

Dalam dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *