3 Tips Hindari Heatstroke saat Liburan Musim Panas di Eropa

TEMPO.CO, Jakarta – Wisatawan memanfaatkan liburan musim panas untuk menikmati cuaca cerah. Untuk mendapatkan kulit kecokelatan, berjemurlah di siang hari. Namun, Anda harus berhati-hati untuk menghindari sengatan panas atau luka bakar.

Huw Owen, salah satu pendiri platform pemesanan perjalanan TravelLocal, menawarkan beberapa tips agar tetap aman saat berlibur di bawah terik matahari. Ia menyarankan memulai dengan aktivitas seperti mengunjungi tempat wisata di siang hari dan bersantai di sore hari.

Menurut Huw, antara pukul 12.00 hingga 19.00 terkadang cuaca terlalu panas untuk keluar rumah, jadi sebaiknya istirahat dan berteduh di tempat. “Dalam hal mencegah panas, hal terbaik yang harus dilakukan adalah melakukan apa yang dilakukan banyak orang Eropa dan mengubah hari Anda,” katanya.

Sedangkan waktu paling sejuk adalah pada pagi, sore, atau dini hari. Ini adalah waktu terbaik untuk berjalan kaki untuk menghindari panas. Meski waktu tidur Anda berkurang di malam hari, Anda bisa menambahnya di siang hari. Usai tidur siang, wisatawan bisa kembali lagi dan menjelajahi monumen setelah matahari terbenam.

Di Eropa yang iklimnya panas, sebagian besar tempat wisata biasanya buka hingga sore hari. Kebanyakan bar dan restoran biasanya baru buka sekitar jam 9 malam. Selain itu, berjalan-jalan di luar ruangan pada malam hari akan lebih nyaman, dan wisatawan akan dapat melihat monumen lokal, yang mungkin terlihat lebih indah di bawah sinar bulan.

Sedangkan wisatawan dapat meluangkan waktu mengunjungi objek wisata di dalam ruangan pada siang hari untuk menghindari paparan sinar matahari. Kegiatannya meliputi menikmati hidangan lokal di galeri seni, museum dan restoran, atau mengunjungi toko kerajinan dan suvenir.

“Saat liburan biasanya kami merasa perlu berada di luar, namun saat cuaca panas, penting untuk menghabiskan beberapa jam sehari di dalam ruangan atau di tempat teduh,” dikutip dari situs Express UK.

Huw Owen juga mengingatkan kita untuk tetap terhidrasi. Usahakan minum air lebih banyak dari biasanya (sekitar 3 liter sehari). Banyak negara Eropa, termasuk Roma dan Milan, memiliki banyak sumber air gratis yang tersebar di seluruh kota, jadi bawalah botol air dan isi penuh.

Saat meminum minuman lokal, wisatawan sebaiknya menghindari konsumsi alkohol terlalu banyak saat suhu sangat tinggi. “Alkohol langsung menyebabkan dehidrasi, dan minum air untuk mengisi kembali cairan dapat menyebabkan kelelahan akibat panas,” katanya.

Pilihan Editor: 5 koper penting untuk liburan kapal pesiar Anda

Menurut laporan New Luxe Landscape, Mariott International Luxury Group telah mengidentifikasi tiga kelompok wisatawan premium baru.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Marriott International Luxury Group mengidentifikasi ekspektasi dan preferensi wisatawan berpenghasilan tinggi di kawasan Asia-Pasifik.

BPS mencatat 5,2 juta kunjungan wisman pada Januari hingga Mei 2024, jumlah tertinggi sejak pandemi Covid-19.

Sandiaga menjelaskan, sistem Kemenparekraf akan selalu on untuk melayani masyarakat. Baca selengkapnya

Paparan sinar matahari yang terus-menerus memperburuk kesehatan seluruh kulit Anda, serta bibir Anda. Baca selengkapnya

Musim hujan di Thailand biasanya berlangsung dari bulan Juli hingga Oktober. Lihat selengkapnya

Setelah Yawalat muncul di video musik Lisa Blackpink, pemerintah Thailand ingin mempromosikan kawasan tersebut untuk menarik wisatawan.

Bagi banyak orang, harga tabir surya dianggap mahal. Semakin tinggi tingkat perlindungannya, semakin mahal pula harganya. Baca selengkapnya

Pengembangan konsep pariwisata di Sumba Tengah bertumpu pada tiga pilar pembangunan yaitu pariwisata berbasis masyarakat, pariwisata terpadu, dan pariwisata berbasis keunggulan lokal. Baca selengkapnya

Kapten kapal pesiar dan pakar perjalanan berbagi tips tentang cara mencegah mabuk laut saat berada di kapal pesiar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *