30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak 30 tentara cadangan Israel dikabarkan menolak ikut serta dalam rencana serangan darat di kota paling selatan Rafah, Gaza. Menurut saluran media Israel Channel 12 Israel, para prajurit cadangan mengatakan mereka “lelah” dan “tidak dapat memenuhi tugas mereka”.

Seorang penyiar Israel mengatakan para panglima militer tidak akan memaksa pasukan cadangan untuk berpartisipasi dalam pertempuran di Rafah. Media menambahkan, hal tersebut tidak akan mempengaruhi aspek operasional.

Namun penolakan terhadap 30 tentara Israel menunjukkan tingkat pengurangan kekuatan cadangan yang tinggi setelah tujuh bulan perang.

Sejak 7 Oktober, pasukan Israel tanpa pandang bulu membombardir Jalur Gaza, menewaskan 34.454 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Ribuan lainnya terjebak di reruntuhan, sementara penyebaran penyakit dan kurangnya akses terhadap makanan dan air yang memadai kemungkinan akan memperburuk jumlah korban jiwa.

Israel telah berulang kali mengancam akan menyerang Rafa dalam beberapa pekan terakhir. Setidaknya 1,4 juta warga Palestina mencari perlindungan di wilayah tersebut dari pemboman besar-besaran Israel.

Para pemimpin Israel mengatakan mereka ingin “membubarkan” Hamas dan mengatakan kota di selatan Jalur Gaza adalah benteng terakhir kelompok Palestina di Gaza.

Channel 12 melaporkan bahwa keluarga tentara cadangan “menyatakan keprihatinan” mengenai kesehatan mental dan fisik mereka saat berpartisipasi aktif dalam serangan mematikan Tel Aviv terhadap Gaza.

Pada tanggal 29 Februari, pasukan terjun payung Israel mundur dari Khan Yunis dan digantikan oleh Brigade Bislamach.

Pada hari Sabtu, The Times of Israel melaporkan bahwa Jenderal Angkatan Darat Herzi Halevi mendukung rencana untuk “melanjutkan perang”. Dalam pertemuan dengan komandan divisi dan brigade di markas Komando Selatan di Bersyeba, dia mengusulkan serangan terhadap Israel Rafah.

Namun Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada hari Sabtu bahwa rencana serangan Israel terhadap Rafah dapat “ditunda” jika kesepakatan penyanderaan dicapai dengan Hamas. “Jika ada kesepakatan, kami akan berhenti bekerja,” ujarnya kepada televisi Channel 12, seperti dikutip Reuters.

Berita Arab | REUTERS Pilihan Editor: KFC Malaysia menutup 100 toko menyusul boikot pro-Israel

Tujuh pejabat AS secara terbuka mengundurkan diri sebagai protes atas dukungan pemerintahan Presiden Joe Biden terhadap serangan Israel di Gaza. Baca selengkapnya

Hamas mengatakan mereka tidak akan melanjutkan perundingan gencatan senjata sampai Israel mengakhiri serangannya di Gaza. Baca selengkapnya

Dua tahun lalu, seorang jurnalis Haaretz diancam dengan “konsekuensi” jika dia melaporkan upaya pimpinan Mossad untuk mengintimidasi mantan jaksa ICC. Baca selengkapnya

Seorang perawat Palestina pemenang penghargaan diusir dari rumah sakit AS karena menyebut serangan Israel terhadap Gaza sebagai genosida. Baca selengkapnya

Sebuah foto berjudul “Semua mata tertuju pada Rafa” telah dibagikan oleh lebih dari 47 juta akun Instagram setelah serangan mematikan Israel di kamp Palestina.

Troika Dunia 30 Mei 2024 dipimpin oleh berita terkait perkembangan perang di Gaza. 36.171 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza. Baca selengkapnya

Amerika adalah negara yang mendukung Israel dalam bentuk apa pun, termasuk dalam bentuk finansial yang mewah. Baca selengkapnya

Spanyol, Irlandia, dan Norwegia secara resmi mengakui Negara Palestina pada Selasa, 28 Mei 2024. Inilah alasan ketiga negara tersebut. Baca selengkapnya

Israel sering membuat klaim palsu mengenai perang Gaza, namun kenyataannya menunjukkan sebaliknya. Baca selengkapnya

Banyak pemimpin Eropa yang sepakat bahwa mereka siap mendukung kemerdekaan warga Palestina yang menderita akibat genosida dari Israel. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *