4 Indikasi Bali Sedang ‘Dijajah’ Menurut Wanda Ponika

TEMPO.CO, Jakarta – Sebagai destinasi wisata, Bali terkenal dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakatnya. Pariwisata Bali diketahui mulai populer di Hindia Belanda. Kawasan tersebut mulai berkembang sebagai destinasi wisata ketika Thomas Stamford Raffles tiba di Bali pada tahun 1815.

Menurut buku The Never Finished Revolution karya Remy Madinier, keindahan alam nusantara, termasuk Bali, banyak menarik wisatawan Eropa. Pada abad ke-19, banyak buku perjalanan diterbitkan di Eropa bersama dengan foto-foto alam Bali yang indah. Misalnya saja kisah perjalanan Count Bouvard (1871) dan Thomas Stamford Raffles (1824) yang dianggap berperan besar dalam menyebarkan citra wisata Bali yang pertama.

Setelah itu, Bali mulai dipromosikan sebagai destinasi wisata eksotik, dan pemerintah kolonial Hindia Belanda menerapkan kebijakan untuk melestarikan budaya dan tradisi Bali guna menarik wisatawan Eropa. Tren ini terus berkembang hingga Bali menjadi sangat terkenal di dunia.

Bali diperkirakan akan menduduki peringkat kedua destinasi wisata terpopuler di dunia pada tahun 2023 dalam Destination Choice Award, menurut laporan situs perjalanan TripAdvisor kemenparekraf.go.id.

Ya, banyak manfaatnya, seperti naik turunnya negara asing, pesatnya pertumbuhan ekonomi lokal, dan dunia perlahan mulai terekspos pada budaya Indonesia.

Namun masuknya orang asing ke Bali selalu mempunyai sisi negatif. Salah satunya dengan menyebarkan cara hidup dan menetap di Bali untuk dijadikan “rumah” mereka. Hal ini ditonjolkan oleh salah satu laporan X bernama Wanda Ponika. Terungkap di media sosialnya, orang asing yang masuk mulai menunjukkan minat berbisnis di Bali, antara lain menyewa sepeda motor, mengajar tari, dan mendirikan pabrik narkoba. Berikut beberapa faktanya:

1. Mengurus karya-karya warga lokal Bali

Menurut desainer perhiasan ternama Wanda Ponika, wisatawan asing yang tinggal di Bali menarik perhatian warga lokal dengan memulai usaha seperti pelatihan tari, membuka restoran, salon kecantikan, jasa tato, spa, bahkan membuka beberapa jasa seperti konstruksi mengatakan bahwa kegiatan juga menjadi pertimbangan.

Kutipan Antara ini ada benarnya karena pada tahun 2023, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha bahkan mendisiplinkan bisnis orang asing yang berani menduduki bisnis rakyat. Mereka menutup pusat perbelanjaan Living World di Denpasar, dan wisatawan kedapatan melanggar izin usaha dan izin tinggal di Ubud, kota yang dikenal banyak dihuni orang asing.

2. Mockba baru didirikan di Bali

Nama New Mockba berasal dari penelusuran peta digital Kecamatan Canggu, Kabupaten Badung. Hal tersebut terungkap di Instagram @bixfeedsmedia, dan Wanda mengungkapkan bahwa namanya berasal dari bahasa Rusia untuk Canggu.

Meski terkesan bercanda, namun nyatanya perilaku kasar imigran Rusia tersebut menuai kemarahan banyak netizen. Selain itu, karena mereka sering sembarangan menimbulkan masalah di jalanan, terdapat kekhawatiran bahwa membiarkan Mokba Baru berkembang biak akan membuat orang asing tidak dapat menciptakan peradaban mereka sendiri dan mengusir penduduk lokal Bali.

3. Mengabaikan adat istiadat Bali

Perilaku agresif wisatawan asing tersebut meneruskan perilaku mereka yang tidak egois dan tidak menghormati adat istiadat Bali. Fakta yang diungkap Wanda ini menunjukkan ada sebagian orang yang buang air kecil dan bercinta di tempat suci. Bahkan di jalan umum, Kantor Imigrasi TPI Denpasar melacak video WNA sembarangan buang air kecil di jalan. Meski tidak melanggar hukum, namun merupakan tindakan yang bertentangan dengan moral dan budaya masyarakat Indonesia.

4. Memanfaatkan peluang ekonomi dibandingkan mengimpor devisa.

Hal menyedihkan lainnya adalah dengan semakin banyaknya usaha yang dibuka oleh orang asing, mereka datang ke Bali bukan untuk mengumpulkan mata uang asing, melainkan untuk memanfaatkan kekayaannya. Pengusaha asing diketahui tidak membayar pajak, merusak masyarakat, budaya, dan lingkungan, serta hanya mendukung bisnis di negaranya sendiri. Akibatnya, pengusaha lokal Bali juga terkena dampak berkurangnya keuntungan dan hilangnya pelanggan.

Pilihan Editor: Wisata Bawah Laut Nusa Dua Bali

DKS Group, pionir industri hotel mewah, mengumumkan kemitraan bisnis terbarunya dengan Marriott International dan berencana membuka JW Marriott Bali Ubud Resort & Spa. Baca selengkapnya

Walhi khawatir Subak dalam bahaya. Pemerintah Provinsi Bali telah menegaskan komitmennya untuk melestarikan sistem perairan sebagai situs warisan budaya. Baca selengkapnya

Sudah menjadi hal biasa bagi PWF untuk menjadi tuan rumah konferensi air terbesar dunia di Bali. Baca selengkapnya

PLN dan masyarakat lokal sedang mengembangkan hutan bakau di Bali. Baca selengkapnya

Pusat Kajian Hukum dan Keadilan Sosial Fakultas Hukum UGM merespons kejadian pelanggaran HAM pada PWF 2024 di Bali. Baca selengkapnya

Baru-baru ini, Forum Air Dunia ke-10 diadakan di Bali, dan Forum Air Rakyat, sebuah organisasi saingan yang menentang forum tersebut, ikut ambil bagian. Apa itu? Baca selengkapnya

Uni Eropa (UE) menyebut inflasi dan gaji pegawai negeri sebagai alasan utama kenaikan biaya visa Schengen. Baca selengkapnya

BCA menyalurkan KUR kepada merchant kedai kopi di Bali dengan biaya di atas Rp 100 juta. Baca selengkapnya

AJI mengatakan, ini bukan pertama kalinya pihaknya membatalkan kegiatan publik dan membatasi kebebasan berekspresi di tengah peristiwa global. Baca selengkapnya

Pembubaran Forum Rakyat (PWF) 2024 merupakan organisasi induk Bali Patriot Garuda Nusantara (PGN) di wilayah Gashi. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *