TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengusut kasus suap yang melibatkan mantan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Harun Masiku. Baru-baru ini, KPK memanggil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada Senin, 10 Juni 2024 untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus Harun yang sudah berjalan lebih dari 4 tahun.
Demikianlah awal mula saksi keempat yang diperiksa setelah kasus ini “dihidupkan kembali”. Sebelumnya, KPK memeriksa tiga orang saksi yang disebut merupakan kerabat Harun Masiku. Mereka adalah Simeon Petrus, Hugo Ganda dan Melita De Grave.
Ketiganya diinterogasi karena diduga menyembunyikan Harun. Namun hingga saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menjelaskan kesimpulan penyidik setelah memeriksa tiga kerabat Harun.
Informasi yang didalami lebih lanjut hampir sama dengan informasi yang diterima KPK tentang keberadaan Harun Masiku yang diduga sebagai satpam, kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat diperiksa. . Jakarta, Rabu 5 Juni 2024.
Harun Masiku sudah menjadi buronan KPK selama 4,5 tahun terakhir. dia punya ini statusnya pada 29 Januari 2020 setelah lolos dari operasi tangkap tangan KPK (OTT) yang terjadi pada Rabu, 8 Januari 2020. Sejak saat itu, Harun Masiku masih bersembunyi hingga bisa dituntut hukum. pejabat penegakan hukum.
Berdasarkan catatan Tempo, sejak terungkapnya kasus suap politisi PDIP, ada beberapa tempat yang diduga menjadi tempat persembunyian Harun Masiku. Simak rangkuman informasi selengkapnya di bawah ini.
Singapura
Pada 8 Januari 2020, Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Komisioner KPU Wahyu Setiawan karena diduga menerima keringanan Rp600 juta dari uang tebusan Rp900 juta. Berkat salah satu sahabat dekatnya, Agustiani Tio Fridelina Sitorus, uang tersebut disebut-sebut menjadikan Harun Masiku menjadi anggota DPR terpilih melalui mekanisme pergantian sementara.
Harun lolos dari operasi senyap dan KPK meyakini Harun Masiku berada di Singapura saat OTT terjadi. “Dari informasi humas imigrasi, jelas dia berada di Singapura pada 6 Januari berdasarkan data perdagangan manusia,” kata Ali Fikri.
Berdasarkan catatan Tempo saat itu, Harun Masiku berangkat ke Singapura pada Senin, 6 Januari 2020. Ia membeli beberapa tiket pesawat Garuda Indonesia di hari yang sama untuk penerbangan berbeda, yakni GA 824, GA 830, dan GA 832. Harun Masiku . facebook.com
Harun terbang ke Singapura dengan penerbangan GA 832 dan tiba di sana pada pukul 14.20. Namun, Harun hanya menghabiskan satu hari di Singapura. Keesokan harinya, Harun kembali ke Indonesia meminta dua tiket pesawat berbeda, yakni Lion Air JT 155 dan Batik Air ID 7156.
Di penerbangan Lion Air, status Harun adalah “no show” atau tidak berada di pesawat. Rupanya, ia terbang pulang dengan Batik Air dan tiba di terminal Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 17.03 WIB. Ia kemudian kembali ke apartemennya di kediaman Thamrin.
Grand Hyatt Hotel, Jakarta
Saat KPK OTT menentang Wahyu Setiawan, Harun Masiku meninggalkan apartemennya. Sore harinya, KPK memantau posisi Harun di depan Grand Café lantai 3 Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat.
Setelah itu, Harun menemui Nurhasan, penjaga kantor Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di salah satu SPBU di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Sejak itu, Harun menghilang dan tidak ditemukan lagi. Pada 29 Januari 2020, KPK memasukkan nama Harun Masiku ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Tim penyidik KPK menelusuri keberadaan Harun di sekitar kompleks Fakultas Ilmu Kepolisian (PTIK). KPK berencana menangkap Harun Masiku yang bersama Hasto.
Di PTIK, tim KPK terus memantau keberadaan Harun dan Hasto. Sembari memantau lokasi sasaran, sejumlah penyidik sempat istirahat salat magrib di Masjid Daarul ‘Ilmi Komplek PTIK. Ketika mereka mencoba memasuki masjid, beberapa polisi menangkap mereka. Operasi senyap penangkapan Hasto dan Harun gagal.
“Petugas PTIK menghentikan tim investigasi kami dan mencari identitas mereka di sana. Penyidik kami berdoa, kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Kamis, 9 Januari lalu.
Setelah PTIK gagal menangkap Harun, politikus PDIP itu kemudian menjadi buronan internasional per 30 Juli 2021. Hal itu berdasarkan Interpol yang mengeluarkan red notice.
Selain itu ada informasi Harun Masiku berada di Kamboja… Kamboja
Pada 26 Juli 2023, terdapat informasi Harun Masiku berada di Kamboja. Komandan Divhubinter Polri, Irjen Krishna Murti mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, Interpol, dan otoritas Kamboja untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
Tak lama setelah tersiar kabar Harun Masiku berada di Kamboja, Krishna Murti mengaku yakin Harun masih berada di Indonesia dan bukan di luar negeri. Hal itu diungkapkan Krishna saat mengunjungi Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 7 Agustus 2023.
Krisna menjelaskan, keraguan itu terlihat dari detail penyeberangan Harun. “Ada data silang bahwa yang bersangkutan ada di dalam negeri. “Dari data lalu lintas terkini, kami menduga dia bersembunyi di dalam, berbeda dengan rumor yang beredar bahwa dia berada di luar negeri,” kata Krishna Murti di Gedung Merah Putih KPK.
Berbeda dengan pernyataan Krishna Mukti, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menyebut Harun tidak berada di Indonesia. Asep mengatakan, KPK telah mendapat informasi Harun sudah tidak ada lagi di Indonesia. Ia menduga politikus PDIP itu keluar dari Tanah Air dengan cara yang tidak sah.
“Padahal, penyeberangan terakhir yang didaftarkan di imigrasi adalah pada masa masuk. Yang bersangkutan diketahui belum meninggalkan Indonesia. Kami menduga pihak yang berkepentingan tidak melalui jalur resmi. Sebab, belakangan kami mendapat informasi bahwa dia berada di negara tetangga, kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jumat, 11 Agustus 2023.
Asep belum mau merinci keberadaan Harun saat ini. Berdasarkan pemeriksaan KPK, Asep menyebut Harun berada di negara ASEAN.
Negara-negara sekitarnya
Pada awal Juli 2023, Asep Guntur Rahayu juga mengatakan timnya mendapat informasi bahwa Harun Masiku berada di negara tetangga. Namun, dia tidak menjelaskan secara pasti negara tetangga mana saja yang dimaksud. Saat itu, Asep mengatakan petugas KPK memverifikasi informasi tersebut dengan menggeledah Harun di dua masjid, satu gereja, dan satu apartemen. Namun pencarian tidak membuahkan hasil.
PRINSIP RADEN
Pilihan Redaksi: 3 Meter Teratas: Kisah KPK, Nyaris Tangkap Hasto dan Harun Masiku di PTIK, Kenapa Hakim Syahrul Yasin Limpo Tak Buka Rekening Gaji
Komisi Pemberantasan Korupsi melaporkan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan majelis hakim yang menangani kasus Gazalba Saleh. Baca selengkapnya
Ada empat kasus pengerukan alur pelayaran pelabuhan yang dikelola KPK. Baca selengkapnya
Polda Metro Jaya telah menangkap empat tersangka kasus pemalsuan uang senilai Rp 22 miliar di Srengseng Rayan pada 15 Juni. Baca selengkapnya
Syahrul Yasin Limpo mengaku sudah dua kali memberikan uang kepada mantan Ketua KPK Firli Bahuri, totalnya Rp 1,3 miliar. Katanya uang persahabatan. Baca selengkapnya
Ronny mengatakan, penyitaan aset Hasto Kristiyanto berdampak serius bagi PDIP yang sedang mempersiapkan diri menuju Pilkada 2024.
Majelis hakim kasus korupsi LNG Pertamina menganggap uang Rp 1,62 yang diterima Karen Agustiawan dari Blackstone sebagai pemasukan resmi. Baca selengkapnya
KPK menjamin akan mengusut tuntas kasus Eddy Hiariej, mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Polisi lain sedang menangani kasus ini, mereka tidak mau menanganinya. Baca selengkapnya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami mantan Komandan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana yang ditetapkan sebagai tersangka pencemaran APD Covid-19. Baca selengkapnya
Bawahan SYL mengatakan Rp. 800 crore saat Firli Bahuri masih menjabat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Pertanian mengusut dugaan korupsi pasokan sapi. Baca selengkapnya
Komisi Pemberantasan Korupsi menjadikan kota Solo atau Surakarta sebagai salah satu Kota Percontohan Antikorupsi Nasional pada tahun 2024. Berapa ratingnya? Baca selengkapnya
