5 Candi Buddha Tertua di Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman budaya, serta memiliki warisan budaya yang menarik berupa candi-candi kuno Budha. Dari Sabang hingga Merauke, pulau-pulau di Indonesia adalah rumah bagi banyak candi Budha yang tidak hanya indah secara arsitektur, tetapi juga sarat dengan nilai sejarah dan spiritual. Berikut lima candi Budha tertua yang menjadi saksi bisu kemegahan peradaban masa lalu Indonesia, dikutip dari buku Mengenal Lebih Dekat Candi Nusantara Karya Garsinia Lestari:

1. Kuil jiwa

Candi Jiwa terletak di kawasan Candi Batujaya. Pada saat ditemukan, situs Candi Jiwa masih berupa kenampakan yang dikenal dengan nama Unur Jiwa. Nama Candi Jiwa berasal dari cerita rakyat bahwa ketika daerah tersebut sering dilanda banjir, banyak warga yang memanfaatkan candi yang saat itu masih berupa gundukan tanah untuk menyelamatkan hewan. Namun, setelah beberapa hari, hewan tersebut tidak selamat, namun hewan tersebut mati atau kehilangan jiwanya. Candi Jiwa merupakan bangunan keagamaan Budha yang berasal dari abad ke 4-5 Masehi.

2. Candi Borobudur

Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah merupakan salah satu keajaiban dunia yang mempesona. Dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi yang dibangun oleh Dinasti Syailendra ini melambangkan perjalanan spiritual Sang Buddha menuju pencerahan. Berkat struktur berlapis-lapis yang menggambarkan kosmos Buddha, Borobudur menarik ribuan wisatawan dan peziarah setiap tahunnya. Relief yang menghiasi dinding candi menggambarkan kisah-kisah dari kehidupan dan ajaran Sang Buddha, dan stupa yang menjulang di atas candi melambangkan pencapaian Nirwana.

3. Candi Mendut

Di dekat Borobudur terdapat Candi Mendut yang mempunyai keindahan dan keistimewaan tersendiri. Dibangun sekitar waktu yang sama dengan Borobudur, Candi Mendut adalah tempat penting perayaan Waisak di Indonesia. Arsitekturnya yang sederhana namun megah, dihiasi patung Buddha dalam suasana tenteram, menciptakan suasana tenang dan reflektif bagi pengunjung.

4. Kuil Sev

Candi Sewu, kompleks candi Budha terbesar kedua di Pulau Jawa setelah Borobudur, menjadi saksi bisu kemegahan arsitektur Jawa masa lalu. Dibangun pada abad ke-8 M, candi ini berisi ratusan stupa yang tersebar di area yang luas. Meski sebagian besar candi-candi ini telah hancur, namun keindahannya tetap mempesona. Relief-relief yang menghiasi dinding candi menggambarkan berbagai cerita yang diambil dari ajaran Buddha, sehingga memperkaya pengalaman spiritual pengunjung.

5. Candi Kalasan

Candi Kalasan dengan kehadirannya yang megah merupakan perpaduan unik antara gaya arsitektur India dan Jawa. Dibangun pada abad ke 8 Masehi. Dibangun pada masa Dinasti Syailendra, candi ini berisi ukiran halus yang menceritakan kisah kehidupan Sang Buddha sebelum beliau mencapai pencerahan. Arsitektur candi Kalasan menunjukkan pengaruh yang kuat dari gaya arsitektur India, terutama pada bentuk stupa yang menjulang tinggi di atas bangunan candi. Meski mengalami berbagai kerusakan akibat perubahan cuaca dan kerusakan struktur, upaya pelestarian dan pelestarian tetap dilakukan untuk menjaga keaslian dan keindahan Candi Kalasan.

Candi Budha tertua di Indonesia ini tidak hanya merupakan peninggalan masa lalu, namun juga merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan untuk generasi mendatang. Keindahan arsitektur dan kekayaan spiritual yang terkandung dalam candi-candi ini tidak hanya memikat mata, namun juga menyentuh hati dan jiwa. Melalui upaya konservasi dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap warisan budaya ini, kita dapat melindungi kekayaan spiritual dan sejarah Indonesia untuk masa depan yang lebih baik.

Pilihan Editor: Mengunjungi candi tertua di Indonesia di Kerajaan Tarumanegara

Presiden Jokowi menghabiskan liburan akhir pekan bersama keluarganya dengan mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang

Adakah aturan berkunjung ke Candi Borobudur, apa saja yang diperbolehkan dan apa saja yang dilarang? Pasar Medang saat ini berlangsung pada tanggal 23 hingga 26 Mei 2024. Baca artikel selengkapnya

Candi Mendut merupakan situs sejarah yang sangat penting dalam rangka perayaan Waisak di Indonesia. Berikut beberapa fiturnya. Baca selengkapnya

Pelepasan lampion Waisak menjadi acara yang dinantikan masyarakat setiap tahunnya. Baca selengkapnya

Biksu tersebut mengambil api Mrapen Dharma dan menyucikannya di Candi Mendut sebagai bagian dari rangkaian perayaan Waisak yang akan digelar di kompleks Candi Borobudur. Baca selengkapnya

Senin lalu, total 40 biksu tiba di Candi Borobudur untuk melakukan ritual thudong. Biksu Kepala Tudong menceritakan pengalamannya. Baca selengkapnya

Taman Wisata Candi Borobudur menyesuaikan jumlah kunjungan wisatawan pada periode puncak libur Waisak pada 23 Mei 2024. Baca selengkapnya

Perayaan Waisak diakhiri dengan pelepasan lampion pada tanggal 23 Mei, dilanjutkan dengan jalan meditasi di alun-alun medang Candi Borobudur pada tanggal 24-26 Mei. Baca selengkapnya

Pada Hari Waisak, umat Buddha akan mengunjungi kuil-kuil lokal dan kuil-kuil besar untuk berdoa. Umat ​​​​Buddha juga dengan tenang merenungkan diri dan kehidupan. Baca selengkapnya

Ritual Thudong diyakini telah dilakukan sejak zaman Buddha. Setahun kemudian, bhante akan dipakai selama empat bulan untuk melengkapi tradisi ini. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *