5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

TEMPO.CO, Jakarta – Pernikahan adalah sebuah langkah besar dalam hidup seseorang. Meskipun kita sering mempersiapkan diri secara emosional dan sosial, kita juga perlu mempersiapkan diri secara fisik dan kesehatan. Langkah penting yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah.

Menurut situs resmi Departemen Kesehatan, melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah merupakan upaya preventif yang dapat membantu meletakkan landasan kuat bagi pernikahan yang sehat dan bahagia. Dengan mengetahui status kesehatan satu sama lain dan mengatasi masalah kesehatan apa pun yang mungkin ada, pasangan dapat meningkatkan peluang mereka untuk membangun hubungan jangka panjang yang kuat dan bahagia.

Poli Bidan calon pengantin di Puskesmas Tanah Abang, Sunarthi S.S.T mengatakan, calon pengantin sebaiknya menjalani pemeriksaan kesehatan tiga bulan sebelum pernikahan untuk mempersiapkan generasi berkualitas di masa depan.

Manfaat pemeriksaan kesehatan calon pengantin adalah untuk mengetahui apakah ada akibat buruknya sehingga bisa segera diobati dan menghasilkan generasi yang berkualitas di masa depan, kata Sunarthi dikutip Antara.

Di bawah ini adalah ujian-ujian yang harus dilalui oleh calon suami istri sebelum menikah. Datanya tersedia di situs resmi Rangkaian Tes Pranikah Kementerian Kesehatan.

1. Tes HIV dan penyakit menular seksual (PMS)

HIV dan PMS penting untuk memastikan bahwa kedua pasangan dalam suatu hubungan bebas dari infeksi yang dapat ditularkan secara seksual. Dengan mewaspadai kondisi kesehatan ini sebelum menikah, pasangan dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat dan terhindar dari penularan penyakit.

2. Pemeriksaan kesehatan reproduksi

Pemeriksaan kesehatan reproduksi meliputi pengujian kesuburan kedua pasangan. Hal ini penting untuk mengetahui apakah ada masalah kesuburan yang perlu diatasi sebelum pasangan memutuskan untuk memiliki anak. Pemeriksaan ini juga dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan reproduksi lain yang perlu ditangani.

3. Tes darah dan urin secara umum.

Tes darah dan urine secara umum dapat memberikan gambaran tentang kesehatan secara keseluruhan, termasuk kadar gula darah, fungsi ginjal, fungsi hati, dan kondisi umum lainnya. Pemeriksaan ini dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan yang sebelumnya tidak diketahui.

4. Tes Genetik Beberapa pasangan memutuskan untuk menjalani tes genetik pranikah untuk mengetahui apakah mereka membawa gen penyakit genetik yang mungkin diturunkan kepada keturunannya. Mengetahui informasi ini, pasangan dapat mempertimbangkan tindakan seperti konseling genetik atau tes prenatal jika diperlukan.

5. Pemeriksaan kesehatan jiwa

Pemeriksaan atau tes kesehatan mental juga penting sebelum menikah, karena masalah kesehatan mental dapat memengaruhi hubungan dan kesejahteraan perkawinan. Berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental dapat membantu pasangan mengatasi masalah kesehatan mental yang mungkin mereka hadapi dan bersiap menghadapi masalah yang mungkin timbul dalam pernikahan mereka.

Kementerian Kesehatan | ANTARNEWSPilihan Editor: Dikecam karena tes kesehatan Joe Biden tidak memperhitungkan kesehatan mental

Saat ini jemaah haji Indonesia melaksanakan tahapan puncak ibadah haji ke Arafah, Mina, dan Muzdalifah. Baca selengkapnya

Bappenas menilai kewenangan tersebut perlu ditingkatkan. Baca selengkapnya

Kontribusi KRIS saat ini sedang dikaji oleh Kementerian Keuangan, DJSN, BPJS Kesehatan, dan Kementerian Kesehatan. Baca selengkapnya.

Sumihar memastikan pengobatan pasien kusta sepenuhnya gratis. Baca selengkapnya

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan besaran iuran KRIS BPJS kesehatan akan ditetapkan pada 1 Juli 2025. Baca selengkapnya

Warga belum mengetahui bahwa ini adalah penyakit kulit akibat jamur – kusta. Ditemukan pada Program Puskesmas Desa. Baca selengkapnya

Wamenkes melaporkan hingga 20 Mei 2024, sebanyak 1.053 rumah sakit di Indonesia siap menerapkan sistem KRIS dalam pelayanan BPJS kesehatan. Baca selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor telah menetapkan status darurat atau KLB terhadap kasus keracunan makanan yang terjadi pada 93 orang di Cipaku. Baca selengkapnya

Menkes berharap PP Kesehatan bisa disahkan Jokowi pada bulan ini. PP tersebut tidak hanya mengatur rokok, gula, dan garam. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan akan segera menerbitkan peraturan untuk mengendalikan praktik perantara guna membantu tenaga medis memperoleh unit kredit profesional. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *