692 Tahun Ibnu Khaldun, Sejarawan Muslim Penulis The Muqaddimah Pengantar Sejarah Dunia

TEMPO.CO, Jakarta – Ibnu Khaldun merupakan pemikir besar abad ke-14 yang terkenal atas kontribusinya di bidang sejarah, sosiologi, dan filsafat. Ia meletakkan dasar bagi banyak konsep modern dalam sosiologi melalui karyanya yang paling terkenal, Muqaddimah.

Ibnu Khaldun lahir pada tanggal 27 Mei 1332 di Tunis. Ia dibesarkan dalam keluarga terpandang yang telah mengabdi pada pemerintah dan mendapatkan beasiswa selama bertahun-tahun. Keluarganya berasal dari Hadramaut di Yaman dan berimigrasi ke Spanyol pada masa kemakmuran Muslim Andalusia.

Menurut Britannica, mereka adalah bagian dari kelompok elit intelektual dan politisi yang mengizinkan Ibnu Khaldun belajar dan berinteraksi dengan para pemikir terkemuka pada masanya.

Pendidikan Dini dan Perjalanan

Ibnu Khaldun menerima pendidikan yang sangat baik sejak usia dini. Ia mempelajari Alquran, Hadits, Fiqih, sastra Arab di bawah bimbingan ulama terkemuka Tunisia. Setelah itu, banyak yang mengikuti jejak keluarganya yang bekerja di pemerintahan dan mulai terjun ke dunia politik dan administrasi.

Ibnu Khaldun menempuh pendidikan di beberapa pusat keilmuan di Afrika Utara, seperti Fez dan Granada, yang memberinya pemahaman luas tentang berbagai disiplin ilmu.

Pengetahuan Ibnu Khaldun tidak terbatas pada ilmu agama saja. Ia juga mempelajari filsafat, matematika, logika dan ilmu alam. Keahliannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan memungkinkannya menciptakan teori-teori masyarakat dan sejarah manusia yang kompleks dan mendalam.

Pada usia 20 tahun ia diangkat ke suatu posisi di istana Tunis dan tiga tahun kemudian menjadi sekretaris Sultan Fez di Maroko. Namun setelah dua tahun mengabdi, dia dicurigai terlibat dalam pemberontakan dan dipenjarakan. Setelah dibebaskan dua tahun kemudian, ia dipromosikan oleh penguasa baru, tetapi kembali dikritik dan memutuskan meninggalkan Maroko menuju Granada.

Perkenalan

Karya Ibnu Khaldun yang paling terkenal adalah Muqaddimah atau Prolegomena, pengantar sejarah dunianya. Dalam karyanya tersebut, Ibnu Khaldun menguraikan teori-teori dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang cukup revolusioner pada masanya.

Ibnu Khaldun memanfaatkan masa tinggalnya di Fez untuk melanjutkan studinya dan didampingi oleh banyak ulama dari Afrika Utara dan Andalusia. Selama empat tahun berada di Bani Arif, Ibnu Khaldun juga menyusun sejarah kehebatan al-Ibar.

Menurut situs Universitas Ibnu Khaldun, gagasan ekonomi Islam abad pertengahan yang paling maju terdapat dalam Muqaddimah.

Ia memperkenalkan konsep asabiya (kohesi sosial) sebagai faktor utama naik turunnya peradaban. Menurut Ibnu Khaldun, asabiyah merupakan kekuatan yang mengikat kelompok-kelompok sosial menjadi satu dan memberi mereka kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal.

Selain itu, Ibnu Khaldun juga membahas tentang peran perekonomian dalam pembangunan masyarakat. Ia mengatakan, kekayaan dan kemakmuran ekonomi merupakan landasan stabilitas politik dan kemajuan peradaban. Teorinya tentang siklus dinasti, yang mana kerajaan dan dinasti mengalami siklus kelahiran, pertumbuhan, kebangkitan, dan akhirnya kemunduran, telah menjadi salah satu konsep yang paling berkesan dalam sejarah pemikiran.

Ibnu Khaldun juga mengkritik catatan sejarah yang subyektif dan bias. Ia menekankan pentingnya pengecekan fakta dan analisis kritis dalam penulisan sejarah. Metodologi ini menjadikannya salah satu pendiri historiografi kritis modern.

Artikel ini awalnya dimaksudkan sebagai pengantar Kitab al-Ibar miliknya, sejarah dunia Arab dan Muslim, serta dunia pra-Islam. Muqaddimah awalnya selesai pada tahun 1377, kemudian direvisi dan ditambah sesaat sebelum penulis meninggal.

Menjadi seorang pemberi pengaruh

Ibnu Khaldun meninggal pada tanggal 17 Maret 1406 di Kairo, Mesir, namun warisannya masih hidup hingga saat ini. Karya-karyanya, khususnya Muqaddimah, telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan terus dipelajari dalam berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, sejarah, ekonomi, dan ilmu politik. Pemikiran revolusioner dan metodologi kritisnya menjadikannya bapak sosiologi dan historiografi modern.

Pemikiran dan karya Ibnu Khaldun menunjukkan betapa pentingnya pendekatan multidisiplin dalam memahami dinamika sosial dan sejarah manusia. Dia tidak hanya memberikan kontribusi yang signifikan pada masanya, dia terus mempengaruhi pemikiran ilmiah hingga saat ini.

Pilihan Editor: Ketika Mark Zuckerberg mengagumi buku Ibnu Khaldun

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan Hamas belum menanggapi usulan gencatan senjata terbaru yang diajukan Presiden AS Joe Biden. Baca selengkapnya

Indonesia dan Rwanda telah menandatangani tiga nota kesepahaman di berbagai bidang, mulai dari konsultasi politik hingga pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik. Baca selengkapnya

Perry Varjio mengatakan mitra dagang utama Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Baca selengkapnya

Faisal Basri mengatakan, Panchasila jangan hanya menjadi kosa kata belaka namun menjadi pemersatu daerah. Baca selengkapnya

Sandiaga membahas berbagai strategi dan inisiatif bersama Kadin Solo untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Kota Solo. Baca selengkapnya

Deputi Gubernur Senior BI Destri Damayanti mengatakan tantangan bank sentral ke depan akan sangat berat. Baca selengkapnya

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) akan kembali membuka lowongan. Pendaftaran dilakukan melalui kari.bca.co.id hingga 30 Juni 2024. Bacaan lengkap

Sejarah hubungan Sirbon-Jakarta dimulai ketika Pelabuhan Sunda Kelapa dikuasai Portugis. Baca selengkapnya

Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel telah memberikan tiga gencatan senjata kepada Hamas

Hamas mengatakan mereka tidak akan melanjutkan perundingan gencatan senjata sampai Israel mengakhiri pendudukannya di Gaza. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *