7 Fakta Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah Diduga Dibuntuti Anggota Densus 88

TEMPO.CO , Jakarta – Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) Fabri Adriansyah diikuti anggota polisi dari Unit Densus 88 atau Detasemen Khusus Anti Teror. Fabri sedang makan di sebuah restoran di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, saat aksi spionase terjadi.

Apa faktanya?

1. Kronologi

Dua orang yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu kemarin sekitar pukul 20.00 atau 21.00 WIB. Fabri Adriance dikabarkan sering mengunjungi restoran yang menyajikan kuliner Prancis untuk bersantap. Fabri tiba di restoran tersebut bersama seorang ajudan dan sepeda motor patroli polisi militer.

Fabri baru-baru ini dikawal polisi militer TNI dengan dukungan pengamanan hingga Kejaksaan Agung bidang Militer, saat Zampidsus menangani kasus korupsi besar seperti kasus pertambangan. Selain itu, mereka juga kaget ketika Kejaksaan Agung meminta penjelasan Banca untuk menangani kasus timah tersebut.

2. Stoker mengarahkan alat perekam ke Fabri

Kedatangan Fabri disusul dua pria diduga anggota Densus 88. Mereka berpakaian ceria dan datang berjalan kaki. Salah satu anggota Densus 88 disebut-sebut meminta meja di lantai dua karena ingin merokok. Namun, pria tersebut selalu memakai topeng.

Fabri berada di ruang VIP yang juga berada di lantai dua. Kamarnya berdinding kaca sehingga bisa terlihat dari luar. Pria yang belakangan diketahui anggota Densus 88 itu mengenakan masker meski sesekali menyalakan rokok. Pria itu kemudian mengarahkan alat perekam ke kamar Fabrice.

3. Polisi curiga terhadap keamanan Fabri, menangkap seorang mata-mata

Polisi militer yang ditugaskan melindungi Fabri curiga terhadap pria tersebut. Sadar tertangkap, dua anggota Densus 88 separuh berlari keluar restoran. Namun, salah satu dari mereka langsung ditangkap polisi militer dan dibawa pergi dari restoran. Sementara itu, satu orang lagi pergi. Sumber mengatakan tidak ada pergerakan saat kejadian tersebut.

“Mungkin karena kita sama-sama perwira, makanya kita tidak akan berkelahi,” ucapnya.

4. Fabri meminta penjelasan Bareskrim Polri

Usai menangkap anggota Densus 88, Fabri dikabarkan menghubungi Bareskrim Polri untuk meminta klarifikasi atas kejadian tersebut. Namun Comzen Wahiu Widada meminta pembebasan anggota Densus tersebut dengan alasan tidak tahu menahu. Namun Fabri menolak melepaskannya.

Fabri pun melaporkan kejadian tersebut kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin. St Burhanuddin kemudian menelepon Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo. Setelah berdiskusi antar pimpinan penegak hukum, anggota Densus 88 diangkat oleh Paminal. Namun seluruh data di ponsel anggota Densus 88 dihapus seluruhnya oleh tim Zampidus.

5. Identitas Pramuka

88 anggota Densus yang ditangkap saat pengintaian disebut memiliki pangkat IM dan Bripda. Saat itu, Bripda IM diduga menyamar sebagai pegawai salah satu perusahaan pelat merah yang mengatasnamakan HRM. Berdasarkan informasi tersebut, IM menjalankan misi “sikat Zampidus”. Ia diduga menjalankan misi tersebut bersama lima orang lainnya yang diduga dipimpin oleh seorang perwira polisi berpangkat menengah.

6. Tanggapan Jaksa Agung

Jaksa Agung yang sesat itu tak banyak bicara soal kejadian tersebut. Ketut Sumedana, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kafuspencum) Kejaksaan Agung, mengaku belum mendapat informasi soal Jaksa Agung Jampidus Fabri Adrianciah yang diikuti anggota polisi dari unit Densus 88.

“Sampai saat ini saya belum mendapat informasi mengenai hal itu,” kata Ketub kepada wartawan, Jumat, 24 Mei 2024.

7. Tanggapan Kapolri Listio Sigit

Saat membenarkan kejadian tersebut, Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo belum memberikan penjelasan. “Saya baru saja selesai mengerjakan perlindungan WWF di Bali dan masih ada pertemuan dengan beberapa kementerian,” kata Listyo Sigit pada Rabu, 23 Mei 2024.

Hendrick Khairul Muhid Edil Al Hassan Linda Trianita

Pilihan Redaksi: Kabarnya Dikejar Densus 88, Ini 5 Kasus Besar yang Ditangani Jaksa Agung Jumpidsus

Harris Arthur Hader, pengacara tersangka kasus korupsi timah Harvey Moise, buka-bukaan soal kepemilikan properti atau rumahnya di Australia. Baca selengkapnya

Kuasa hukum tersangka korupsi Harvey Moise, Harris Arthur Hader mengatakan, Kejaksaan Agung tidak memanggil Sandra Dewey lagi. Baca selengkapnya

Meski total perusahaan Surya Darmadi yang diputuskan kejaksaan berjumlah Rp 5,12 triliun, namun hanya Rp 2,2 triliun. Baca selengkapnya

Kejaksaan Agung diduga menyita aset Suriya Darmadi senilai US$2,2 triliun di luar tanggung jawabnya. Baca selengkapnya

Koordinator Mackie Boymin Simon akan mengajukan sidang praperadilan penanganan kasus korupsi Zin oleh Jaksa Agung hingga Juni 2024. Baca selengkapnya.

Menurut Kejaksaan Agung, perlu adanya penyidikan karena Robert Bonosusatia tidak dipanggil dalam kasus korupsi timah. Baca selengkapnya

Kejaksaan Agung memberikan perlindungan khusus terhadap puluhan jaksa yang menangani kasus korupsi. Baca selengkapnya

PDIP mencatat respon cepat Polda Metro Jaya terhadap kasus dugaan penghasutan tersebut

Kusnadi, staf Sekjen PDIP Hasto Cristiano melaporkan ke penyidik ​​KPK di BareScrim. Penyitaan dianggap pencurian. Baca selengkapnya

Kejaksaan Agung menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI pada Kamis, 13 Mei 2024, di Kompleks Parlemen Senyan Jakarta. Dalam rapat tersebut, Kejaksaan Agung meminta tambahan anggaran untuk tahun 2025. Baca selengkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *