7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

TEMPO.CO. JAKARTA – Pemerintah meminta seluruh jemaah haji di Indonesia mewaspadai virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Sebab, ada tiga kasus di Arab Saudi sebelum musim haji tahun ini.

MERS-CoV adalah virus yang menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia sejak ditemukan pada tahun 2012. Virus ini menjadi perhatian khusus bagi jamaah haji, yang dalam waktu singkat telah menarik jutaan orang dari seluruh dunia. Untuk menyebarkan penyakit. Berikut beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian khusus bagi jamaah haji terkait MERS-CoV.

1. Merupakan turunan dari virus Corona.

MERS-CoV yang berasal dari Timur Tengah merupakan turunan dari virus corona yang dapat mengganggu sistem pernafasan dan berakibat fatal. Meski saat ini bukan merupakan keadaan darurat medis, namun penting bagi jemaah haji Indonesia untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan dan kesehatan selama menjalankan ibadah haji.

2. Penularannya melalui kontak langsung dengan penderita yang sakit.

MERS-CoV dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Dalam hal ini, virus mudah menular dari orang ke orang sehingga meningkatkan risiko penularan antar komunitas. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan melakukan tindakan pencegahan seperti memakai masker.

3. Belum ada vaksin.

Mengutip Upk.kemkes.go.id, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan masih belum ada vaksin khusus untuk mencegah infeksi MERS-CoV. Oleh karena itu, Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat penting bagi jamaah haji untuk mengurangi risiko paparan penyakit MERS-CoV.

4. Termasuk virus zoonosis

Virus MERS-CoV adalah virus yang awalnya ditularkan ke manusia melalui unta dromedaris yang terinfeksi. Virus ini termasuk dalam kategori zoonosis; Artinya bisa menular antara hewan dan manusia. Penularannya melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

5. Asal usulnya masih belum sepenuhnya jelas.

MERS-CoV di Timur Tengah, Ditemukan pada unta dromedaris di banyak negara di Afrika dan Asia Selatan. Sejak tahun 2012, wabah MERS-CoV telah dilaporkan di 27 negara, mengakibatkan 858 kematian akibat infeksi dan komplikasi terkait. Meskipun asal usul virus ini tidak sepenuhnya dipahami, analisis genom berbagai virus menunjukkan bahwa virus ini mungkin berasal dari kelelawar dan menyebar ke unta di masa lalu.

6. Penularan.

Kemungkinan penularan dari orang ke orang lebih kecil, namun penularan antar anggota keluarga yang tinggal serumah jarang terjadi. Namun penularan dari orang ke orang lebih sering terjadi di fasilitas kesehatan. Hal ini menyoroti pentingnya mengikuti protokol kebersihan dan menggunakan alat pelindung diri di fasilitas kesehatan untuk mencegah penyebaran MERS-CoV.

7. 35 persen pasien MERS-CoV telah meninggal.

Padahal situs Who.int melaporkan sekitar 35 persen pasien yang terinfeksi MERS-CoV telah meninggal. Jumlah ini mungkin terlalu berlebihan karena sistem surveilans yang ada saat ini tidak mendeteksi kasus MERS-CoV yang ringan. Saat ini, hanya angka kematian yang dihitung berdasarkan kasus yang dikonfirmasi laboratorium.

MERS-CoV menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat, terutama pada saat peristiwa besar seperti musim haji. jamaah haji untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit ini; Kepatuhan terhadap tindakan pencegahan yang tepat dan kerja sama dengan otoritas kesehatan diperlukan untuk meminimalkan risiko penyebaran. Dengan langkah yang tepat, kami dapat meyakinkan Anda bahwa haji tetap menjadi pengalaman spiritual yang aman dan bermakna bagi seluruh umat Islam.

Pilihan Redaksi: 4 Vaksin Wajib Jamaah Haji Tahun 2024; Dua jemaah haji asal negara ini juga mendapat vaksinasi polio

Tim Haji DPR menyebut Kemenag secara sepihak mengubah kuota tambahan 20.000 jamaah. Baca selengkapnya

Jemaah Indonesia kloter pertama asal Jakarta atau JKG 01 tidak ada yang meninggal di Mekkah, Arab Saudi. Baca selengkapnya

Para ahli juga mengungkapkan, penyebab kematiannya adalah cuaca panas yang banyak dialami jemaah haji di Tanah Suci. Baca selengkapnya

Barang apa saja yang lebih disukai jamaah haji untuk dibawa bersama keluarga dan kerabat terdekatnya? Baca selengkapnya

Sebanyak 1.081 jemaah haji dari 10 negara yang meninggal dunia pada musim haji tahun ini, baik yang terdaftar maupun tidak. Baca selengkapnya

Jemaah haji Kertajati Boarding Rombongan 1 tiba di Bandara Kertajati menggunakan penerbangan Saudia Airlines. Baca selengkapnya

Jemaah Debarkasi Solo Rombongan 1 berjumlah 360 orang, salah satunya masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Baca selengkapnya

Arab Saudi mempersingkat khutbah dan salat Jumat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi hingga akhir musim panas ini. Baca selengkapnya

Anggota Kelompok Pemantau Haji atau Timwas Haji DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai kebijakan pengalihan kuota Kementerian Agama menjadi 10.000 lagi dari total 20.000 melanggar aturan. Menurut dia, ada dua pelanggaran yang dilakukan Kementerian Agama terkait kebijakan penambahan kuota haji khusus ini. Baca selengkapnya

Apa saja daftar bagasi terdaftar untuk jamaah haji? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *