7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

TEMPO.CO, Jakarta – Perayaan Waisak Era Budha 2568 (BE) tahun ini berlangsung pada 23 Mei 2024. Hari Raya Waisak merupakan hari besar bagi umat Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan (Satori) dan Parinirwana (kematian).

Umumnya Hari Waisak dirayakan di seluruh dunia dengan melakukan kegiatan keagamaan seperti ritual, meditasi, dan khotbah keagamaan. Tahun ini, tak kurang dari 40 biksu (biksu) melaksanakan upacara tudong menuju Candi Borobudur dalam rangka perayaan Tri Suci Waisak. Para biksu asal Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia dilepasliarkan dalam rangkaian upacara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Cipayung, Jakarta Timur, Selasa, 14 Mei 2024.

Perayaan Waisak diawali dengan pengambilan air suci. Pengambilan air suci umumnya dilakukan di sumber mata air suci dan diiringi dengan penyalaan obor. Dan kemudian diakhiri dengan pelepasan ribuan senter. Peluncuran ribuan lampion ini biasanya dilakukan pada pukul 21.00 WIB, tepatnya pada malam hari.

Selain itu, umat Buddha memiliki sejumlah tradisi yang biasa dirayakan pada hari Waisak. Simak beberapa tradisi Hari Raya Waisak dari Tempo.co berikut ini.

1. Berdoa dan bermeditasi dengan tenang

Dalam tradisi ini, umat Buddha mengunjungi kuil-kuil lokal dan kuil-kuil besar untuk berdoa. Umat ​​​​Buddha juga umumnya menganggap diri mereka menjalani kehidupan yang damai. Pura-pura di berbagai daerah biasanya mempunyai program tersendiri untuk memperingati hari Waisak.

2. Kenakan pakaian berwarna putih

Meski tidak ada warna khusus pakaian saat pergi ke kuil pada Hari Raya Waisak, namun umat Buddha dianjurkan untuk mengenakan pakaian berwarna putih. Pasalnya, warna putih dianggap mencerminkan kesucian.

3. Menerapkan Lima Perintah

Umat ​​Buddha sendiri mengamalkan lima sila ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Lima perintah tersebut adalah tidak melakukan pembunuhan, pencurian, pelecehan seksual, berbohong dan meminum minuman beralkohol. Umat ​​​​Buddha juga mengajarkan untuk menghindari berbicara buruk tentang orang lain. Dan jangan terlibat dalam kegiatan negatif.

4. Nyalakan lampu minyak atau lilin

Umat ​​Buddha akan menyalakan lampu minyak pada Hari Raya Waisak. Lampu minyak dianggap dapat mengusir kegelapan dan juga melambangkan penerangan dalam kehidupan. Bagi yang menggunakan lilin, biasanya bentuknya seperti bunga teratai. Bunga teratai sendiri melambangkan mekarnya keindahan dari dunia yang berantakan. Menurut mitos, Sang Buddha juga muncul secara ajaib dari bunga tersebut.

5. Dia mengibarkan bendera Buddha

Bendera Buddha memiliki enam garis vertikal berwarna biru, kuning, merah, putih dan oranye. Bendera ini dirancang oleh J.R. De Silva dan Kolonel Henry S. Olcott pada tahun 1800-an. Banyak kuil yang membagikan bendera kepada jamaah secara gratis. Dan tujuannya adalah agar umat Buddha menggantungnya dan menerbangkannya ke rumah mereka saat Hari Raya Waisak.

6. Memberikan sedekah

Selama Waisak, umat Buddha memberikan sedekah kepada para biksu seperti makanan atau kebutuhan pokok dan perbekalan kesehatan. Para bhikkhu hanya makan sekali sehari (pada tengah hari). Oleh karena itu, banyak orang datang ke pura dan memanfaatkan Waisak sebagai kesempatan untuk menjadi sukarelawan menyiapkan makanan.

7. Memandikan “Buddha”

Umat ​​Buddha yang datang ke pura pada hari Waisak melakukan ritual sakral ini. Pasalnya, kegiatan ini dianggap dapat menyucikan hati dan pikiran dari keserakahan, kebencian, dan kebodohan.

KHUMAR MAHENDRA | MILA NOVITA | ANASTASIA PRAMUDITA DAVIES | MEUTIA MURTI DEWI

Pilihan Editor: Perayaan Waisak di Candi Borobudur diperkirakan akan menyambut 50.000 pengunjung

Destinasi favorit Daop 6 Yogyakarta saat long weekend Waisak adalah kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Madiun, Surabaya, dan Banyuwangi.

Pengunjung Telaga Biru Cicerem terbanyak berasal dari luar daerah, mulai dari Bandung, Jakarta, Baksi hingga Jawa Tengah. Belajarlah lagi

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daop 9 Jember mencatat 44.697 pelanggan menggunakan kereta api selama libur panjang Waisak. Belajarlah lagi

Tempat wisata di Provinsi Jawa Timur, termasuk TWA Kawah Ijen, banyak dikunjungi wisatawan saat libur Waisak.

Jasa Marga mencatat sebanyak 156.347 kendaraan kembali ke Jabotbek pada Sabtu 25 Mei 2024, usai libur panjang perayaan Husk terakhir. Belajarlah lagi

PHRI menetapkan kamar hotel bintang tiga ke atas dan bintang tiga ke bawah tersebar hampir merata di Kota Bogor. Belajarlah lagi

Presiden Jokowi menghabiskan akhir pekan bersama keluarganya mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang.

Pada Hari Raya Kenaikan Isa Almasih terjadi penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo dibandingkan pada Hari Raya Kenaikan Isa Almasih. Belajarlah lagi

Apakah ada aturan untuk mengunjungi Kuil Borovador, apa saja yang boleh dan apa yang tidak boleh? Saat ini Pasar Medang dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 26 Mei 2024. Baca Selengkapnya

Wisatawan yang berwisata ke Yogyakarta saat long weekend Waisak sebaiknya memperhatikan sejumlah potensi titik hujan berikut ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *