85 Monyet Mati dan Jatuh dari Pohon Akibat Cuaca Panas di Meksiko

TEMPO.CO, Jakarta – 85 monyet pohon mati di hutan tropis Meksiko tenggara. Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah panas ekstrem membunuh hewan-hewan yang terancam punah tersebut.

Pihak berwenang tidak merilis jumlah pasti korban tewas, namun media lokal melaporkannya. Jumlah kera yang mati diperkirakan mencapai 85 ekor.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, penyebab yang dipertimbangkan meliputi “suhu, dehidrasi, kurangnya nutrisi yang tepat atau pengasapan tanaman dengan pestisida”. Kementerian mengatakan hal itu akan diselidiki untuk mencegah virus atau kematian.

Suhu setinggi 113 derajat Fahrenheit tercatat di negara bagian selatan Chiapas dan Tabasco. Cuaca panas menyebabkan banyak kecelakaan.

Kelompok konservasi satwa liar COBIUS yang berbasis di Tabasco melaporkan “kematian massal” monyet.

“Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kondisi cuaca, namun kami tidak dapat mengesampingkan alasan penting lainnya,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan. Organisasi ini menghimbau masyarakat. “Jika Anda melihat monyet yang lemah dan tampak menderita panas ekstrem atau dehidrasi, cobalah mengangkat ember berisi air dengan tali agar ia dapat minum.”

Menurut National Geographic, monyet howler hidup di Amerika Tengah dan Selatan. Monyet jarang meninggalkan pucuk pohon tempat mereka mencari makan di hutan.

Sebuah sumber dari badan keamanan publik Tabasco mengatakan kepada Reuters bahwa monyet-monyet telah mati di tiga kota di negara tersebut.

Presiden Andrés Manuel López Obrador, yang berasal dari Tabasco, juga menyebut kemungkinan cuaca panas ekstrem sebagai alasannya. “Panasnya sangat menyengat. Sejak saya mengunjungi provinsi-provinsi ini, saya tidak pernah merasakannya seperti yang saya rasakan sekarang,” katanya kepada wartawan.

Para pejabat dan aktivis konservasi sedang berpatroli untuk menyediakan air dan makanan, terutama buah-buahan, untuk membantu monyet-monyet tersebut tetap terhidrasi, kata badan keamanan publik Tabasco.

Awal bulan ini, Meksiko mencatat rekor suhu tertinggi di 10 kota, termasuk ibu kota. Meningkatnya suhu terjadi ketika negara tersebut juga menghadapi kekeringan parah dan krisis air.

Pilihan Editor Berita CBS: Tiga tentara AS terluka saat mengirimkan bantuan ke Gaza, satu dalam kondisi kritis.

Pada Juni 2024, enam wisatawan ditemukan tewas dan dilaporkan hilang saat gelombang panas terjadi. Baca selengkapnya

Sebagian besar jemaah haji meninggal dunia akibat cuaca ekstrem yang melanda ibadah haji tahun ini. Baca selengkapnya

Para ahli pun mengungkap penyebab kematian akibat cuaca panas seiring banyaknya jemaah haji yang berada di Tanah Suci. Baca selengkapnya

Top 3 dunia pada 21 Juni 2024, pertama kabar Donald Trump mahasiswa asing lulusan AS bisa mendapat green card

Korban tewas dari 2.024 jamaah haji meningkat menjadi 562 orang, sebagian besar disebabkan oleh gelombang panas. Baca selengkapnya

Cuaca panas di Arab Saudi dipicu oleh krisis iklim Baca selengkapnya

Setidaknya 562 penumpang tewas selama perjalanan, menurut laporan dan sumber dari Kementerian Luar Negeri. Baca selengkapnya

Penerbangan Spicejet SG 476 memakan waktu lebih dari satu jam dalam gelombang panas. Pecinta pengendara. Baca selengkapnya

Setidaknya 550 jamaah meninggal selama ibadah haji tahun 2024, 323 di antaranya berasal dari Mesir. Baca selengkapnya

Angka kematian haji tahun 2024 tercatat sedikitnya 550 jemaah. Mereka meninggal saat menunaikan rukun Islam yang kelima. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *