TEMPO.CO, Jakarta – Ilmuwan Pusat Penelitian Bencana Alam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini menemukan 75 sesar aktif di Pulau Jawa. Sesar aktif ini mungkin akan menyebabkan gempa bumi lagi di masa mendatang.
BRIN sudah memiliki sekitar 100 hektar lahan di Pulau Biak, Papua, yang diperuntukkan sebagai lokasi peluncuran rudal. Baca selengkapnya
Getaran gempa dirasakan di wilayah Sumedang bagian selatan dan Cimalaka. Baca selengkapnya
Kepala BRIN mengatakan, Indonesia menghabiskan sekitar Rp475 miliar per tahun untuk membeli data satelit untuk pemantauan cuaca. Baca selengkapnya
Hingga saat ini, kata Kepala BRIN, Indonesia hanya memiliki satelit telekomunikasi. Tidak cukup. Baca selengkapnya
BMKG dan BRIN memperkirakan perayaan Idul Adha tahun ini akan serupa dengan yang dilakukan Muhammadiyah. Baca selengkapnya
Ilmuwan BRIN mengatakan waduk pengisian perubahan iklim harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Musim panas yang basah dan La Nina masih ada. Baca selengkapnya
Peneliti Ahli BRIN Yuli Widiyastuti memaparkan potensi obat herbal, sejarahnya, dan pengakuan UNESCO. Baca selengkapnya
Lulusan ITB dan tim peneliti dari Spanyol telah mengembangkan sistem untuk mengurangi dampak keruntuhan total pada sebuah bangunan. Baca selengkapnya
Pada bulan Mei 2024. BMKG mencatat 105 kali gempa terjadi di wilayah Jawa Barat. Kebanyakan dari mereka berasal dari laut dan dangkal. Baca selengkapnya
Menurut peneliti BRIN, masyarakat di Kalimantan Barat menggunakan gas dari rawa untuk menyalakan kompor mereka. Baca selengkapnya