TEMPO.CO, Jakarta – Seorang jurnalis investigatif dari surat kabar Haaretz Israel pernah diancam hukuman oleh pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya jika ia melaporkan upaya mantan pimpinan Mossad untuk mengintimidasi mantan jaksa di Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC.
Jurnalis investigasi Gur Megiddo menceritakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan Kamis, 29 Mei 2024, bagaimana pejabat keamanan dua tahun lalu memblokir upaya surat kabar tersebut untuk melaporkan upaya kepala Mossad saat itu, Yossi Cohen, untuk mengancam jaksa ICC saat itu, Fata Bensoud.
Haaretz menerbitkan artikel tersebut pada hari Rabu dengan kata-kata dan frasa yang disamarkan untuk menyoroti tingkat penyuntingan, di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap rezim sensor Israel.
Menurut The Guardian, sumber Israel yang mengetahui operasi terhadap Bensouda mengklaim bahwa Mossad bermaksud untuk mengkompromikan mantan jaksa tersebut atau menjadikannya sebagai seseorang yang akan bekerja sesuai dengan tuntutan Israel. Sementara itu, sumber lain menyebut Cohen berperan sebagai “utusan tidak resmi” Netanyahu.
Investigasi besar-besaran yang dilakukan oleh publikasi Israel +972 dan Local Call menunjukkan bagaimana Israel menggunakan badan intelijennya untuk memantau, meretas, memaksa, mencemarkan nama baik, dan diduga mengancam pejabat tinggi ICC dalam upaya menggagalkan penyelidikan terhadap warga Palestina.
Megiddo mengatakan dia diminta untuk bertemu dengan dua pihak berwenang dan menghadapi hukuman berat ketika mereka mengetahui dia mencoba menelepon Bensoud untuk membahas upaya Cohen untuk membujuknya.
Megiddo menyelidiki perjalanan pimpinan Mossad ke Republik Demokratik Kongo ketika dia meminta bantuan Presiden Kongo Joseph Kabila dalam upaya menekan Bensouda.
Jurnalis tersebut menulis bahwa ketika dia mencoba menghubungi mantan jaksa melalui pihak ketiga pada tahun 2022 ketika dia ingin mempublikasikan cerita tersebut, seorang pejabat senior Israel menghubunginya untuk bertemu.
Pada pertemuan tersebut, dia diberitahu bahwa dia akan “menanggung konsekuensinya dan mengetahui ruang interogasi otoritas keamanan Israel dari dalam”.
“Akhirnya dijelaskan kepada saya bahwa berbagi informasi ‘dengan teman-teman di luar negeri’, merujuk pada media asing, akan membawa hasil yang sama.”
12 Selanjutnya
Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat terkait serangan Israel di Nuseirat yang menewaskan 210 orang. Baca selengkapnya
Sayap bersenjata Hamas mengatakan pasukan Israel membunuh beberapa warganya yang disandera di Gaza dan 200 warga Palestina. Baca selengkapnya
Tiga negara teratas di dunia menduduki peringkat pertama dalam berita surat kabar sayap kiri Israel yang mengalami teror pertamanya. Baca selengkapnya
Duta Besar Israel untuk PBB meminta Tel Aviv untuk menyatakan UNRWA sebagai organisasi teroris sebagai tanggapan atas masuknya Israel ke dalam daftar hitam PBB
Informasi publik yang disajikan harus bertanggung jawab dan tidak merugikan kepentingan publik. Baca selengkapnya
Pada pertemuan IAEA tersebut, Indonesia kembali menyampaikan keprihatinannya atas memburuknya situasi di Gaza dan Rafah. Baca selengkapnya
Seorang pria tak dikenal mendobrak pintu masuk kantor Haaretz di Tel Aviv. Haaretz adalah surat kabar sayap kiri dari Israel. Baca selengkapnya
Antonio Guterres memutuskan memasukkan Israel ke dalam daftar hitam. ISIS dan Boko Haram masuk daftar hitam Baca selengkapnya
Menurut Al Jazeera, senjata yang digunakan Israel untuk menyerang sekolah-sekolah PBB di Gaza diproduksi oleh Amerika Serikat. Baca selengkapnya
Warga Gaza mengatakan tidak ada tanda-tanda kemajuan dalam upaya gencatan senjata. Israel, di sisi lain, masih melakukan serangan besar-besaran