TEMPO.CO, Jakarta – Ernest Prakasa berbagi pemikirannya mengenai proyek-proyek yang pernah dikerjakannya. Beberapa film tidak bagus tetapi dikritik oleh penontonnya. Dia ingat membuat film yang berisi lelucon seksis dan menganggap wanita penting.
Sutradara dan produser film tersebut menyebut ketiga film tersebut dalam postingan Instagram. Film Ngenest pertama yang rilis tahun 2015, Lala Carmela, Amel Carla, Olga Lydia. Berikutnya yang dirilis pada tahun 2016 adalah Sekh Tokoh Seblah Ale yang dibintangi Adinia Wirasti, Gisela Anastasia dan Arafah Rianti.
Film kami Sousa Signal yang dirilis tahun 2017 dibintangi oleh Adinia Wirasti, Aurora Ribeiro, Gisela Anastasia, Asi Resti, Andin Isiah dan Asri Wellas.
“Agak ringan. Tiga film pertama yang saya tulis dan produksi, semuanya masih menampilkan perempuan seksis dan tidak seru. Saya malu mengingatnya,” tulis Ernest dalam unggahannya, Senin, seperti dilansir Tempo. , 20 Maret 2024
Menurut Ernst, pengetahuan tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan masih ada. Dia juga belajar banyak tentang hal ini. Dia juga ingat kritik terhadap hubungan tersebut, dan dia berusaha memperbaiki dirinya.
“Film adalah cerminan pikiran seorang jenius di balik layar. Film adalah dialog antara pencipta dan penontonnya, terutama dalam keheningan di ruang bioskop,” tulis stand-up comedy lulusan Indonesia 2011 itu. Seorang pembuat film yang hebat
Ernst mengatakan pembuat film punya banyak potensi. Dengan cara ini, tanggung jawab besar muncul.
“Saya memilih untuk menggunakan kekuatan ini sebaik-baiknya, salah satunya dengan mencoba mendengarkan kritik, pendapat, dan keprihatinan berbagai kalangan. Memang tidak mudah, harus saya terima,” tulis produser Agak Layan itu.
Di akhir unggahannya, Ernst mengaku kesulitan memenuhi ekspektasi penonton atas video yang dibuat dan diproduksinya. Namun, proses inilah yang membuatnya tumbuh menjadi sineas yang lebih baik dan penuh kasih sayang. Jawaban dari jaringan
Unggahan tersebut telah dicampur oleh pengguna Instagram lainnya. Diantaranya, dia merespons baik Ernest yang mengungkapkan perasaannya. “Seandainya semua sineas merasakan hal ini,” tulis akun @geraldytan.
Terima kasih banyak kepada Ernest karena terbuka terhadap kritik. “Karya Koh Ernst sangat bagus, perlengkapannya jelas, bahasanya jelas. Apalagi saya senang sekali Ernst terbuka terhadap kritik. Sineas lain melihat ini, ya jadi kita berharap karya yang sudah dibuat, gunakan. kebenaran seperlunya, “kata akun @dianaaimeetami. Dia menulis.
“Ini mengingatkan saya pada saat Koh Ernst berhenti menerbitkan komik seks. Saat itu saya percaya bahwa ada masa depan di perfilman Indonesia dan sekarang saya menonton film. Film Indonesia jujur dan terbuka untuk bakat-bakat lain. Sineas terabaikan” tulisnya @ michellediana08.
Pilihan Editor: Ernest Prakasa Menghargai Pembuat Konten Ojoll Sebagai Prank Berbahaya, Pelajaran yang Dapat Dipetik
Baca film selengkapnya Romeo Shatters Hope karya Morgan Oy dan Valerie Thomas
Aktris Lupita Nyong’o ingin memerankan genre komedi romantis jika mendapat kesempatan untuk proyek berikutnya.
Disutradarai oleh Anthony Fuqua, film biografi ini menampilkan cucu Michael Jackson, Jafar Jackson sebagai tokoh utama.
Film Dadio yang dibintangi Dakota Johnson dan Sean Penn akan tayang di bioskop Indonesia pada 10 Juli 2024. Baca selengkapnya
Untuk pertama kalinya, Japan Film Festival Online 2024 akan menayangkan dua film Jepang bertema keluarga dan bisnis. Baca selengkapnya
Netflix pada tahun 2010 Netflix mengumumkan rencana untuk membuka hiburan, restoran, dan toko bernama Home pada tahun 2025.
Baca selengkapnya Film The Bikeriders yang dibintangi Tom Hardy, Austin Butler, dan Jodie Comer
Matthew McConaughey punya alasan khusus untuk mengambil istirahat dua tahun dari dunia akting. Baca selengkapnya
Jung Yong Hwa CNBLUE akan tampil di restoran populer. Proses filmnya sudah dimulai dan akan dirilis pada tahun 2025. Baca selengkapnya
Ernest Prakasa mengaku tak kecewa dengan kesuksesan film Harta Tahta Raisa yang berhasil menarik 10 juta bioskop sebagai produser. Baca selengkapnya