Ahmad Sahroni Siap Hadir Jadi Saksi Kasus Syahrul Yasin Limpo, Apa Hubungan Bendahara NasDem dan Kasus SYL?

JAKARTA TEMPO.CO – Menteri Keuangan Nasdem Ahmad Saloni akan hadir sebagai saksi dalam sidang korupsi yang melibatkan mantan Menteri Pertanian Shahrul Yassin Limpo (SYL).

Saloni mengatakan pada Kamis, 23 Mei 2024 melalui laman Instagram @ahmadsahroni88, “Saya akan hadir sebagai saksi dalam persidangan mantan Menteri Pertanian SYL.” Kemunculannya terkait dengan tuduhan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Ditulis oleh Shahrul Yassin Limpo. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada dugaan korupsi sebesar Rp 40 juta dari kelompok SYL hingga Partai Nasdem.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diperkirakan akan menghadirkan Menteri Keuangan Nasdemo Ahmad Saloni sebagai saksi dalam persidangan mantan Menteri Pertanian Shahrul Yassin Limpo (SYL) pekan depan. Shahrul menyerahkan uang sebesar 820 juta dan 40 juta untuk kebutuhan Partai Nasdemo.

Pak Saloni mengembalikan uang yang diberikan Pak Shahrul Yassin Limpo kepada partainya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi yang diduga diperoleh dari hasil korupsi.

Saloni mengaku dana sebesar Rp 40 juta ditransfer dari organisasi SYL ke Partai NasDem. Ia mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada para korban gempa Cianjur, Jawa Barat.

“Saya terima dua uang sejumlah Rp 40 juta dari organisasi Nasdaemon sebagai bantuan untuk korban gempa Cianjur. Itu saja,” katanya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Maret. Katanya usai tes dilakukan. . 2024.

Saat ditanya soal pengembalian uang Rp 820 juta, Saloni membenarkan uang itu sudah dikembalikan ke KPK. Selain itu, masih ada lagi dana sebesar Rp40 juta yang harus dinilai, dan otoritas audit merekomendasikan agar dana tersebut segera dikembalikan.

Namun lembaga antirasuah itu menyatakan tidak menerima Rp 40 juta dari Menteri Keuangan NasDem Ahmad Saloni. Ini merupakan tambahan dana yang diterima NasDem dari tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Shahrul Yassin Limpo atau akrab disapa SYL.

“Kami konfirmasi ke tim penyidik, hingga tadi malam belum ditemukan uang sebesar Rp40 juta,” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2024.

Ali mengatakan, KPK meyakini Wakil Ketua III DPR itu akan segera mengembalikan uang dari Shahrul Yassin Limpo. Ali membaca kabar Saloni bekerja sama dengan mengembalikan sisa dana Rp 40 juta dari grup SYL.

Pak Ali mengatakan, mungkin saja Pak Saloni mentransfer uang tersebut ke rekening yang ada di tangan KPK, tapi mungkin saja dia tidak memeriksanya lagi, atau Pak Saloni tidak membenarkan bahwa dia telah menyerahkan uang tersebut kepada penyidik. Namun informasi yang kami miliki masih belum tersedia, kata Ali.

Yang jelas barang bukti terkait uang itu sudah dihitung, ada bukti masa lalu dan Pak Saloni sendiri sudah diperiksa dalam penyidikan KPK, kata Jaksa KPK Mayer Simanjuntak di depan PN Jakarta Pusat, Senin. 6 Mei 2024.

Terkait tujuan menghadirkan Ahmad Saloni sebagai saksi, Mayer mengatakan akan mencari alasan untuk mengembalikan uang Rp 850 juta ke KPK. “Sesuai bukti sebelumnya, Rp850 juta terkait pendaftaran Bakaregu pada pertengahan tahun 2023,” kata Meyer.

Meyer mengatakan, dalam kasus sebelumnya, saksi Sugen Priyono, mantan pegawai Kementerian Pertanian (Kumentan), bersedia menyerahkan uang Rp850 juta dari Shahrul Yassin Limpo kepada Partai Nasdemo. “Dipastikan keluar uang Rp 850 juta di luar jumlah yang diklaim Rp 40 juta,” ujarnya.

Oleh karena itu, Pak Mayer mengatakan, bila waktunya tepat, KPK bisa menghadirkan Pak Saloni sebagai saksi dan melakukan wawancara berdasarkan keterangan berbagai saksi. “Jika waktu memungkinkan, kami bisa meminta kesaksiannya (Saloni) dan memberikan bukti, benar atau tidak, tentang kemana uang itu akan digunakan,” kata Meyer.

Misha Fatina Rahman I Diva Sukhi Lalasaati I Khan Revanda Putra I Bagus Pribadi

Pilihan Redaksi: KPK tak terima Rp 40 juta dari Ahmad Saloni dan Shahrul Yassin Limpo.

Malam Shahrul Yassin Limpo memaparkan capaian Kementerian Pertanian dalam bidang impor dan ekspor barang di bawah kepemimpinannya. Baca selengkapnya

Sistem seleksi daerah PPDB calon peserta didik berdasarkan jarak tempat tinggal justru merupakan penipuan besar-besaran. Baca selengkapnya

Pasalnya, pemberitaan korupsi SYL tersebar di berbagai media dan mencemarkan nama baik Partai NasDem, kata Ahmad Saloni. Baca selengkapnya

Shahrul Yassin Limpo (SYL) mengaku kesulitan membayar pengacaranya dan rekening banknya diblokir Baca cerita lengkapnya.

Harley Ruffian, pemilik Suita Travel Agency, mengatakan mantan Menteri Pertanian SYL itu belum dibayar untuk perjalanannya ke Spanyol. Baca selengkapnya

Dewas KPK kesulitan mendapatkan informasi dari KPK sebagai lembaga pemantau. itu menghambat pekerjaan pemeliharaan. Baca selengkapnya

Putri Shahrul Yassin Limpo, Indira Chunda Tita, membantah menerima uang dari Kementerian Pertanian untuk pengendalian genetik dan pembelian mesin suara. Baca selengkapnya

Sekretaris Keuangan Ahmad Saloni dari Partai Nas Demokrat bersaksi bagaimana dana partai dikelola oleh Kementerian Pertanian yang dituduh Shahrul Yassin Limpo. Baca selengkapnya

Ahmad Saloni mengatakan, dukungan yang diberikan Kementerian Pertanian terhadap kegiatan Garnita hanya karena ikatan kekeluargaan. Baca selengkapnya

MPR saat ini sedang mempertimbangkan amandemen UUD 1945 dengan dukungan Amiens Rais dan Partai Nasdemo. Apa alasan mereka? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *