Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

TEMPO.CO, Jakarta – Negosiasi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing “sangat sukses,” kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada jurnalis televisi Pavel Zarubin dalam wawancara yang dikutip media pemerintah TASS pada Sabtu, 18 Mei 2024. Ushakov menggambarkan suasana diskusi antara kedua pemimpin itu “sangat bersahabat” dan “keduanya dalam semangat yang baik” ketika delegasi kedua negara duduk untuk makan siang, “suasananya menjadi sangat santai.” “Lingkungan ini membantu orang-orang untuk lebih memahami satu sama lain, bercanda dan bercerita. Intinya, chemistry menjadi lebih kuat,” katanya dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di saluran Telegram Zarubin. Xi berjanji pada Jinping dan Putin untuk mengantarkan “era baru” dalam dunia politik. kemitraan antara negara-negara mereka sebagai dua rival terkuat Amerika Serikat, yang puncaknya adalah kunjungan kenegaraan Putin ke Tiongkok pada 16-17 Mei 2024. Orang nomor satu Tiongkok itu menyambut presiden Rusia tersebut di karpet merah di luar Aula Besar Rakyat di Beijing , disambut oleh barisan tentara, penghormatan 21 senjata di Lapangan Tiananmen dan anak-anak yang mengibarkan bendera Tiongkok dan Rusia. Pembicaraan tersebut dilanjutkan dengan makan siang informal. Para pemimpin tersebut ditemani oleh beberapa anggota delegasi mereka, termasuk Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menteri Pertahanan Menteri Andrei Belousov, Sekretaris Dewan Keamanan Sergei Shoigu dan ajudan presiden Yuri Ushakov. Setelah pertemuan tersebut, Xi dan Putin menandatangani pernyataan bersama yang menyatakan penolakan terhadap Amerika Serikat mengenai berbagai masalah keamanan dan berbagi pandangan mengenai segala hal mulai dari Taiwan dan Ukraina hingga Korea Utara, serta kerja sama dalam teknologi nuklir baru yang damai. teknologi dan keuangan. Xi mengatakan dia dan Putin telah bertemu lebih dari 40 kali dan memelihara komunikasi yang erat, memberikan panduan strategis untuk memastikan perkembangan hubungan yang baik, stabil dan lancar. “Hubungan Tiongkok-Rusia saat ini sulit untuk diatasi, dan kedua belah pihak perlu menghargai dan mengembangkannya,” kata Xi kepada Putin. “Tiongkok siap…untuk bersama-sama mengupayakan pembangunan dan peremajaan negara kita, dan bekerja sama untuk menjaga keadilan dan keadilan di dunia.” Rusia, yang melancarkan invasi yang didukung NATO ke Ukraina pada Februari 2022, semakin menemukan tujuan geopolitik yang sama dengan Tiongkok di bawah tekanan upaya AS untuk menghancurkan kekuatan militer dan ekonominya yang semakin besar. Namun, kedua negara menghadapi tantangannya masing-masing, termasuk perlambatan ekonomi Tiongkok dan ekspansi NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina. Amerika Serikat menganggap Tiongkok sebagai pesaing terbesarnya dan Rusia sebagai ancaman terbesar bagi negaranya.

TASS | REUTERS | Xinhua

Pilihan Editor: Xi Jinping dan Putin Semakin Dekat, Ikrarkan Hubungan Lebih Dekat

Ikuti berita terkini Tempo.co di Google News, klik di sini.

Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo pada Senin 17 Juni 2024 menegaskan bahwa Taipei tidak ingin berperang dengan Tiongkok. Baca selengkapnya

Ketua Duma Negara Rusia mengklaim bahwa parlemen Ukraina telah mulai membahas persyaratan perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Baca selengkapnya

Vladimir Putin mengucapkan selamat Vladimir Putin mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H Baca selengkapnya.

Vladimir Putin akan mengunjungi Vietnam minggu ini dalam kunjungan kerja selama dua hari. Baca selengkapnya.

Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang tiba di Adelaide, Australia pada Sabtu malam untuk kunjungan resmi ke negara tersebut. Baca selengkapnya

Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN Nusantara) menyatakan UEA dan Tiongkok siap berinvestasi di sektor energi dan perumahan IKN. Baca selengkapnya

NATO menyetujui peta jalan pertama untuk meningkatkan kerja sama, menguraikan rencana baru untuk bantuan keamanan dan dukungan pelatihan untuk Ukraina. Baca selengkapnya

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi untuk membahas stabilitas hubungan Indonesia-China. Baca selengkapnya

Pengatur waktu ini tidak dimaksudkan untuk melacak lamanya pengunjung menggunakan toilet di situs bersejarah Tiongkok tersebut. Baca selengkapnya

Luhut dianugerahi gelar Profesor Kehormatan di Universitas Tsinghua atas kontribusinya terhadap hubungan baik antara Indonesia dan Tiongkok. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *