Akhir Pekan Ini, Ada Festival Tas Nusantara di Kota Solo

TEMPO.CO , Jakarta – Bagi wisatawan yang berlibur ke Sulu akhir pekan ini, jangan lewatkan untuk menghadiri Festival Tas Nusantara atau Festara 2024. Festival yang pertama kali digelar di Indonesia ini digelar pada 22 dan 23 Juni di Balai Kota Sulu. Bersama-sama desainer tas, perajin, seniman, UMKM dan komunitas berbasis komunitas bergerak dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Diselenggarakan oleh Mataya Arts and Heritage, pameran ini bertujuan untuk melestarikan tas tradisional sekaligus memperbarui produk tas Indonesia. Di Indonesia, tas lebih dari sekadar aksesori fesyen, tetapi juga mencerminkan budaya dan kebutuhan setiap zaman.

Di berbagai daerah di Indonesia, Anda bisa menemukan berbagai tradisi etnik berupa tas, seperti Nukan (Papua), Anjat (suku Dayak, Kalimantan Timur), Kuja (suku Badui, Jawa Barat), Sepu (suku Toraja, Sulawesi Selatan). ) ), Salui (suku Badui, suku Tugotal dan Taburu, Maluku) dan Kerumbukan (Jawa).

Noken bahkan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak tahun 2012. Setiap tanggal 4 Desember, dunia merayakan Knockin’ Day. Partisipasi 42 seniman Indonesia

Dalam rangka HUT Pemerintah Kota Surakarta, Festara menghadirkan rangkaian tas Indonesia yang menampilkan 42 perajin dari berbagai kota di Indonesia, mulai dari Malang, Surabaya, Sulu, Sokoharjo Rambang, Temanggung, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Bogor, Tangsel, Jakarta , Sumatera Barat dan Bali Festival ini menghadirkan 16 UMK/UMKM dan komunitas lokal serta 22 kelompok usaha pangan.

Festara juga menerbitkan buku Tas Nusantara Melalui Waktu. Buku ini merupakan kumpulan 36 artikel oleh 36 penulis yang berpartisipasi. Penerbitan buku ini menunjukkan bahwa literasi menjadi bagian penting dari Festara untuk berbagi ide dan pengetahuan.

Pada acara tersebut akan ada talkshow bersama desainer tas sekaligus pendiri Rorokenes, Syanaz Nadia Winanto Putri. Dia akan berbagi pengetahuannya tentang bahan-bahan lokal dan desain tas.

Festara juga akan mempersembahkan Festara Awards kepada Susmirah, pelestari lingkungan dan pengembang tas daun lontar berbahan Agile Crafts atau Kulonprogo.

Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik India dan Indonesia, delegasi India akan menampilkan beberapa tas tradisional India dan menampilkan tarian tradisional India secara solo.

Pilihan Redaksi: Itinerary Sehari di Kota Solo, Menikmati Kenikmatan Kuliner dan Menelusuri Sejarah

Festival Tas Nusantara di Surakarta, 22-23 Juni 2024 akan menampilkan tas berbahan dasar daun yang dianyam menjadi karung goni. Baca selengkapnya

Ralin Shah Sorkusuma terinspirasi dari karya-karya kontemporer banyak seniman Indonesia dan mancanegara yang dipamerkan. Baca selengkapnya

Kisah awal berdirinya perusahaan tekstil Critex yang dirintis HM Lakmento cukup menarik. Bagaimana beliau memulai industri tekstil di Pasar Pintar, Sulu. Baca selengkapnya

Perayaan Sora Raat yang pertama di Pura Mangkunigeran terdiri dari beberapa prosesi, termasuk Karnaval Pusaka. Baca selengkapnya

Sistem Informasi Data Pemerintah Kota Sulu untuk memudahkan pelaporan data jumlah kunjungan wisatawan atau disingkat Sahabat Isak Wisata.

Kisah Panji ditetapkan sebagai Memori Kolektif Dunia UNESCO yang dipopulerkan pada masa pemerintahan Paco Buono IV. Kisah ini dipajang di Radya Pastaka Read More Museum.

Kritik terhadap harga MinyaKita semakin meningkat setelah rencana kenaikan tersebut dilaksanakan minggu ini. Kemudian Gibran berkolaborasi dengan India di Solo. Baca selengkapnya

Hari Yoga Internasional di Sulu memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan India. Baca selengkapnya

Jemaah debarkasi solo kloter 1 berjumlah 360 orang, salah satunya masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi berusia 63 tahun pada 21 Juni. Karir politiknya melejit ketika ia berhasil menjabat dua periode sebagai Wali Kota Sulu. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *