Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

TEMPO.CO, Jakarta – Menjadi generasi sandwich memang tidak mudah karena harus menjalankan tugas ganda, yakni mengasuh anak dan orang tua. Dan tugas ganda ini sering kali melelahkan atau menguras tenaga secara fisik, mental, dan emosional. Selain itu, jika orang tua yang diasuh menderita penyakit seperti demensia, maka permasalahannya akan semakin bertambah.

Menurut penelitian tahun 2023 yang diterbitkan dalam International Journal of Aging and Human Development, orang yang merawat anak dan orang tua pada saat yang sama mengalami tingkat kelelahan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya merawat anak. Seorang wanita paruh baya asal Long Island, New York, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada Fox News Digital bahwa dia bahkan hampir tidak punya waktu untuk mandi karena dia merawat ibunya yang menderita demensia.

“Bagaimana saya bisa punya waktu untuk jalan-jalan dan minum kopi bersama teman-teman ketika dia akan jatuh?” dia berkata.

Untuk menghindari kelelahan saat merawat lansia dengan kondisi seperti demensia, pakar kesehatan menjelaskan pentingnya meluangkan waktu untuk diri sendiri.

“Merawat penderita demensia bisa membuat stres. Jika kamu ingin menjaga orang lain, kamu harus menjaga dirimu sendiri terlebih dahulu. Tidak apa-apa untuk istirahat,” kata Dr. Nancy Fry, profesor psikologi di Long Island University di Brookville, New York.

Mendelegasikan tugas kepada Drs lainnya. Mark L. Gordon, direktur neurologi di Rumah Sakit Zucker Hillside Northwell Health di Long Island, N.Y., mengatakan para pengasuh tidak perlu ragu untuk mempercayakan perawatan kepada orang tua mereka. “Penting untuk istirahat dan meminta bantuan orang lain, daripada mencoba melakukan semuanya sendiri. Seperti halnya di pesawat saat darurat, sebaiknya kenakan masker oksigen pada diri sendiri terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada orang lain,” sarannya. Dia.

Darcy Henri, seorang dokter demensia dari Kanada, menekankan pentingnya mendelegasikan tanggung jawab kepada anggota keluarga lainnya. “Meluangkan waktu untuk diri sendiri bukanlah hal yang egois, itu perlu,” katanya.

Bahkan bagi yang sulit keluar rumah, cobalah melakukan peregangan di teras rumah atau sekadar minum secangkir kopi.

Pilihan Editor: Karyawan Merasa Kelelahan, Itu Yang Harus Dilakukan Manajer

Stres dapat memicu peningkatan detak jantung atau aritmia akibat hormon. Hindari juga kafein. Baca selengkapnya

Slow living juga bisa diartikan sebagai gaya hidup yang mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas, yakni meluangkan waktu untuk diri sendiri. Baca selengkapnya

Berikut beberapa cara yang membantu menumbuhkan rambut dengan cepat dan kuat. Baca selengkapnya

Para ahli saraf meminta untuk tidak menganggap remeh jika lansia sering pikun karena bisa jadi merupakan gejala demensia. Baca selengkapnya

Banyak orang terjebak dalam pekerjaan yang beracun, dan ini adalah masalah yang harus diwaspadai oleh para pekerja. Di bawah ini berbagai tanda pada tubuh. Baca selengkapnya

Demensia mengganggu kemampuan kognitif seseorang, yaitu kemampuan berpikir benar. Baca selengkapnya

Lamanya menstruasi dapat bervariasi dari waktu ke waktu karena beberapa faktor. Baca selengkapnya

Berikut daftar gangguan jiwa yang ditanggung BPJS Kesehatan dan layanan yang diberikan. Baca selengkapnya

Resistensi yang lebih rendah terhadap stres selama masa remaja merupakan faktor risiko potensial untuk mengembangkan psoriasis, setidaknya pada anak laki-laki. Baca selengkapnya

Demensia dan kehilangan ingatan adalah dua kondisi yang memengaruhi otak, namun keduanya berbeda dalam beberapa hal penting. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *