Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

TEMPO.CO, Jakarta – Pakar kesehatan setempat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Faisal Parlindungan, meminta untuk mengurangi konsumsi kafein seperti kopi saat cuaca panas karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Ia menjelaskan, kopi memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan membuat tubuh kehilangan lebih banyak air.

“Minum kopi setidaknya bukan hal yang normal bagi orang sehat,” jelasnya.

Namun perlu diingat bahwa efek dehidrasi dari kopi berbeda-beda pada setiap orang. Faktor-faktor seperti jumlah kopi yang dikonsumsi, tingkat aktivitas fisik, dan status kesehatan seseorang dapat mengubah derajat dehidrasi. Faisal juga menjelaskan, dehidrasi akibat kopi tidak langsung terlihat, karena efeknya jauh lebih mudah dibandingkan dehidrasi akibat diare dan muntah. Sebaiknya minum air putih untuk mengatasi dehidrasi di musim panas untuk menjaga kesehatan akibat aktivitas dan kondisi cuaca.

“Secara umum, Anda membutuhkan setidaknya delapan gelas atau 2 liter air per hari. Namun, jika cuaca sangat panas dan pasien mengalami dehidrasi, mungkin perlu mengonsumsi 3 L air setiap hari (12 gelas), tulis Faisal.

Perbanyak makan sayur dan buah Selain air putih, makanlah buah dan sayur yang kaya akan air, seperti melon, melon, bayam, dan mentimun. Nah, untuk mempersiapkan tubuh menghadapi cuaca panas, Faisal menyarankan untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan baju berwarna merah yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Gunakan juga topi dan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari.

“Hindari aktivitas di luar ruangan pada jam-jam terpanas di siang hari. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari,” kata Faisal.

Jika ingin beraktivitas di luar, usahakan keluar rumah pada pagi atau sore hari saat cuaca sedang lebih sejuk. Beristirahatlah di tempat yang sejuk dan kering. Bila perlu, mandi atau mandi air dingin dianjurkan untuk menurunkan suhu tubuh.

Dari sisi lingkungan, Faisal menyarankan agar udara di dalam ruangan tetap terbuka agar udara segar bisa masuk. Gunakan kipas angin atau AC jika memungkinkan dan pasang penutup jendela atau gorden untuk mencegah sinar matahari masuk ke dalam ruangan.

Pilihan Editor: Yang Perlu Diwaspadai Penderita Diabetes di Cuaca Panas Ekstrim

Jemaah haji dianjurkan untuk buang air kecil minimal setiap jam sebagai tanda bahwa tubuhnya telah dibersihkan dengan baik. Semakin sering buang air kecil, semakin baik. Baca selengkapnya

Jemaah haji Indonesia menggunakan tabir surya saat berada di Tanah Suci karena suhu bisa naik di atas 40 derajat Celcius. Baca selengkapnya

Untuk mengurangi kemungkinan terkena paparan sinar matahari dan risiko dehidrasi, jamaah haji disarankan untuk sering keluar tenda saat wukuf. Baca selengkapnya

Heat stroke yang bisa menyebabkan kematian tidak serta merta terjadi. Temukan 9 tanda sengatan panas di musim kemarau Baca selengkapnya

Di tengah panasnya cuaca di Tanah Suci, jamaah haji harus tetap menjaga kesehatan jasmani dan tetap bugar dan sehat. Inilah yang perlu dipersiapkan dan dilakukan. Baca selengkapnya

Di satu sisi dapat meningkatkan hasil panen padi pada musim panas saat ini, namun di sisi lain dapat menyebabkan kegagalan dan kegagalan panen. Baca selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau jemaah haji menjaga kesehatan menjelang cuaca panas di Arab Saudi. Baca selengkapnya

Suhu di Tanah Suci diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji disarankan menghindari paparan sinar matahari. Baca selengkapnya

Tanda mudah dehidrasi atau kekurangan air adalah jumlah dan frekuensi buang air kecil. Terlalu banyak? Baca selengkapnya

Di cuaca panas seperti saat ini, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *