Alasan Ekspor Kendaraan Komersial Indonesia Masih Minim

TEMPO.CO, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengutarakan alasan masih rendahnya ekspor kendaraan niaga ke Tanah Air. Salah satu penyebabnya adalah persoalan perizinan masing-masing prinsipal produsen.

“Kita perlu tahu nama-nama produk mobil yang diproduksi di Indonesia, kita tetap punya prinsipalnya. Kalaupun kendaraan itu diproduksi di Indonesia, semua harus ada izin prinsipalnya, misalnya Astra, Toyota, Daihatsu punya harga yang sangat tinggi. TKDN tidak boleh ekspor, harus izin prinsipal,” kata Ketua Gaikinda Jenderal Yohannes Nangoi, Rabu 7 Februari 2024, dalam jumpa pers GIICOMVEC di Jakarta.

Nangoi menjelaskan, Gaikindo kini berupaya mendorong produsen mobil Indonesia untuk memproduksi kendaraan kelas dunia. Dia mencontohkan, standar emisi di Australia sudah Euro 5 dan Euro 6, sehingga kendaraan yang masih dengan standar emisi Euro 4 belum bisa diekspor.

“Kalau mau ekspor harus Euro 5 dan 6, misalnya di Jepang diubah. Kita harus bisa dapat kuota atau izin dari prinsipal masing-masing negara, yang kita lakukan bersama Kementerian Perindustrian,” dia berkata.

Gaikindo juga berupaya mengembangkan negara tujuan ekspor kendaraan buatan Indonesia. Asosiasi yang membawahi merek mobil di Indonesia ini akan bekerja sama dengan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Rencananya kami akan berangkat ke China dan Shanghai bersama Menteri Perindustrian untuk membahas ekspor kendaraan China produksi Indonesia ke pasar yang lebih besar. Kualitas kendaraan harus bisa memenuhi standar dunia, dan Kementerian Perindustrian harus membantu. Tempat pengujiannya, sehingga begitu lahir memenuhi standar dalam negeri dan ekspor,” kata Nangoi.

Berdasarkan data Gaikindo, ekspor kendaraan bermotor ke Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebanyak 505.134 unit. Dari jumlah tersebut, 8,18 persen merupakan ekspor kendaraan niaga.

PILIHAN EDITOR: Perjuangan Honda berlanjut di tes MotoGP Sepang, Luca Marini mengungkap masalahnya

Ingin berbicara dengan editor tentang artikel di atas? Yuk gabung di member.tempo.co/komunitas dan pilih grup GoOto

Hari Raya Kenaikan Isa AS 2024, PT Jasamarga Transjawa Tol mencatat peningkatan volume kendaraan di beberapa Plaza Tol Trans Jawa. Baca selengkapnya

Pengamat Energi UGM menilai pemerintah keras dalam melarang ekspor mineral mentah lainnya, namun bersikap lunak terhadap Freeport. Baca selengkapnya

Jasa Marga mencatat 328 ribu kendaraan dari Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) pada awal libur panjang sepekan ini. Baca selengkapnya

Kementerian PUPR mengoperasikan landasan pacu dan Kementerian Perhubungan mengoperasikan gedung terminal Bandara VVIP IKN. Baca selengkapnya

Freeport berkali-kali menyampaikan harapannya agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap terbuka. Baca selengkapnya

Andreas, seorang pengacara, melaporkan mantan Kepala Bea dan Cukai itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga tidak melaporkan LHKPN dengan baik. Baca selengkapnya

PPJI berharap kedepannya bisa mengekspor produk kuliner lain seperti rendang. Baca selengkapnya

LPEI mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan melalui Desa Devisa Gula Aren Maros. Baca selengkapnya

Amnesty International mempublikasikan temuan spyware dan jaringan ekspor ke Indonesia. Baca selengkapnya

Perkembangan perekonomian provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan tumbuh positif pada tahun 2023. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *