Alasan KPK Mulai Usut Lagi Keberadaan Harun Masiku

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK memeriksa sejumlah orang untuk mengetahui keberadaan Harun Masiku, tersangka penerima suap pengangkatan anggota DPR RI periode 2019 hingga 2024.

Wakil Ketua KPK Yohanis Tanak tak menjawab mengapa KPK belakangan gencar memeriksa saksi untuk mengetahui keberadaan Harun Masiku. Dia juga tak menjawab pertanyaan berapa jumlah saksi yang diperiksa dalam kasus ini.

“Kalau soal teknis persidangan, seperti jumlah saksi, siapa saja, dan kapan saksi dipanggil untuk dimintai keterangan, Dirdik (pemimpin penyidikan) yang paling paham,” kata Tanak kepada Tempo, Selasa, Juni. 4 2024.

Direktur Komite Pemberantasan Korupsi Asep Guntur juga menolak menjawab pertanyaan Tempo. Menurut Asep, seluruh pertanyaan harus ditujukan kepada Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Saat dikonfirmasi, Ali hanya menjawab singkat. Dia mengatakan, alasan pemeriksaan para saksi belakangan ini karena ada perkembangan informasi yang diperoleh KPK. Menghasilkan informasi terkini yang diterima KPK, kata Ali melalui aplikasi pesan.

Kasus Harun Masiku kembali mencuat saat KPK memeriksa sejumlah saksi. Pada Jumat, 31 Mei 2024, tim penyidik ​​memeriksa seorang pelajar bernama Melita De Graw.

Ali Fikri dalam keterangan resminya, Senin, 3 Juni 2024 mengatakan, “Tim penyidik ​​terus mendalami pengakuan pihak-pihak yang diduga menunjukkan keberadaan tersangka.”

Penyidik ​​juga memeriksa pengacara bernama Simon Petrus pada Rabu, 29 Mei, dan mahasiswa bernama Hugo Ganda pada Kamis, 30 Mei.

Keduanya hadir dan dipastikan terlibat dalam keberadaan tersangka HM (Harun Masiku), kata Ali Fikri.

Harun Masiku merupakan tersangka kasus suap terhadap Wahyu Setiawan, Komisioner KPU periode 2017-2022, dan buron sejak 2020. Harun menyuap dirinya sendiri untuk bergabung dengan RI RI dari Fraksi PDIP menggantikan Nazaruddin Kiemas yang meninggal pada Maret lalu. 2019.

Kehadiran politisi PDP juga membingungkan. KPK mengklaim Harun Masiku ada di luar negeri, namun Polri dan Imigrasi mengklaim Harun ada di Tanah Air jika melihat data lalu lintas.

Pilihan Editor: Hasto PDIP Sebut Kasus Harun Masiku Selalu Muncul Saat Jokowi Penting

Sekjen PDIP Hasto Christianto menyatakan siap menghadiri pemanggilan penyidik ​​KPK kasus Harun Masiku pada Senin pekan depan. Lagi

Sekjen PDIP Hasto Cristianto menanggapi seruan dua lembaga penegak hukum, termasuk Polda Metro Jaya dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Lagi

Sekjen PDIP Hasto Kristianto menyatakan siap menghadiri pemanggilan penyidik ​​KPK kasus Harun Masiku pada Senin pekan depan. Lagi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita aset mantan Bupati Kutai Kartanegara Rita Vidyasari, puluhan mobil dan jam mewah, serta tanah berhektar-hektar. Lagi

Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto sebagai saksi kasus Harun Masiku pada Senin depan. Lagi

Dewas KPK telah memulai seleksi calon Dewan Direksi dan Pengawas KPK periode 2024 hingga 2029.

Diperkirakan dugaan korupsi di PGN telah merugikan keuangan negara hingga ratusan miliar rupee. Lagi

Dewas KPK dibentuk untuk menjalankan tugas pengawasan yang selama ini tidak dijalankan oleh KPK, namun tidak diperhatikan. Lagi

Sistem zonasi PPDB calon peserta didik berdasarkan jarak tempat tinggal justru menjadi salah satu jalur penipuan. Lagi

Syahrul Yassin Limpo (SYL) mengaku kesulitan membayar biaya hukumnya dan karena rekeningnya ditutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *