TEMPO.CO, JAKARTA – Saat bepergian dengan pesawat, lampu kabin biasanya diredupkan saat pesawat lepas landas dan mendarat. Ternyata ada alasan khusus mengenai hal ini.
Sebenarnya peredupan lampu di kabin pesawat tidak terjadi pada setiap penerbangan. Menurut Sue Fogwell, mantan pramugari United Airlines, pramugari hanya mematikan lampu saat di luar gelap.
“Lampu kabin diredupkan saat senja dan setelah gelap sehingga penglihatan Anda bisa menyesuaikan untuk memudahkan evakuasi pesawat,” ujarnya kepada Travel + Leisure.
Dibutuhkan waktu 20 hingga 30 menit bagi mata untuk beralih dari lingkungan terang ke lingkungan gelap. Ini berarti penglihatan Anda lebih baik dalam cahaya redup.
Jika harus melakukan pendaratan darurat dan perlu mengevakuasi pesawat, penumpang menginginkan kesempatan terbaik untuk segera turun dari pesawat. Memiliki penglihatan yang lebih tajam pasti akan membantu dalam situasi ini.
Saat mata menyesuaikan diri dengan kondisi gelap, lebih mudah untuk melihat lampu berdiri menghadap pintu keluar, kata Fogwell.
Begitu pula jika di luar terang, pramugari akan menyalakan lampu kabin untuk mencegah kegelapan saat turun. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kondisi untuk kemungkinan evakuasi.
Selain mengatur pencahayaan kabin saat lepas landas dan mendarat, pramugari akan meminta penumpang mengembalikan meja nampan, menyimpan tas, dan kursi ke posisi tegak. Hal ini bertujuan agar pintu keluar terlihat jelas.
Tak hanya itu, pramugari juga mungkin akan meminta penumpang membuka tirai karena alasan serupa. Pilot AskThePilot.com, Patrick Smith mengatakan, “Matahari terbit saat lepas landas dan mendarat memudahkan pramugari menilai bahaya eksternal, seperti kebakaran dan puing-puing, yang dapat menghambat proses evakuasi darurat.”
Administrasi Penerbangan Federal mengatakan mereka hanya punya waktu 90 detik untuk mengevakuasi semua pesawat dalam keadaan darurat. 90 detik itu adalah waktu yang sangat penting.
Terutama untuk keberhasilan evakuasi, mulai dari persiapan kabin dan penumpang hingga menghadapi keadaan darurat. Baik itu memberi waktu pada mata untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pencahayaan atau memastikan akses keluar tanpa hambatan.
Ada alasan sederhana mengapa waktu lepas landas dan mendarat sangat penting, tambah Fogwell. Ia mengatakan, kecelakaan pesawat biasanya terjadi setelah lepas landas atau mendarat. Jadi, pada penerbangan Anda selanjutnya, pastikan Anda memperhatikan dengan baik take off dan landing demi keselamatan.
Pilihan Editor: Peraturan bandara baru ini mengancam akan mengakhiri tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Apabila ia melakukan perjalanan udara, otomatis ia termasuk dalam kategori anak di bawah umur yang harus didampingi oleh pengawas. Baca selengkapnya
Anggota Komite V DPR Sigit Susiantomo mengatakan, daya beli masyarakat harus menjadi pertimbangan dalam menentukan harga tiket pesawat. Baca selengkapnya
Flight Academy, kolaborasi baru antara Traveloka dan KidZania Jakarta, bisa menjadi pilihan untuk mengajak anak-anak mendalami dunia penerbangan secara maksimal.
Pengembalian iuran yang akan dimasukkan dalam komponen penghitungan harga tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang (UU). Baca selengkapnya
Penerbangan jarak jauh membutuhkan lebih banyak awak kabin karena pramugari dan pilot memiliki waktu istirahat lebih banyak. Baca selengkapnya
Maskapai Palita Air resmi membuka rute penerbangan baru dari Bandara Haluvuleo Kendari menuju Bandara Sengkaring Soekarno-Hatta, Banten. Baca selengkapnya
Anggota Komite V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana pajak pariwisata terhadap tiket pesawat. Baca selengkapnya
Ketinggian pesawat komersial biasanya antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaannya tergantung pada jenis pesawat dan arah penerbangan. Baca selengkapnya
Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan administrator Group Chief Executive Officer (Advisor dan Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia. Baca selengkapnya
Rencana pemerintah mengenakan pajak wisatawan terhadap tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar hukum. Baca selengkapnya
