Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

TEMPO.CO, Jakarta – Sosiolog Universitas Airlangga (Unair), Septi Ariadi mengatakan pemberitaan penarikan vaksin AstraZeneca dari pasaran menimbulkan dampak positif dan negatif di masyarakat. Menurutnya, pembatalan segera vaksin yang diproduksi oleh perusahaan farmasi asal Inggris telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi nasional.

Ia mengatakan melalui keterangan tertulis pada Selasa, 14 Mei 2024: “Hal ini menimbulkan keraguan terhadap keamanan dan efektivitas vaksin, serta kekhawatiran terhadap partisipasi dalam program vaksinasi berikutnya.”

Menurut Septi, kabar mengenai vaksin AstraZeneca sudah beredar sejak lama, namun baru belakangan ini menjadi bahan perdebatan sengit. Penarikan vaksinasi tergantung pada banyak faktor. “Namun, cara pemerintah dalam menyampaikan informasi dan menerima uang mungkin tampak tidak teratur dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat.”

Ia menambahkan, hilangnya vaksin AstraZeneca dari peredaran dapat menimbulkan kekhawatiran bagi penerima manfaat, terutama mereka yang belum mendapatkan vaksinasi. Masyarakat berpenghasilan rendah, yang kesulitan mengakses sumber daya layanan kesehatan, juga berada di bawah tekanan yang semakin besar.

“Menahan pemberian vaksin dapat memperburuk keadaan dan mempersulit mereka mendapatkan perlindungan yang memadai terhadap Covid-19,” kata Septi.

Di sisi lain, masih terdapat reaksi buruk terhadap efek samping AstraZeneca. Beberapa orang tetap khawatir, meskipun para ahli dan otoritas kesehatan telah mengesampingkan adanya efek samping dari vaksin AstraZeneca.

Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, Septi berharap pemerintah dapat memberikan penjelasan yang jelas, transparan, dan komprehensif mengenai alasan penarikan AstraZeneca. Inisiatif ini akan mengurangi kecemasan masyarakat dan meningkatkan kepercayaan terhadap program imunisasi nasional.

“Pemerintah harus terbuka kepada masyarakat. “Dari efek samping AstraZeneca hingga seberapa efektifnya, cara penggunaannya, dan seberapa sedikit efek samping yang ditimbulkannya.”

Septi mengaitkan fenomena tersebut dengan salah satu teori sosiologi kesehatan, yakni tindakan preventif. Jika informasi diberikan mengenai tindakan pencegahan kesehatan seperti vaksinasi, masyarakat dapat mempertimbangkan risiko dan manfaatnya dengan lebih baik. Ada yang memutuskan untuk melanjutkan vaksinasi. Sisanya bisa dialihkan ke vaksin merek lain atau tidak divaksin sama sekali.

Selain alasan tidak menerima vaksinasi, termasuk risiko dan manfaatnya, pemerintah juga ditanyai langkah apa yang harus diambil ke depan.

Penarikan kembali ini merupakan pengingat bahwa program vaksin ini kuat dan berkelanjutan, kata Septi.

Author’s Choice: Wahyu memperingatkan bencana di Lembah Anai, menuntut BKSDA yang bertanggung jawab

Menurut pakar Unair, kesesuaian Idul Adha tidak hanya ditentukan oleh kesehatan, tetapi juga banyak faktor lainnya. Salah satunya adalah izin dari otoritas medis. Lagi

Tahun ini Unair menerima 2.831 mahasiswa baru untuk rekrutmen SNBT. Lagi

Vaksin kanker dikembangkan oleh beberapa kelompok penelitian dan didanai oleh Rusia. Lagi

Pakar media Unair Irfan Vahudi menyebut penggunaan tagar Semua Mata ke Papua merupakan bentuk perjuangan modern. Lagi

Nadiem Makarim membatalkan kenaikan UKT untuk tahun ini dan ke depan BEM Unair akan berusaha mempertahankan dan mengendalikan kebijakan tersebut. Lagi

Kasus Covid-19 di Singapura meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah meningkatkan vaksinasi bagi warganya. Lagi

Kasus Covid-19 meningkat di Singapura, dengan kasus akibat varian KP.1 dan KP.2, bagian dari keluarga varian FLiRT, yang juga lazim di Amerika Serikat. Lagi

Kenaikan UKT dinilai tidak wajar di beberapa cabang atau PTN. Namun ada PTN yang tidak menaikkan UKT Baca Lengkap

Bio Farma menyampaikan tentang vaksin Qdenga, vaksin demam berdarah yang dikembangkan oleh Takeda. Lagi

Para ahli mengatakan informasi melalui media sosial bisa lebih menarik, apalagi jika ada buzz, sehingga pesan manfaat vaksinasi bisa tersampaikan. Lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *