Anak Muda Dinilai Semakin Apresiasi Jamu Sebagai Warisan Budaya

NEWS24.CO.ID – Jamu mungkin identik dengan orang lanjut usia, namun studi terbaru PT Herbathos menunjukkan bahwa meski ada tantangan dalam meningkatkan minat mengonsumsi jamu di kalangan generasi muda, ada tren positif bahwa mereka menunjukkan apresiasi terhadap jamu. . . sebagai warisan budaya dan pengalaman berharga.

CEO PT Herbathos Ahmad Zaini mengatakan meski terdapat kendala dalam mengenalkan jamu kepada generasi muda, pihaknya yakin masih banyak peluang untuk mengembangkan jamu bagi generasi muda. “Kami yakin ada peluang besar untuk mengintegrasikannya ke dalam gaya hidup mereka. Kami berkomitmen menghadirkan pendekatan yang lebih modern dan inovatif, sesuai dengan kecintaan mereka terhadap musik dan budaya pop,” ujarnya dalam keterangan yang dirilis Tempo pada 28 Mei. diterima. . 2024.

Data PT Herbathos menunjukkan penjualan obat herbal meningkat 20 persen pada kuartal I tahun ini, dengan kontribusi signifikan dari konsumen berusia 18 hingga 35 tahun. PT Herbathos juga mengungkapkan hasil survei terbaru mengenai preferensi visual konsumen yang menunjukkan bahwa meskipun gambar klasik masih mendapat tempat di hati anak muda, gambar modern lebih disukai karena mencerminkan identitas mereka dan mendorong pembelian mereka.

Pengetahuan tentang pengobatan herbal yang diturunkan dari keluarga terutama ibu merupakan suatu aset yang sangat berharga. Meskipun beberapa responden menyebutkan rasa pahit dan aroma yang tidak sedap pada jamu, mereka juga memberikan saran kreatif untuk memadukannya dengan minuman atau bahan lain.

Konsumsi obat-obatan herbal biasanya bersifat insidentil, baik untuk alasan kesehatan maupun sebagai suplemen makanan, seringkali diiringi musik populer dari artis-artis seperti Mahalini, NDX dan Sal Priadi.

Ahmad Zaini menambahkan dengan memahami preferensi dan kebiasaan Generasi Z dan Milenial, PT Herbathos siap mengintegrasikan jamu ke dalam gaya hidup modern. “Ciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera mereka,” ujarnya.

Ketua Persatuan Pengobat Herbal Alami Indonesia (PPJAI) Mukit Hendrayatno mengatakan, jamu bukan sekadar minuman herbal biasa. Di balik rasanya yang nikmat, jamu mengandung campuran bahan-bahan alami yang terbukti secara ilmiah memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan manusia. “Mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh hingga mengobati berbagai kondisi kesehatan seperti gangguan pencernaan, nyeri sendi, dan penyakit pernafasan, pengobatan herbal telah menjadi pilihan efektif bagi banyak orang selama berabad-abad,” kata Mukit.

Namun perlu diingat bahwa manfaat obat herbal tidak hanya bersifat fisik saja. Mukit menambahkan, mengonsumsi obat-obatan herbal juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan secara keseluruhan. “Jamu dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan energi, dan mempererat hubungan antara manusia dan lingkungan alam. Oleh karena itu, jamu tidak hanya mengatasi gejala penyakit, tetapi juga berkontribusi terhadap kualitas hidup secara umum,” ujarnya.

Selain manfaat langsung bagi manusia, jamu juga memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian lokal dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan mengembangkan industri jamu secara berkelanjutan, kita dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani lokal dan melestarikan keanekaragaman tanaman obat tradisional yang menjadi bahan baku jamu. “Ini merupakan tantangan dan peluang bagi kita sebagai masyarakat Indonesia untuk melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan secara bijak warisan budaya kita untuk mendukung kesehatan, perekonomian, dan lingkungan,” ujarnya.

Pilihan Editor: Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Tantowi Yahya: Sosok Visioner yang Jamu di Luar Negeri Berbau Indonesia

Institute for the Development of Economics and Finance (INDEF) mempertanyakan peran Kementerian Pendidikan, karena banyak generasi muda yang tidak bersekolah. Baca selengkapnya

Bagi Marten Taha, Pancasila adalah bagian penting dalam masyarakat. Padahal, kata dia, Pancasila adalah bintang penuntun yang mengantarkan Indonesia menuju gerbang kemajuan. Baca selengkapnya

Peneliti Ahli Utama BRIN Yuli Widiyastuti memaparkan potensi jamu, sejarahnya, dan pengakuan UNESCO. Baca selengkapnya

Sejumlah kafe jamu telah didirikan di Jakarta. Mereka fokus menjaga dan mengembangkan keberlangsungan jamu Indonesia. Baca selengkapnya

Jamu merupakan minuman herbal tradisional asal Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti akar, daun, buah, biji atau herba. Baca selengkapnya

Yogyakarta telah mendaftarkan 180 karya sebagai cagar budaya sejak tahun 2013 hingga 2023. Penuh

Pada tanggal 27 Mei 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menetapkan tanggal ini sebagai Hari Kelahiran Kembali Jamu Indonesia. Baca selengkapnya

Penguatan demokrasi tidak boleh berhenti setelah pemilu usai. Itulah empat cara untuk meningkatkan partisipasi demokratis dalam masyarakat, khususnya kaum muda. Baca selengkapnya

Larangan tersebut disebut-sebut berasal dari perjanjian pandemi WHO dan tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 yang bahkan mengatur denda Rp 500 juta. Baca selengkapnya

Sebanyak 18 anak muda Indonesia masuk dalam daftar 30 Under 30 Asia 2024 versi majalah Forbes. Ini daftarnya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *