Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

TEMPO.CO, Jakarta – Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fisher mengatakan harga minyak masih dalam tren naik menyusul konflik Iran dan Israel. Dia mengatakan, belum ada sinyal yang cukup kuat bahwa harga minyak akan turun.

Fischer mengatakan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran berpotensi memicu konflik yang dapat berujung pada perang di Timur Tengah.

“Sebagai salah satu produsen minyak terbesar di dunia, Iran memiliki potensi yang signifikan untuk mempengaruhi pasar minyak global,” kata Fischer dalam keterangan tertulisnya, Senin, 15 April 2024.

Fisher juga menekankan apresiasi dolar AS, dan dolar AS memiliki kecenderungan untuk terapresiasi. Dia mengatakan penguatan dolar dapat memberikan tekanan tambahan pada harga minyak dengan membuat minyak lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

“Tren kenaikan harga minyak akan terus berlanjut, dengan sedikit sekali tanda-tanda perubahan yang mengarah pada penurunan harga minyak,” ujarnya.

Fisher mencontohkan, harga minyak juga dipengaruhi oleh konflik internal di Amerika Serikat. Sebagai produsen minyak terbesar di AS, Texas mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi pasokan global.

Selain itu, Fischer mengatakan minyak mentah mungkin mendapat dukungan di $84,55 per barel dan resistensi di $87,60 per barel. Indeks berjangka dolar AS, yang melacak kinerja dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, juga naik 0,76% menjadi $105,86.

“Investor dan pelaku pasar perlu mencermati perkembangan yang ada agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat,” ujarnya.

Rekomendasi Redaksi: Prosedur Refund dari Tol Kalikangkung ke Sicampek Utama saat Idul Fitri, Ini Saldo Tol yang Harus Disiapkan

Operasi Al Jazeera di Israel secara resmi ditutup setelah pemungutan suara oleh anggota parlemen Israel karena dianggap sebagai ancaman keamanan.

Ribuan warga Israel berdemonstrasi di Tel Aviv menuntut agar Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas untuk membebaskan para sandera. Baca selengkapnya.

Hamas tidak berharap banyak terhadap perundingan perdamaian, karena Israel masih mempertahankan pendiriannya yang tidak ingin perang Gaza berakhir. Baca selengkapnya

Kabar ITB menambah UKT masih mendominasi 3 besar berita teknologi terkini. Baca selengkapnya

Mahasiswa Irlandia berkemah di Trinity College, Dublin, sebagai protes terhadap serangan Israel di Gaza. Baca selengkapnya

Tiga berita teratas dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali dengan penolakan India terhadap tuduhan xenofobia yang dilontarkan Presiden AS Joe Biden. Baca artikel selengkapnya.

Beberapa perusahaan Israel diduga menjual teknologi pengawasan atau spyware ke Indonesia. Baca artikel selengkapnya, survei bersama Tempo dkk.

Israel belum menyerahkan “rencana komprehensif” untuk menyerang Rafah kepada pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Baca selengkapnya

AJI Jakarta menyerukan boikot proyek Google Cloud untuk Israel. Mosi ini bertepatan dengan 1 Mei, Hari Buruh. Baca selengkapnya

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengklaim toleransi dan kebebasan beragama diterapkan dengan baik di Indonesia. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *