Ancam Serang Israel, Iran Memiliki Sejumlah Pangkalan Udara Bawah Tanah

TEMPO.CO, Jakarta – Israel dan Iran hangat diperbincangkan di media sosial. Mereka disebut-sebut saling mengancam akan menyerang. Pembicaraan diintensifkan oleh kabar bahwa wilayah udara kedua negara telah dibersihkan untuk sementara dan Amerika siap mendukung Israel.

Pembicaraan tersebut bermula dari pernyataan Pemimpin Iran Ayatullah Ali Khameini bahwa Israel harus dan harus dihukum atas pemboman kompleks konsulat Iran di Suriah pada 1 April 2024. Serangan yang menewaskan tujuh penasihat militer tersebut diduga dilakukan oleh pesawat tempur Israel.

Hal itu diungkapkan Khameini dalam pidatonya saat Idul Fitri, Rabu 10 April 2024. “Rezim setan melakukan kesalahan dalam melakukan serangan ini,” ujarnya. Iran juga diketahui berada di balik kelompok perlawanan bersenjata melawan Israel di Gaza dan di wilayah tersebut.

Jadi seberapa kuat Iran? Dalam siaran video yang dibagikan pada Februari tahun lalu, Iran mengungkap salah satu pangkalan udara bawah tanahnya dirancang untuk menahan serangan udara dari Israel dan Amerika Serikat. Dengan nama sandi ‘Elang 44’, pangkalan tersebut menampung dan mengoperasikan jet tempur dan drone.

Ini adalah pangkalan militer bawah tanah ketiga yang ditunjukkan Iran sejauh ini. Sebelumnya, pangkalan itu diindikasikan untuk operasi drone dan rudal balistik. “Setiap serangan terhadap Iran dari musuh-musuh kita, akan mendapat respons dari banyak pangkalan udara kita termasuk Eagle 44,” kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, saat itu.

Media militer Iran menunjukkan deretan rudal di pangkalan bawah tanah. YouTube/IMAmedia

Penjelasan dari Kantor Berita IRNA Iran tidak merinci lokasi pangkalan udara Elang 44, hanya menyebutnya sebagai salah satu pangkalan udara terpenting, dibangun di bawah tanah, dan rumah bagi jet tempur yang dilengkapi rudal jelajah jarak jauh.

Dalam tayangan video yang dibagikan saat itu, Bagheri dan Panglima Militer Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi sedang mengunjungi Elang 44. Pangkalan tersebut tampak seperti lorong dengan dinding, lantai, dan langit-langit terbuat dari beton.

Anda juga dapat melihat lorong-lorong panjang yang dapat dipisahkan, dengan setiap ruangan berisi jet tempur F-4 Phantom. Menempatkan hanya satu jet tempur siap terbang di setiap teluk menunjukkan bahwa pangkalan udara tersebut jauh lebih besar dari yang ditunjukkan. Sebab, setiap pesawat pasti membutuhkan tempat untuk perawatan, persenjataan, dan pengisian bahan bakar.

Soal pesawat, F-4 Phantom merupakan jet tempur buatan McDonell Douglas (sekarang Boeing) yang dibeli Iran sebelum Revolusi Islam 1979. Saat itu, Iran yang kaya akan ekspor minyak mentah membeli 230 F-4. Jet tempur hantu. Sebanyak 56 di antaranya kini dilaporkan aktif.

Jet tempur tersebut rupanya dilengkapi dengan rudal AGM-65 Maverick, sejenis bom berpemandu laser. Sekilas tampak ada yang membawa Nasr, sebuah rudal jelajah anti kapal.

Kehadiran rudal anti-kapal menunjukkan bahwa pangkalan udara bawah tanah mungkin tidak berada di Iran utara. Bagian ini sebagian besar bergunung-gunung dan perairan Laut Kaspia di dekatnya tidak menimbulkan ancaman bagi pasukan angkatan laut musuh.

Juga mempertimbangkan radius tempur F-4 Phantom, Pangkalan Udara ke-44 mungkin berada dalam radius 100 mil dari garis pantai selatan Iran. Dari perairan tersebut, Iran dapat menyerang Kuwait dan Arab Sadouin dan menargetkan angkatan laut kedua negara tersebut serta sekutunya seperti Amerika Serikat.

Panglima Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengunjungi terowongan bawah tanah berisi puluhan drone yang dirahasiakan di Iran, pada 28 Mei 2022. Tentara Iran/WANA ( West Asia News Agensi )/Sirkulasi melalui REUTERS

Iran mulai membangun pangkalan militer bawah tanah karena khawatir Amerika Serikat dan Israel akan menyerang program nuklir negara tersebut, yang diyakini sedang membangun kekuatan senjata nuklir. Tidak seperti pangkalan militer di atas tanah yang mudah diidentifikasi sebelum konflik pecah, pangkalan bawah tanah sulit dideteksi sampai rudal, drone, dan jet tempur mulai membombardirnya.

REUTERS, MEKANIKA POPULER

Pilihan Redaksi: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Raya Kedua, Waspada Hujan dan Guntur

3 teratas dunia adalah PBB yang meminta Israel menghentikan kekejaman di Gaza, kerusuhan Qatar Airways, dan fakta arahan ICJ tentang Rafah. Baca selengkapnya

Menteri Pertahanan Italia mengatakan kekerasan Israel terhadap warga sipil di Gaza tidak lagi bisa dibenarkan. Itu adalah salah satu kritik paling keras. Baca selengkapnya

Israel telah melakukan segala hal yang melanggar hukum humaniter, namun kedua negara ini tetap setia mendukungnya. Baca selengkapnya

Tekanan internasional terhadap Israel semakin meningkat akibat tindakan keji yang dilakukan di Gaza. Baca selengkapnya

Menteri Luar Negeri Spanyol menyatakan akan meminta 26 negara anggota Uni Eropa untuk mendukung keputusan ICJ agar Israel menghentikan serangan terhadap Rafah. Baca selengkapnya

Sebagai lembaga utama dalam sistem hukum internasional, ICJ mempunyai peran penting dalam mendorong perdamaian dan keadilan antar negara. Baca selengkapnya

Mulai dari respon Palestina dan Israel terhadap keputusan ICJ, hingga mendapat dukungan dari berbagai negara. Baca selengkapnya

Serangan Israel di Rafah menyebabkan 35 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Israel mengklaim Rafah adalah basis Hamas. Baca selengkapnya

Pelapor khusus PBB untuk Palestina pada Sabtu, 25 Mei 2024 mendesak negara-negara anggota untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel

Pakistan meyakini upaya implementasi keputusan ICJ untuk menghentikan operasi militer Israel akan membuka jalan bagi perdamaian di dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *