Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

TEMPO.CO , Jakarta – Sidang dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di kementerian terus mengungkap fakta baru. Pemeriksaan saksi pada Rabu 8 Mei mengungkap, Syahrul diduga meminta berbagai keperluan di luar urusan kementerian, terutama kepentingan pribadi seperti sapi kurban, carteran pesawat, dan lain-lain.

Rabu lalu, jaksa KPC menghadirkan empat saksi resmi ke Kementerian Pertanian. Keempat saksi tersebut adalah: Gunavan, Direktur Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian, Hermanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Lukman Irvanto, Kepala Bagian Tata Usaha dan Perumahan Kementerian Pertanian. Pertanian, dan pengeluaran. Puguhi Hari Prabowo, Bendahara Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian.

Jaksa KPK mendakwa Syahrul, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hata melakukan pemerasan dan penerimaan suap Rp 44,5 miliar di Kementerian Pertanian. Berikut berbagai fakta yang dipaparkan para saksi dalam persidangan, baik Rabu lalu maupun sebelumnya.

Syahrul meminta untuk membeli 12 ekor sapi kurban

Hermanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian atau PSP Kementerian Pertanian, mengatakan Biro Umum telah memintanya menyiapkan Rp 360 juta untuk pembelian sapi kurban. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari 12 ekor sapi yang direncanakan dalam anggaran.

Tadi saya bilang, PSP menagih total 12 orang, jadi biayanya sekitar Rp 360 juta, kata Hermanto saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2024.

Sewa pesawat Rp 1,4 miliar

Lukman Irwanto, Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Kementerian Pertanian, mengatakan Biro Umum juga telah meminta anggaran untuk bahan pokok, sapi kurban, dan sewa pesawat. “Ada permintaan dari kantor pusat untuk melakukan kunjungan kerja menteri ke Maluku, Ternate dan lain-lain,” kata Lukman.

Terkait sewa penerbangan, Lukman mengaku juga diminta membayar Rp1,4 miliar kepada pihak travel. Penyewaan jet pribadi ini konon terjadi pada tahun 2020. “Sewa pesawat untuk menteri dan lapis 1 berjumlah 1,4 miliar dram,” ujarnya.

Investasi Rp 1 Miliar untuk Umrah Syahrul Yasin Limpo

Mantan Bendahara Pengeluaran Puguhi Hari Prabowo dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian atau PSP Kementerian Pertanian mengatakan, pejabat Kementerian Pertanian diminta mengumpulkan dana sebesar Rp1 miliar untuk mendanai kegiatan umroh SYL ke Arab Saudi. Puguhi mengatakan, kegiatan umroh dilakukan SYL pada kunjungan kerja terakhirnya pada tahun 2022.

“Kejadiannya pada Desember 2022, kami berkumpul dan mendapat instruksi untuk membentuk patungan sebesar Rp 1 miliar untuk penyelenggaraan Pak SYL atau umrah bahasanya di Arab Saudi,” kata Puguhi.

Minta biaya luar negeri sebesar R800 juta untuk dibebankan kepada bawahan

Hermanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, mengatakan Syahrul Yasin Limpo memungut biaya sebesar Rp 800 juta saat masih menjabat di kementerian. Hermanto mengatakan, kebutuhan tersebut antara lain Rp 600 juta untuk kebutuhan SYL dan keluarga saat bepergian ke Brazil dan Rp 200 juta untuk kebutuhan Amerika.

“Keperluan ini diminta ke PSP. Tapi setahu saya ada administrasi lain, tapi nomornya saya tidak tahu,” kata Hermanto.

Membayar 35 juta dram dari gaji pegawai Kementerian Pertanian kepada pembantu rumah tangga atau anggota keluarga

Hermanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian atau PSI Kementerian Pertanian, mengatakan SYL membayar gaji pembantu rumah tangga atau anggota keluarga sebesar Rp35 juta dari uang patungan pegawai kementerian. Ia mengatakan awalnya diminta membayar gaji anggota rumah tangga dengan uang pribadi, namun diganti dengan uang pegawai.

“Saya diminta transfer Rp 35 juta dulu. Namun Lukman menggantinya dengan sisa uang pegawai untuk korban Rp 360 juta, kata Hermanto.

Syahrul Yasin Limpo diduga menggunakan uang Kementerian Pertanian untuk membayar THR penyanyi dan politisi NasDem.

Sidang saksi pada Senin 29 April 2024 atau sidang lainnya juga membuka aliran uang ke Syahrul Yassin Limpo dari Kementerian Pertanian. Berdasarkan keterangan saksi yang hadir, Syahrul mengeluarkan uang sebesar R100 juta untuk penyanyi, R500 juta untuk membeli mobil Toyota Innova untuk anak-anaknya, dan Syahrul mengeluarkan uang R3 juta untuk rumah dinas, khitanan cucunya, dan ulang tahun cucunya.

Saksi juga mengatakan mereka diminta membayar 215 rubel untuk kartu kredit Syahrul, pengeluaran bulanan istrinya sebesar 300 juta. Selain itu, Syahrul juga mengirimkan uang saku Hari Raya kepada politikus Partai NasDem sebesar AMD 250 juta, tip AMD 500.000 kepada calon presiden, bantuan natura, dan sembako sebesar Rp 3,5 miliar.

Baca selengkapnya… Jawaban SYL

Tanggapan Syahrul Yasin Limpo terhadap tudingan pejabat di Kementerian Pertanian

Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membantah keterangan empat mantan anak buahnya di fasilitas tersebut saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2024. Empat pejabat Kementerian Pertanian menyebut Syahrul melontarkan pertanyaan berbeda. dan anggaran di luar ketentuan lembaga, seperti kurban sapi, carter penerbangan dll.

Menindaklanjuti keterangan keempat mantan anak buahnya, SYL meminta mereka menjawab pertanyaannya dengan cermat dan jujur. “Jangan lindungi aku,” kata SYL.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan empat saksi dari pejabat Kementerian Pertanian dalam sidang saksi, Rabu. Keempat saksi tersebut adalah Gunavan, Direktur Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian, Hermanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Lukman Irvanto, Kepala Departemen Pengelolaan Rumah dan Lahan Kementerian Pertanian. Pertanian, dan Puguhi Hari Prabowo, Bendahara Pengeluaran Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian.

Politisi Partai NasDem itu menyatakan, semua pernyataan yang menuduhnya tidak benar. Selama memimpin Kementerian Pertanian, kata SYL, ia hanya mengikuti perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang diputuskan dalam kabinet terbatas.

SYL mengatakan, kegiatan di Brazil, Australia, Rusia, Venezuela dan berbagai kunjungan kerja adalah untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Ia mencontohkan kunjungan kerjanya ke luar negeri untuk mengatasi berbagai permasalahan nasional akibat daging, bahan pokok, harga hasil pertanian, dan El Nino. “Ini sekitar Rp 280 juta orang, itu tanggung jawab saya,” kata Syahrul. Menurut Syahrul, permasalahan tersebut tidak dipahami oleh anak buahnya.

Selain itu, SYL menegaskan kepada anak buahnya bahwa dirinya tidak pernah menyuruh korupsi dan selalu mengingatkan mereka untuk bekerja sesuai prosedur Kementerian Pertanian. Syahrul Yassin Limpo pun mengaku tak pernah mengancam bawahannya selama menjabat sebagai Menteri Utama Kementerian.

Ia juga membantah meminta pejabat Kementerian Pertanian mengumpulkan uang untuk kebutuhannya. “Saya ingin bertanya, satu, apakah ada perintah untuk saya mengumpulkan uang?” “Apakah itu mempunyai nama?” kata Syahrul Yasin Limpo.

Senada dengan empat saksi yang mengatakan, SIL tidak pernah menanyakan secara langsung, melainkan melalui Badan Umum atau Sekjen Kementerian Pertanian. Tidak ada, itu perintah Sekjen, kata Hermanto. Tanpa banyak bicara, SYL menyatakan akan menjawab semua dakwaan terhadap dirinya begitu surat pembelaan dibacakan.

Pilihan Redaksi: Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo ke Pengadilan untuk Konfirmasi Temuan

Bagian tak terpisahkan dari perayaan ini adalah tradisi penyembelihan hewan kurban. Baca selengkapnya

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencurigai ada upaya melindungi hakim lain dalam putusan sela yang membebaskan Ketua Hakim Ghazalba Saleh. Baca selengkapnya

Amran meminta pemerintah kabupaten segera mengimpor alat berat seperti ekskavator dan grader.

Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mempersiapkan Kabupaten Merauke di Papua Selatan menjadi pemasok pangan skala besar melalui Modernisasi Pertanian Melalui Optimalisasi Lahan (OPLA). Baca selengkapnya

Ketua Umum Aspidi Suhandri mengatakan, organisasinya mengimpor daging sapi dalam keadaan pra-sembelih. Baca selengkapnya

Nayunda Nabila bahkan tak bisa menjawab dengan gamblang pertanyaan hakim saat ditanya mengenai jabatannya, siapa atasannya, dan uraian tugasnya. Baca selengkapnya

Menteri Pertanian (Menthan) Andi Amran Suleiman menekankan pentingnya menjaga stasiun pompa yang telah disediakan pemerintah untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian hingga tiga kali dalam setahun. Baca selengkapnya

Durian Musang King (Durio zibethinus) secara resmi didaftarkan sebagai tanaman komersial pada tahun 1993 oleh petani Wee Chong Beng dari Kelantan, Malaysia. Baca selengkapnya:

Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan keprihatinannya terhadap penyanyi Nayunda Nabila karena berhutang budi kepada orang tuanya. Baca selengkapnya

Penyanyi Nayunda Nabila Nizrinah mengungkap awal mula hubungannya dengan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL Baca selengkapnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *