Anggota Senat Amerika Serikat Takut Jadi Sasaran Penahanan ICC setelah Benjamin Netanyahu

TEMPO.CO, Jakarta – Anggota Senat AS Lindsey Graham khawatir jika Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) berniat mengadili Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, maka ICC bisa saja mengadili anggota Parlemen AS. Graham adalah anggota Senat Partai Republik dari Carolina Selatan.

Graham telah bergabung dengan politisi Partai Demokrat dalam mendorong sanksi terhadap ICC, yang berkantor pusat di Den Haag. Menurut Graham, sanksi terhadap ICC tidak hanya membantu Israel, tapi juga melindungi politisi Amerika. Dia ingat bahwa ICC pernah mencoba melacak pasukan Amerika di Afghanistan, namun alasan kemenangan Washington lebih meyakinkan. Sebelumnya, jaksa ICC Karim Khan mengajukan petisi untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Pasalnya, kedua pejabat tersebut cukup cerdas untuk dianggap bersalah atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang Gaza. Khan juga menyerukan penahanan tiga pemimpin senior Hamas.

“Kami berharap bersama-sama kita dapat menemukan cara untuk mengungkapkan ketidakpuasan kita terhadap ICC, karena jika lembaga tersebut melakukan hal yang sama terhadap Israel, kita bisa menjadi yang berikutnya,” kata Graham pada Selasa, 21 Mei 2024.

Washington sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap Khan, yang mencoba menyelidiki tuduhan kejahatan perang yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya di Afghanistan. Awal bulan lalu, puluhan anggota Senat Amerika Serikat mengirim surat kepada Khan, mengingatkannya bahwa hukum Amerika mengizinkan tindakan apa pun yang diperlukan untuk melindungi warga negara Amerika Serikat atau sekutunya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Selasa, 21 Mei 2024, bahwa pemerintahan Joe Biden siap bekerja sama dengan Kongres untuk menjatuhkan sanksi kepada pejabat ICC atas permintaan jaksa untuk surat perintah penangkapan bagi para pemimpin Israel yang terkait dengan perang Gaza.

AS bukan anggota pengadilan tersebut namun mendukung penuntutan sebelumnya, termasuk keputusan ICC tahun lalu yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas perang di Ukraina. Pada sidang sebelumnya pada Selasa, 20 Mei 2024, Blinken mengatakan dia akan bekerja sama dengan Kongres untuk memberikan tanggapan yang tepat, menyebut langkah ICC “sangat salah.” Sebab, menurutnya hal itu akan mempersulit prospek tercapainya kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata dalam konflik Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: IKN kirim surat ke Masdar Energy tentang investasi energi terbarukan

Ikuti berita terkini Tempo.co di Google News, klik di sini.

Hakim ICC menunda keputusan mengeluarkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu karena argumen Inggris

Meskipun AS bukan anggota ICC, menerima Netanyahu meskipun ada surat perintah penangkapan internasional dapat membuat AS mendapat kritik. Baca selengkapnya

Kelangsungan hidup koalisi partai Benjamin Netanyahu bergantung pada dua partai Yahudi ultra-Ortodoks. Baca selengkapnya

Dua serangan udara terakhir di Rafah menewaskan 11 warga Gaza. Tank Israel mendekati selatan Rafah. Baca selengkapnya

Benjamin Netanyahu menegaskan kembali komitmennya untuk tidak mengakhiri perang di Gaza sampai semua anggota Hamas dihancurkan

Demonstrasi massal menentang Netanyahu terjadi di ibu kota Israel. Tel Aviv. Salah satu tuntutannya adalah pengunduran diri Perdana Menteri Israel. Baca selengkapnya

Ada kekhawatiran Benjamin Netanyahu akan menggunakan kesempatan pidatonya di Kongres AS untuk mengkritik Joe Biden sepenuhnya.

Tiga peringkat teratas dunia terus didominasi oleh berita mengenai perkembangan perang di Gaza. Baca selengkapnya

Komisi Penyelidikan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina telah melakukan dua penyelidikan atas serangan di Israel dan Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Baca selengkapnya

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi telah membubarkan kabinet militer Israel. Apa tugas utama kabinet menteri? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *