Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

TEMPO.CO , Jakarta – Menyikapi kisruh kenaikan biaya pendidikan atau UKT yang akhir-akhir ini berujung protes mahasiswa, Anies Baswedan mengatakan negara harus memutuskan siapa yang akan diberikan atau dikenakan biaya pendidikan tinggi.

Kalau keluarga ditagih lebih dari yang diterima negara, pasti yang bisa mengenyam pendidikan tinggi sudah sejahtera, kata Anies saat ditemui di Kampung Marlina, Muara Baru, Jakarta Utara, Minggu, Mei. 19 2024 tahun.

Sesuai pernyataan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2014 atau Mendikbudristek, negara harus mengalokasikan anggaran lebih banyak. Misalnya, menanggung biaya lebih banyak agar lebih banyak orang atau keluarga yang bisa kuliah.

Selain itu, Anies menyebut mahalnya UKT menjadi permasalahan bagi siswa kelas menengah. Sebab, keluarga kaya mampu, keluarga miskin mendapat program bantuan, dan pelajar dari keluarga menengah masih kesulitan.

“Kalau mau dibilang kemiskinan bukan miskin, kalau mau dibilang sejahtera, keluarga tidak sejahtera, tapi di tengah-tengah tidak ada program, bagaimana caranya?” Alokasi anggarannya lebih besar,” kata Anes.

Bagi mantan calon presiden nomor 1 ini, pendidikan tinggi di Indonesia merupakan eskalator sosial ekonomi. Karena mereka yang mempunyai akses pendidikan tinggi, kualitas, kesempatan kerja dan kesejahteraan lebih tinggi.

Oleh karena itu, menurut Anies, perguruan tinggi harus mendapat lebih banyak penghargaan agar tidak terpuruk dengan situasi saat ini. “Kalau terus begini, yang bisa kuliah akan memiliki orang tua yang kuliah dan sejahtera. Yang keluarganya belum kuliah dan tidak sejahtera tidak akan bisa kuliah di kemudian hari.” dia berkata.

Peningkatan UKT ini terlihat di beberapa perguruan tinggi negeri. Kenaikan ini pun diprotes para pelajar karena dianggap berat dan tidak masuk akal. Perubahan UKT ini dipahami sebagai akibat dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 02 Tahun 2024 tentang Standar Biaya Operasional Perguruan Tinggi.

Pilihan Redaksi: Unand tidak akan menaikkan UKT tahun ini, demikian penjelasan Rektor

Ketua Satgas Sinkronisasi Prabowo-Gibran ini berpendapat presiden terpilih akan menaikkan rasio utang terhadap PDB hingga 50 persen. Baca selengkapnya

PKS, Nasdem, dan PKB mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anyes Baswedan untuk kembali mencalonkan diri di Pilkada DKI 2024.

Sembari memberikan alasan untuk kembali maju di Pilkada DKI, Anyes Baswedan juga membahas nasib warga Kampung Bayam, Jakarta Utara. Baca selengkapnya

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi Wakil Presiden pada Pilkada DKI 2017 Sandiaga Uno sambil menonton film Lafran bersama. Baca selengkapnya

Anies Baswedan menanggapi spekulasi dirinya akan mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024 dengan mencalonkan diri di Pilpres 2029.

Dirjen Dikti menyatakan mahasiswa baru tahun 2024 akan mengikuti mata kuliah membaca UKT secara lengkap.

Abdul Haris mengatakan peningkatan anggaran Kemendikbud dapat meningkatkan dukungan operasional perguruan tinggi negeri.

FEB UI mengapresiasi kontroversi kenaikan UKT dapat diselesaikan dengan gotong royong dan pihak kampus tidak menaikkan biaya kuliah hingga batas atas. Baca selengkapnya

PKS merespons pernyataan Anies soal Pilkada Jakarta. Di sisi lain, PKS mengaku tak mempertimbangkan Ridwan Kamil. Baca selengkapnya

Pengamat menyebut ada kemungkinan koalisi PDIP dan PKS pada pemilu 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *