Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

TEMPO.CO , Jakarta – Arab Saudi, Maroko, dan Mesir menyerukan gencatan senjata perang Gaza pada KTT ke-15 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Banjul, Gambia, Sabtu, 4 Mei 2024. Seruan itu muncul di tengah konflik yang terjadi di Gaza. pembantaian yang terus dilakukan Israel di Jalur Gaza.

“Masalah Palestina masih menjadi isu penting bagi umat Islam di seluruh dunia.” Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan bin Abdullah mengatakan: “Kami akan meningkatkan suara komunitas Muslim untuk mendukung hak-hak saudara-saudara Palestina kami.”

Menurutnya, sejak penyerangan 7 Oktober 2023, Kerajaan Arab Saudi telah bekerja sama dengan negara-negara dunia dalam melindungi masyarakat Gaza. Namun agresi militer Israel terus berlanjut, bahkan menyasar warga sipil, rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur, sehingga mengakibatkan ratusan ribu korban jiwa.

Faisal bin Farhan bin Abdullah juga menyerukan dibukanya akses truk pengangkut bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina, seraya menegaskan kembali tuntutan Kerajaan Arab Saudi untuk segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Pada saat yang sama, Raja Kerajaan Maroko, Mohammed VI, juga menyerukan gencatan senjata segera, karena agresi militer yang dialami Gaza belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Seperti Arab Saudi, Raja Mohammed VI menuntut agar semua bantuan kemanusiaan mengalir ke Gaza.

“Kami mohon agar permintaan kami segera diterima.” Perang di Gaza segera dihentikan secara menyeluruh. Bantuan kemanusiaan diperbolehkan di Gaza. Kami sangat sedih atas agresi keji yang telah menempatkan warga Palestina di Gaza dalam kesulitan. Ini sangat memalukan bagi umat manusia,” kata Raja Mohammed VI.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir Sami Shoukry memperingatkan Tel Aviv bahwa menolak perdamaian sama saja dengan menyeret semua negara di kawasan ke dalam ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Shukri juga menyerukan implementasi segera resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata dan membuka pintu bantuan kemanusiaan.

Mesir telah memperingatkan Israel terhadap segala upaya untuk menyerang Rafah, tempat perlindungan terakhir bagi hampir 1,5 juta pengungsi Palestina. Mesir menyerukan solusi terhadap pengusiran paksa warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza.

Sumber: Middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: Temui narsisis spiritual yang menganggap agama selalu benar

Ikuti berita terkini Tempo.co di Google News, klik di sini

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, meningkatkan kekhawatiran akan berlanjutnya perang di Gaza. Lebih terinci

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Beberapa negara telah melakukan hal serupa di masa lalu. Lebih terinci

Sumber tersebut mengatakan gencatan senjata merupakan peringatan bagi Israel untuk tidak menyerang Rafah

Amerika Serikat pekan lalu berhenti mengirimkan 3.500 bom ke Israel karena khawatir bom tersebut akan digunakan di Rafah. Lebih terinci

Beijing meminta Israel untuk memperhatikan seruan komunitas internasional dengan menghentikan serangan terhadap Rafah

Israel mulai menyerang Rafah. Tank-tank tersebut bergegas menghancurkan bangunan-bangunan di Rafah. Lebih terinci

Departemen Luar Negeri AS telah meyakinkan Israel bahwa penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah akan dibuka kembali. Lebih terinci

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengecam keras pendudukan Israel di perlintasan Rafah di sisi Palestina. Lebih terinci

Selasa, 7 Mei 2024 Tiga berita teratas dunia diawali dengan pengumuman Presiden PMI Youssef Kalla bahwa kelompok Palestina Hamas menyerukan merger dengan Fatah.

Dari seruan Menlu RI Retna Marsudi ke Palestina dan negara-negara Islam lainnya, yang mengemuka pada KTT Organisasi Kerja Sama Islam di Gambia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *