AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

TEMPO.CO, Jakarta – Israel belum menyampaikan “rencana komprehensif” mereka untuk melakukan invasi ke Rafah kepada pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Kota ini adalah rumah bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina yang mencari perlindungan, kata Gedung Putih pada hari Jumat.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan tersebut ketika muncul laporan bahwa Tel Aviv sedang mempersiapkan operasi militer besar-besaran di kota Rafah, Gaza selatan.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Washington telah “menjelaskan” kepada Israel kekhawatirannya mengenai “operasi militer besar-besaran” di Rafah, khususnya kebutuhan untuk melindungi penduduk sipil di wilayah tersebut.

“Kami ingin memastikan kehidupan mereka terlindungi,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih. “Kami percaya bahwa pemerintah Israel akan mempertimbangkan kekhawatiran kami,” tambahnya.

Dia mengatakan AS belum melihat rencana yang komprehensif dan ingin memastikan perundingan terus berlanjut karena penting untuk melindungi kehidupan lebih dari satu juta warga Palestina tak berdosa yang mencari perlindungan di Rafah.

Komentar tersebut muncul setelah situs berita Politico melaporkan bahwa Israel telah memberi pengarahan kepada pejabat AS dan kelompok bantuan mengenai rencana “untuk mulai mengeluarkan warga Gaza dari Rafah” dan secara paksa merelokasi mereka ke kota tetangga al-Mawasi sebelum dimulainya invasi.

Al-Mawasi adalah kota kecil di Gaza di pantai barat laut Rafah.

Tidak jelas bagaimana wilayah tersebut dapat menampung sekitar 1,7 juta warga Palestina di Rafah, sekitar 1,5 juta di antaranya adalah pengungsi selama perang Israel di wilayah kantong yang terkepung tersebut.

IDF telah mengatakan kepada kelompok bantuan bahwa mereka akan memulai invasi “segera,” kata dua sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut kepada Politico.

The Wall Street Journal melaporkan secara terpisah bahwa Israel telah memberi waktu seminggu kepada Hamas untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata sementara yang akan membebaskan 33 sandera dan penghentian permusuhan selama 40 hari.

Selama jangka waktu tersebut, negosiasi dapat dilanjutkan untuk pembebasan lebih banyak sandera dan kemungkinan perpanjangan gencatan senjata.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pekan ini bahwa pasukannya akan menyerang Rafah “dengan atau tanpa” perjanjian gencatan senjata.

Israel menyerang Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan lintas batas yang dilakukan Hamas, yang menewaskan sekitar 1.139 orang dan menculik sekitar 250 orang.

Setidaknya 34.622 warga Palestina tewas di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 77.867 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Sementara itu, Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ)

Keputusan sementara ICJ pada bulan Januari mengatakan bahwa “masuk akal” bagi Israel untuk melakukan genosida di Gaza dan memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Namun perang terus berlanjut dan pengiriman bantuan masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan ini.

Pilihan Editor: Israel berencana mengusir warga Palestina dari Rafah di pantai Gaza

ANATOLIA

Serangan Israel pada 7 Juni 2024 menewaskan sedikitnya 28 warga Palestina. Tank militer Israel bergerak lebih jauh ke kawasan Rafah. Baca selengkapnya

Orang tak dikenal menghancurkan pintu masuk kantor Haaretz di Tel Aviv. Haaretz adalah surat kabar sayap kiri di Israel. Baca selengkapnya

Antonio Guterres memutuskan memasukkan Israel ke dalam daftar hitam. Di antara daftar hitam tersebut adalah ISIS dan Boko Haram. Baca selengkapnya

Menurut Al Jazeera, senjata yang digunakan Israel untuk melakukan serangan terhadap sekolah-sekolah PBB di Gaza diproduksi oleh Amerika Serikat. Baca selengkapnya

Warga Gaza mengatakan belum ada tanda-tanda hasil dari upaya gencatan senjata tersebut. Di sisi lain, Israel masih melancarkan serangan. Baca selengkapnya

Kuba mengatakan kedatangan kapal perang Rusia bukanlah ancaman, namun Kuba dan Amerika Serikat hanya berjarak sekitar 145 kilometer pada titik terdekatnya. Baca selengkapnya

Istri George Clooney, Amal, bekerja sama dengan jaksa ICC Karim Khan untuk meninjau bukti dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza Baca Selengkapnya

Pembentukan batalyon tersebut menanggapi instruksi Presiden Jokowi yang meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengirimkan bantuan ke Gaza. Baca selengkapnya

Langkah pengakuan ini dilakukan Slovenia sangat berdekatan dengan tiga negara Uni Eropa lainnya yang baru saja mengakui kedaulatan Negara Palestina tepatnya pada 28 Mei lalu. Baca selengkapnya

Hamas mengklaim rencana gencatan senjata yang diungkap Biden hanya sebatas kata-kata. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *