Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

TEMPO.CO, JAKARTA – Indonesia menjadi tuan rumah Acara Internasional World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-25 Mei 2024 yang digelar di Provinsi Bali. Staf Khusus (Stafsus) PUPR Menteri Sumber Daya Air Firdous Ali mengatakan melalui forum ini, negara-negara dapat menciptakan kemitraan strategis dan kolaboratif untuk mendukung inisiatif konservasi air global. “World Water Forum ke-10 di Bali berperan dalam memperkuat kerja sama internasional,” kata Firdaus dalam situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kamis, 25 April 2024.

Firdous mengatakan forum tersebut secara khusus akan membahas konservasi dan pengelolaan, termasuk krisis air. World Water Forum sebagai penyedia platform bagi negara-negara di dunia dengan beragam latar belakang. Dan Bali merupakan gerakan teknologi pengelolaan air berkelanjutan yang bisa dijadikan contoh bagi dunia.

Ia mengatakan, “World Water Forum ke-10 di Bali juga tentang pengambilan kebijakan. Forum ini memberikan kesempatan untuk merumuskan atau memperbarui kebijakan yang mendukung konservasi air dan pengelolaan sumber daya air yang efektif dan efisien.”

Forum Air Dunia adalah forum internasional terbesar di dunia yang membahas masalah air. Diselenggarakan oleh Dewan Air Dunia, forum ini pertama kali diadakan pada tahun 1997 dan diadakan setiap tiga tahun sekali.

Negara pertama yang menjadi tuan rumah adalah Maroko, khususnya Marrakesh. Forum ini mempertemukan 400 peserta dari berbagai negara dengan tujuan mengatasi krisis air global saat ini dan masa depan. Forum tersebut kemudian menghasilkan kesepakatan berupa Deklarasi Maroko yang kemudian membentuk Dewan Air Dunia (WWC) untuk mengembangkan “Visi Air Global” untuk abad ke-21. Deklarasi ini dipandang sebagai langkah penting dalam tekad negara-negara di dunia untuk mengatasi krisis air. Visi tersebut kemudian diterbitkan pada tahun 2000 dan dipresentasikan pada konferensi berikutnya.

Serangkaian forum kemudian diadakan oleh negara-negara anggota WWC secara bergantian. Total ada 9 negara tuan rumah dan Indonesia berada di urutan ke-10. Kesembilan negara tersebut adalah: Maroko (Marrakesh, 1997), Belanda (Den Haag, 2000), Jepang (Kyoto, 2003), Meksiko (Meksiko, 2006), Turki (Istanbul, 2009), Prancis (Marseille, 2012), Diego – Pemberian Buku 2015, Brazil (Brasilia, 2018), Senegal (Dakar, 2022).

Rangkaian acara World Water Forum terdiri dari tiga struktur, yaitu tahap persiapan selama tiga tahun (Preparation Phase), acara selama satu minggu (Event Phase) dan presentasi hasil (Synthesis Phase) dengan tujuan untuk mendukung keberlanjutan proses kolektif.

Forum tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kalangan yang mempertemukan seluruh lapisan dan sektor, termasuk politik, lembaga multilateral, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Setiap tahun jumlah peserta acara ini semakin bertambah. Awalnya hanya ratusan, kini jumlahnya mencapai ribuan dari ratusan negara.

Pada tanggal 18 hingga 25 Mei 2024, Indonesia mendapat kehormatan untuk menyambut peserta dari seluruh dunia yang terdiri dari kepala negara, pimpinan organisasi internasional, pejabat senior pemerintah, pakar, cendekiawan, wirausahawan, dan ekonom yang akan bertukar ilmu. Dan berlatih berbagai topik yang berkaitan dengan lingkungan dan air.

Pilihan Editor: BRIN memajukan penelitian krisis air, apakah solusinya sudah dikembangkan?

Ditpolda Bali dan Polaroid kini melakukan pengamanan pada World Water Forum Summit ke-10 di Bali dengan mengerahkan 2 kapal dan 3 helikopter. Baca selengkapnya

Menteri Pertanian dan Perencanaan (ATR/BPN) AHY menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Baca selengkapnya Solusi Pengelolaan Air Global

Pemerintah Bali menyelenggarakan acara Segara Keerthi bekerja sama dengan Komisi Forum Air Dunia ke-10 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Baca selengkapnya

Topik gempa tektonik 3,5 Richter yang mengguncang wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler di Top 3 Techno. Baca selengkapnya

Lohit mengungkapkan melalui pernyataannya bahwa Forum Air Dunia di Bali harus menghasilkan apa yang disebutnya sebagai hasil yang spesifik. Baca selengkapnya

Forum Air Dunia ke-10 pada 18-25 Mei 2024 berfokus pada empat hal: Baca selengkapnya

Upacara Segara Keerthi diadakan untuk memohon rahmat agar laut jernih dan bersih serta kelancaran Forum Air Dunia. Baca selengkapnya

Walhi tidak setuju dengan rencana pameran Jabar karena kondisi Sungai Setrum masih buruk dan sangat tercemar. Baca selengkapnya

Tujuan pembangunan jaringan IPAL adalah untuk mencegah pencemaran perairan Danau Toba. Baca selengkapnya

Sebelum meninggal 14 tahun lalu pada 17 Mei 2010, Ibu Lauren membuat prediksi terakhirnya. apa ini? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *