Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

TEMPO.CO, Jakarta – Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara tingkat tinggi yang dilakukan oleh anggota penuh dalam sidang darurat Majelis Umum PBB.

Berbicara kepada wartawan di Adelaide pada Sabtu 11 Mei 2024, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pemungutan suara tersebut dimaksudkan untuk memberikan “hak tambahan untuk berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan PBB”. Ia menambahkan bahwa Australia hanya akan mengakui Palestina “jika menurut kami waktunya tepat.”

“Sebagian besar wilayah kami dan banyak mitra kami juga memberikan suara dukungan, termasuk mitra kami Selandia Baru, mitra khusus dan strategis kami Jepang, mitra strategis kami Indonesia, Singapura, dan Republik Korea,” ujarnya.

“Resolusi yang kami dukung adalah perdamaian dan keamanan jangka panjang bagi Israel dan Palestina. Dan saya sangat yakin bahwa satu-satunya cara untuk menjamin perdamaian dan keamanan bagi Israel adalah melalui solusi dua negara,” tambah menteri tersebut.

Ia mengatakan Australia tidak lagi percaya bahwa pengakuan “hanya dapat terjadi pada akhir proses perdamaian” namun “dapat terjadi sebagai bagian dari proses perdamaian”.

Ketika ditanya tentang langkah selanjutnya dalam proses PBB, Wong mengatakan bahwa “kami ingin melihat gencatan senjata yang dinegosiasikan… gencatan senjata kemanusiaan segera dan dimulainya proses perdamaian.”

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan keputusan negaranya “pertama-tama dan terutama menunjukkan rasa frustrasi masyarakat internasional terhadap siklus kekerasan tanpa akhir yang terus melanda wilayah tersebut.”

“Kami telah berulang kali mengatakan bahwa Israel dan negara Palestina di masa depan yang hidup berdampingan secara damai adalah satu-satunya solusi yang langgeng dan adil.”

“Hal ini hanya dapat dicapai jika para pihak mengakhiri konflik ini dan kembali ke meja perundingan.”

Dia menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza, di mana Israel telah membunuh hampir 35.000 warga Palestina sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.139 orang.

“Gencatan senjata permanen, pembebasan sandera dan pengurangan krisis kemanusiaan. Krisis kemanusiaan yang serius di Jalur Gaza hanya dapat diselesaikan di meja perundingan, dan bukan dengan tindakan militer di Rafah, dan kami menyerukan pengurangan segera. ” kata Peters dalam sebuah pernyataan. penyataan.

Majelis Umum PBB pada hari Jumat dengan suara bulat mendukung resolusi yang menyerukan agar permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB ditinjau ulang dan diberikan hak tambahan.

Resolusi yang diprakarsai oleh Uni Emirat Arab (atas nama Kelompok Arab) diadopsi oleh 143 negara anggota, sedangkan Amerika Serikat termasuk di antara sembilan negara yang memberikan suara menentang perjanjian tersebut dan 25 negara lainnya tidak memberikan suara.

Palestina mengajukan permohonan keanggotaan penuh di PBB pada tahun 2011, namun tidak menerima dukungan yang diperlukan dari Dewan Keamanan karena veto AS. Namun, pada tahun 2012, Palestina menerima “status pengamat permanen”.

Pilihan Editor: Australia Pertimbangkan untuk Mengakui Palestina sebagai Negara

DI ANTARA

Joe Biden telah memutuskan untuk membatalkan utang pelajar untuk 160 ribu peminjam lainnya. Total utang pelajar yang diampuni telah mencapai 7,7 miliar dolar. Baca selengkapnya

Pada 22 Mei 2024, tiga tim teratas dunia dihebohkan dengan kabar terjadinya kecelakaan besar pada penerbangan Singapore Airlines yang mengakibatkan satu penumpang meninggal dunia. Baca selengkapnya

Pemerintah Israel menyita kamera dan peralatan Associated Press serta memblokir siaran langsung dari Jalur Gaza. Baca selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Israel telah memerintahkan pemecatan duta besarnya di Irlandia dan Norwegia sebagai tanggapan atas pengakuan negara Palestina. Baca selengkapnya

Norwegia percaya bahwa pembentukan negara Palestina akan memberikan tempat yang aman bagi Israel dan Palestina. Baca selengkapnya

Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi dihadiri para pemimpin Hamas yang datang mewakili rakyat Palestina. Baca selengkapnya

Pengadilan ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Netanyahu. Norwegia menyatakan siap menangkap Netanyahu jika ada surat dari ICC. Baca selengkapnya

Israel melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Jabaila di selatan Jalur Gaza. Pasien rumah sakit dipindahkan ke jalan. Baca selengkapnya

Kedutaan Besar Iran menyatakan bahwa Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian memainkan peran penting dalam mendukung rakyat Palestina. Baca selengkapnya

Dari 569 ton bantuan kemanusiaan yang baru saja dikirimkan Amerika Serikat ke Gaza melalui stasiun terapung, sebagian masih belum sampai ke masyarakat Palestina. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *