“Badai Geomagnetik Parah” Melanda Bumi, NOAA Beri Peringatan Dampaknya

TEMPO.CO – Jakarta: Para ilmuwan dari badan federal AS NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) melihat kondisi badai geomagnetik kuat (G4) saat ini, seperti dilansir earth.com, 10 Mei 2024.

Beberapa lontaran massa koronal (CME) tambahan di Bumi melewati atmosfer luar Bumi, sehingga kemungkinan besar badai geomagnetik akan berlanjut hingga akhir pekan.

Gugus bintik matahari yang besar dan kompleks (NOAA region 3664), yang kini tumbuh hingga 17 kali diameter Bumi, merupakan sumber utama aktivitas ini. Para ahli masih memperkirakan adanya aktivitas tambahan dari wilayah ini.

Sejak dimulainya siklus matahari saat ini pada bulan Desember 2019, para pengamat hanya melihat tiga badai geomagnetik yang kuat.

Badai G4 (Parah) terbaru terjadi pada tanggal 23 Maret 2024. Sementara itu, badai Halloween pada bulan Oktober 2003 menandai peristiwa G5 (Ekstrim) yang terakhir.

Badai G5 terutama menyebabkan pemadaman listrik di Swedia dan merusak trafo di Afrika Selatan, sehingga menyoroti potensi konsekuensi dari gangguan geomagnetik yang kuat tersebut.

Badai terbaru ini, yang disebabkan oleh tujuh pancaran plasma yang meletus dari Matahari awal pekan ini, dapat menyaingi intensitas peristiwa Carrington tahun 1859, yang mengganggu komunikasi global dan membakar stasiun telegraf.

Dalam masyarakat kita yang bergantung pada teknologi, badai geomagnetik sebesar ini dapat menyebabkan pemadaman listrik secara luas, pemadaman listrik, dan kerusakan pada infrastruktur penting. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

– Masalah kontrol tegangan dan kegagalan sistem proteksi pada jaringan listrik.- Peningkatan arus tabung induksi.- Pengisian permukaan dan peningkatan hambatan pada satelit orbit rendah Bumi.- Masalah pelacakan dan orientasi untuk pesawat ruang angkasa atau menganggur selama berjam-jam. HF) propagasi radio.

Terlepas dari potensi risikonya, peristiwa tersebut juga dapat menghasilkan aurora borealis atau cahaya utara yang menakjubkan di malam hari.

Aurora dapat dilihat di Florida dan Texas di negara bagian selatan, hingga Missouri di Midwest, dan hingga California Selatan di Pantai Barat.

Tampilan aurora diperkirakan akan dimulai sekitar pukul 23.00 ET pada hari Jumat, 10 Mei 2024 dan berlanjut selama beberapa hari.

Para ilmuwan akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tingkat keparahan badai sekitar jam 8 malam ET ketika plasma meletus hampir satu juta mil dari Bumi. NOAA berencana untuk segera mengeluarkan peringatan untuk menginformasikan situasi tersebut kepada publik.

Badai geomagnetik terjadi ketika partikel berenergi tinggi yang dilepaskan dari jilatan api matahari yang dipancarkan matahari mencapai Bumi. Meskipun Matahari terus-menerus memancarkan dan melemparkan partikel ke luar angkasa, jarak Bumi dari Matahari yang berjarak 93 juta mil biasanya menghalangi partikel-partikel ini mencapai planet kita.

Clinton Wallace, direktur Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC) NOAA, menekankan persiapan badan tersebut untuk situasi ini, dengan menyatakan, “Kami memperkirakan akan terjadi guncangan demi guncangan. “Kami benar-benar bekerja keras di sini.”

Meskipun para pejabat memperkirakan peristiwa tersebut tidak separah peristiwa Carrington (badai geomagnetik G5), mereka tidak mengesampingkan kemungkinan mencapai batas bawah skala pengukuran yang sama, yaitu berkisar dari G1 hingga G5.

NOAA memperkirakan badai dahsyat tersebut dapat menghasilkan kecepatan angin hingga 39 mil (62,7 km) per jam. Baca selengkapnya

IHSG pada sesi pertama hari ini melemah dengan menutup sesi pada 7.082,9 atau -0,22 persen. Baca selengkapnya

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terakhir yang terjadi pada 11 Maret 2024, dan dampaknya diperkirakan akan terus berlanjut hingga Mei ini. Baca selengkapnya

Sejak Juni 2023, setiap bulannya suhu global terus menghangat, dengan suhu tertinggi terjadi pada April 2024. Baca selengkapnya

Ada banyak cara untuk memperingati Hari Bumi dengan kegiatan yang menghormati dan melindungi planet ini. Inilah beberapa di antaranya. Baca selengkapnya

Keterhubungan antara laut dan atmosfer berperan dalam perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih kuat adalah salah satu contohnya. Baca selengkapnya

Meski Indonesia tidak mengalami gerhana matahari total seperti yang terjadi hari ini, namun hal ini menjadi fenomena menarik di dunia. Baca selengkapnya

Gerhana matahari total pada 8 April akan membuat ledakan pada matahari terlihat. Baca selengkapnya

Curah hujan ekstrem kemungkinan besar akan semakin ekstrem di masa depan, termasuk di Indonesia. Baca selengkapnya

Sistem yang dikenal dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 ini memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *