Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Reserse Kriminal (Direskrimum) Kepolisian Daerah Banten menemukan adanya tindak pidana perburuan liar badak bercula satu atau badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Kabid Humas Polda Banten Kompol Didik Hariyanto menemukan dua tersangka dalam kasus ini berinisial N dan Y. Tersangka berhuruf N merupakan pemburu yang menembak enam cula badak ke TNUK.

Saat ini dia sedang diadili di Pengadilan Negeri Pandeglang dan Y ikut serta dalam penyediaan cula badak kepada pembeli, kata Didik pada 26 April 2024.

Rangkaian kasus pembunuhan badak pertama kali dilaporkan TNUK pada 29 Mei 2023. Setelah itu, Bareskrim mulai melakukan serangkaian penyelidikan.

“Kami berhasil mengidentifikasi wajah orang-orang yang diduga membunuh 6 ekor badak bercula satu secara ilegal,” kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Banten sekaligus Wakapolri Dian Setiawan.

Profil Badak Jawa

Dalam dunia biologi, badak jawa disebut dengan rhinoceros sondaicus. Badak ini memiliki cula dengan panjang rata-rata 20 hingga 25 sentimeter hingga mencapai 30,5 sentimeter. Biasanya culanya tumbuh pada badak jantan, namun banyak juga ditemukan pada badak betina yang lebih tua, meski ukurannya hanya sebesar kepalan tangan.

Badak jawa memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan badak sumatera, yaitu memiliki berat antara 900 hingga 2.300 kilogram, dengan panjang 1,2 hingga 1,7 meter dan tinggi 3 hingga 3,4 meter. Badak jawa betina bisa berukuran lebih besar dibandingkan badak jawa jantan.

Merujuk badak.or.id, Badak Jawa lebih menyukai habitat hutan hujan dan rawa. Namun ada juga Badak Jawa yang hidup di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, khususnya di kawasan Gunung Honje, TNUK. Badak jawa lebih menyukai habitat dengan hutan lebat, semak belukar dan semak belukar. Badak jawa tidak menyukai ruang terbuka, apalagi di siang hari.

Badak jawa merupakan hewan yang memakan berbagai jenis makanan, mulai dari pepohonan dan semak belukar, terutama ranting dan batang kecil. Badak jawa berpindah makanan dari satu spesies ke spesies lainnya dalam satu kali perjalanan mencari makan.

Konservasi Badak Jawa

Sayangnya, badak jawa kini terancam punah. Faktanya, hanya ada lima spesies badak bercula satu yang tersisa di dunia saat ini. Badak ini merupakan salah satu spesies mamalia besar paling langka di dunia. Menurut Buku Data Daftar Merah IUCN, badak jawa termasuk dalam kategori kritis karena memiliki sebaran populasi yang rendah, jumlah populasi yang kecil, dan tingkat risiko wilayah dan populasi yang tinggi, seperti dilansir menlhk.go.id.

Perilaku badak jawa belum terkarakterisasi secara detail sehingga menyulitkan pengelolaan dan konservasi habitat. Badak jawa bersifat pemalu dan sensitif, sehingga gangguan sekecil apa pun dapat membuat hewan ini tidak nyaman. Faktanya, badak ini tampak melukai dirinya sendiri saat dihadapkan pada stres.

Situasi ini menjadi tantangan bagi para pegiat konservasi dalam menjaga kelestarian habitat dan populasi badak jawa. Selain itu, tanaman pangan badak jawa juga terganggu oleh tanaman Langkap sehingga menjadi kendala bagi kelestarian satwa tersebut.

RACHEL FARAHIBA R | AYU CIPTA

Pilihan Redaksi: Penemuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Pemberian bantuan pemerintah di bidang konservasi ditargetkan pada 20 KOMPAK yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pemerintah, DPR, dan DPD telah menyepakati naskah rancangan undang-undang tentang keanekaragaman hayati dan konservasi alam. Belajarlah lagi

Chicco Jericho meminta pemerintah menindak tegas kasus pemagaran ilegal

Akademi Masyarakat Kelautan dan Perikanan Wakatobi merupakan lembaga pelatihan vokasi yang berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan. Belajarlah lagi

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkapkan tantangan pelestarian badak jawa bukan hanya perburuan liar. Belajarlah lagi

Top 3 Tekno Rabu pagi 5 Juni 2024 diawali dengan kabar lanjutan pengunduran diri Ketua dan Wakil Ketua Otorita IKN Bambang Susantono-Dhony Rahajoe. Belajarlah lagi

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih mendalami bukti 26 badak jawa mati akibat perburuan liar di Taman Nasional Ujung Kulon. Belajarlah lagi

Konon, 26 ekor badak Ujung Kulon yang mati tersebut diburu untuk diambil culanya yang kemudian dijual di pasar gelap di Tiongkok. Ada dua kelompok pemburu. Belajarlah lagi

Kita harus mampu memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan konservasi Baca Selengkapnya

Indonesia merupakan penghasil hiu terbesar di dunia. Namun, 72 persen hasil tangkapannya adalah hasil tangkapan. Belajarlah lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *