Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

NEWS24.CO.ID – Kasus melukai diri sendiri atau self-harm adalah kasus tindakan merusak bagian tubuh dengan sengaja, seperti memotong atau membakar, dan bukan merupakan tindakan bunuh diri. Bagaimana hubungannya dengan kecemasan? Menyakiti diri sendiri sering terjadi di kalangan anak muda, terutama perempuan.

Trauma bisa terjadi karena pelaku tidak bisa melupakan perasaannya terhadap suatu masalah dan akhirnya merugikan dirinya sendiri. Amalan ini dipandang sebagai cara menghilangkan sakit hati, stres, dan fokus.

Tidak dapat dipungkiri bahwa selfharm sangat berbahaya baik secara fisik maupun mental, jika tidak ditangani dengan cepat maka kondisi ini akan terus berlanjut.

Menyakiti diri sendiri adalah salah satu bentuk penyakit mental. Baru-baru ini diterbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa stres orang tua pada anak semasa kecil berdampak pada hal-hal yang merugikan diri sendiri yang bisa menimpa anak.

Para peneliti mengukur bagaimana stres dalam pengasuhan anak dapat mempengaruhi anak-anak dengan menggunakan Parenting Stress Index, sebuah instrumen yang dilakukan sendiri untuk menilai tingkat stres dalam hubungan orang tua-anak pada orang dewasa berdasarkan tiga hal: perilaku anak (misalnya, sifat membutuhkan, hiperaktif); Karakteristik orang tua (misalnya kesehatan, keterikatan dan keterampilan); dan kekhawatiran umum (misalnya uang, isolasi sosial).

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kejadian non-suicide ideation (NSSI) yang dilakukan dengan mengamati 759 anak, pada usia dewasa pada usia 6, 12, dan 16 tahun.

Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat stres ketika anak mencapai usia 6 tahun berperan dalam perkembangan perilaku NSSI pada masa remaja. Faktor spesifik yang mendorong berkembangnya perilaku NSSI adalah paparan peristiwa negatif seperti kematian orang terdekat, kecelakaan, luka bakar, dan hampir tenggelam.

Berbagai hal yang dapat dilakukan untuk mencegah anak merugikan dirinya sendiri antara lain:

1. Mengenali kelemahan anak

Banyak faktor risiko yang membuat anak rentan mengalami masalah psikologis. Kenali tantangan khusus yang dihadapi anak-anak, seperti apakah anak tersebut mempunyai kebutuhan khusus, atau jika anak tersebut diasuh oleh orang tua lain.

2. Untuk memahami permasalahan pribadi yang mungkin mempengaruhi pola asuh

Banyak faktor yang mempengaruhi pola asuh anak, seperti beberapa permasalahan yang dihadapi orang tua ketika masih kecil, pola asuh orang tua ketika masih kecil. Kemudian pahami cara mengatasi masalah tersebut, misalnya menghubungi orang lain untuk berbagi masalah.

3. Memahami masalah penyebab stres

Tidak menutup kemungkinan ada faktor lain yang menyebabkan orang tua juga mempunyai masalah psikologis yang mempengaruhi pola asuh anaknya, seperti masalah pekerjaan, uang atau kesehatan.

4. Menjadi teladan bagi anak tentang cara mengatasi stres dengan cara yang sehat.

Dengan demikian, anak akan berusaha menghindari hal-hal buruk, termasuk menyakiti diri sendiri, ketika menghadapi masalah dan stres.

5. Bersikaplah baik pada diri sendiri

Ketika sesuatu yang diharapkan orang tua tidak berjalan sesuai rencana, hal itu tidak memberikan ruang bagi anak untuk bertumbuh. Di masa-masa sulit, Anda harus terus menafkahi diri sendiri dan anak-anak Anda.

6. Bersikaplah konsisten

Rencana pengasuhan anak yang baik perlu dilakukan secara teratur. Luangkan waktu untuk membangun keintiman dengan anak, misalnya dengan mengajaknya bermain, meski hanya 30 menit sehari, namun jika dilakukan secara rutin akan berdampak pada kualitas hubungan anak dan orang tua dalam keluarga. . . di masa depan.

7. Carilah bantuan profesional

Jika Anda merasa khawatir dan terus mengkhawatirkan kondisi mental anak Anda, orang tua dapat mencari bantuan profesional untuk mengatasi masalah tersebut.

Penelitian mengenai kecemasan orang tua yang merugikan anak dapat menjadi indikasi bahwa setiap orang tua harus fokus pada hal-hal berbeda yang dapat menimbulkan kecemasan dan menimbulkan masalah psikologis lain pada anak, misalnya self-harm yang dampaknya baru terlihat ketika anak sudah beranjak dewasa. dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang mental anak.

Pilihan Editor Psychology Today: Wanita lebih mungkin mengalami depresi. Termasuk kelelahan setelah mengikuti konseling psikologis

Berikut 12 tips mencegah kolesterol dan gula naik, termasuk pola makan dan manajemen stres. Baca selengkapnya

Pakar kesehatan mengungkap delapan kebiasaan buruk yang mempercepat penuaan. Sesuatu? Baca selengkapnya

Manajemen stres merupakan salah satu cara menghilangkan emosi yang perlu dilatih setiap hari agar tidak merasa tidak enak dalam situasi negatif. Baca selengkapnya

Para psikolog mengatakan bahwa wajar jika seseorang merasa kecewa karena harapannya tidak terpenuhi, namun perasaan tersebut harus dikendalikan agar tidak berujung pada rasa cemas. Baca selengkapnya

Stres dapat menyebabkan sakit punggung karena tubuh Anda sedang mengalami reaksi stres. Baca selengkapnya

Studi tersebut menemukan bahwa kebiasaan merokok pasangan mempengaruhi transisi menjadi ibu atau setelah kelahiran anak pertama mereka. Baca selengkapnya

Obesitas dibarengi dengan peningkatan kolesterol akibat konsumsi berlebihan pada menu libur panjang dan lebaran 2024

Berbagai faktor mental dan eksternal rupanya bisa membuat waktu terasa lebih cepat berlalu saat liburan. Baca selengkapnya

Peradangan dapat memicu berbagai penyakit jika tidak ditangani, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegah hal ini. Baca selengkapnya

Berikut beberapa tip untuk mengurangi dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres selama bulan-bulan depresi. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *