TEMPO.CO, Jakarta – Penyerang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Papua Merdeka atau TPNPB-OPM membakar sejumlah gedung sekolah. Gedung yang terbakar antara lain SD dan SMP YPPGI Kepas Kopo.
Juru Bicara Garda Nasional TPNPB-OPM Sep Sambo mengatakan mereka juga akan membakar sekolah dan rumah sakit. Alasan mereka, hingga saat ini gedung pendidikan, rumah sakit, dan puskesmas telah mengerahkan pangkalan militer TNI-Polri. Umumnya digunakan TNI-Polri sebagai tuan rumah, kata Sebby dalam keterangannya, Sabtu malam, 25 Mei 2024.
Selasa, 21 Mei malam, TPNPB-OPM atau yang disebut aparat TNI-Polri sebagai Kriminal Bersenjata (KKB), menyerang dan membakar 12 pos di pertigaan Kopo Kampung Madi, Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai. Papua Tengah. Serangan itu menyusul kebakaran di gedung sekolah keesokan harinya.
Sebby mengatakan, pasukan TPNPB-OPM membakar gedung sekolah karena TNI-Polri biasa berperan sebagai guru. “Tentara dan polisi datang ke sekolah untuk mengajar sebagai guru di sana, meskipun ada guru di sana.”
Ia mengatakan, keterlibatan aparat TNI-Polri dalam mengajar di sekolah-sekolah di Papua bukanlah rahasia umum. Ia mengatakan PNS menjadi guru di berbagai tempat di Papua. “Makanya kami bakar rumah sakit dan sekolah,” katanya kepada Tempo.
Juru bicara TPNPB-OPM menjelaskan pihaknya tidak peduli dengan pendidikan anak-anak di Papua. Ia menyatakan, pendidikan anak Papua akan ditata ulang setelah Papua merdeka. “Setelah Papua merdeka, kami menyekolahkan anak-anak Papua yang kaya raya ke seluruh negara di Eropa, Amerika, Australia, dan Asia untuk bersekolah agar mereka pintar,” ujarnya.
Dengan demikian, menurut penjelasan Sebby, pendidikan anak Papua akan dibiayai dengan uang yang diciptakan oleh Papua sendiri. “Jadi kita akan mengembangkannya dengan uang kita. Kita akan menata sumber daya manusianya. Indonesia tidak perlu cuek,” ujarnya.
Polda Papua menyatakan tidak menemukan motif di balik penyerangan KKB terhadap tribun penonton dan gedung sekolah. Stasiun pemadam kebakaran terletak di dekat pompa bensin. Namun api tidak merambat hingga ke SPBU Pertamina. SPBUnya tidak terbakar, kata Kabid Humas Polda Papua Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 25 Januari 2024.
Usai membakar 12 lapak, KKB membakar beberapa gedung sekolah lainnya pada Rabu 22 Mei pukul 02.55 WIB, kata Ignatius. “Setelah kembali terjadi pembakaran di stand KKB, terjadi pembakaran beberapa gedung sekolah di Desa Madi, Kabupaten Paniai Timur,” kata Ignatius. Saat itulah aparat datang dan terjalin hubungan bersenjata antara TNI-POLRI dan TPNPB-OPM.
Pilihan Penulis: TPNPB-OPM menyatakan perang di tiga wilayah
TPNPB-OPM membakar puluhan pos di Paniai saat memberikan informasi kepada TNI Polri dan menyimpan senjata. Baca selengkapnya
Komnas HAM Papua juga mendapat informasi bahwa petugas medis RSUD Paniai telah meminta TNI-Polri ikut melakukan pengamanan. Baca selengkapnya
Sebelumnya diberitakan, TNI-Polri sedang mengevakuasi pasien dari salah satu rumah sakit di Madi Paniai. Baca selengkapnya
Anggota TNI Polro diduga membubarkan pasien yang dirawat di Rumah Sakit Daerah Paniai (RUSD) di Papua Tengah. Baca selengkapnya
Perwira TNI Polri itu dituding memaksa pasien berpuasa. RSUD Paniai Provinsi Kandal Papua. Baca selengkapnya
Sejumlah pasien dikabarkan terpaksa meninggalkan Rumah Sakit Daerah (RSUD) Paniai di Papua tengah pada Minggu, 26 Mei 2024. Baca selengkapnya
TPNPB-OPM menyatakan akan menyerang lagi di tiga wilayah. Baca selengkapnya
Anggota TPNPB-OPM yang tertembak adalah Detius Kogoya, prajurit elite Komando Pertahanan Daerah atau Kodap VIII Intan Jaya. Baca selengkapnya
KKB pimpinan Undinus Kogoya membakar satu gedung sekolah dan 12 kios di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Baca selengkapnya
KKB diduga membakar 12 kios dan satu sekolah di Kampung Madi, Distrik Paniai, Kabupaten Paniai Timur, Papua Tengah An Penh.