TEMPO.CO, Jakarta – Banjir bandang akibat hujan lebat telah menghancurkan desa-desa di Afghanistan utara. Banjir telah menewaskan 315 orang dan membuat lebih dari 1.600 orang mengungsi, kata pihak berwenang pada Minggu, 12 Mei 2024.
Penduduk desa menguburkan korban tewas dan lembaga bantuan memperingatkan akan adanya bencana yang lebih luas. Ribuan rumah rusak dan ternak hancur, kata kantor pengungsi yang dikelola Taliban. Kelompok bantuan memperingatkan adanya kerusakan pada fasilitas kesehatan dan infrastruktur penting, seperti pasokan air, dan jalanan tertutup lumpur.
Di Distrik Naharin, Provinsi Baghlan, masyarakat membawa jenazah yang dibungkus ke kuburan. “Kami tidak punya makanan, tidak ada air minum, tidak ada tempat berteduh, tidak ada selimut, tidak ada apa-apa, banjir menghancurkan segalanya,” kata Muhammad Yaqub yang kehilangan 13 anggota keluarganya, termasuk anak-anak.
Para penyintas berjuang untuk mengatasinya. “Dari 42 rumah, hanya tersisa dua atau tiga, sehingga menghancurkan seluruh lembah,” kata Jacob.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Ekonomi Taliban, Dekan Mohammad Hanif, meminta PBB, lembaga kemanusiaan dan perusahaan swasta untuk memberikan dukungan bagi para korban banjir.
“Nyawa dan mata pencaharian telah hilang,” kata Arshad Malik, direktur Save the Children di Afghanistan. Banjir bandang melanda desa-desa, menghanyutkan rumah-rumah dan membunuh hewan.
Ia memperkirakan 310.000 anak tinggal di daerah yang terkena dampak paling parah. – Anak-anak kehilangan segalanya.
Pilihan Editor Reuters: Ratusan tawon menyerang tentara Israel di Gaza selatan, 12 orang dirawat di rumah sakit
BNPB melaporkan 7.743 orang terdampak banjir yang terjadi hingga Selasa 4 Juni 2024 di Kabupaten Tana Bumbu, Kalimantan Selatan. Baca selengkapnya
Status Gunung Morafi masih waspada meski terjadi bencana banjir pada 11 Mei yang menewaskan lebih dari 60 orang. Baca selengkapnya
Meski saat ini kawasan sekitar Negrai Sihanouk dilanda bencana banjir atau banjir, namun banyak orang yang masih mengingat keindahannya. Baca selengkapnya
BNPB mencatat banjir dan tanah longsor melanda dua kabupaten di Sulsel pada Senin, 3 Juni 2024. Sawah pun ikut rusak. Baca selengkapnya
Afghanistan ingin menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat, tanpa rasa curiga. Baca selengkapnya
Seorang petugas polisi berusia 29 tahun meninggal pada hari Minggu setelah ditikam lagi dalam serangan terhadap protes anti-Islam di Jerman. Baca selengkapnya
BNPB mencatat banjir merendam lebih dari 5.700 rumah di Kabupaten Katangan, Kalimantan Tengah. Warga diimbau waspada terhadap kemungkinan turunnya hujan. Baca selengkapnya
Hasil pendataan BNPB mencatat 325 KK terdampak dan 140 hektare sawah terendam banjir di Sidenreng Rappang. Baca selengkapnya
Dampak banjir dan tumbangnya pohon menyebabkan kemacetan dari Knak menuju Jakarta. Baca selengkapnya
Fakta di balik pengakuan Rusia terhadap Taliban sebagai pemerintah resmi Afghanistan dan penghapusannya dari daftar teroris. Baca selengkapnya