TEMPO. Ia mengatakan tuduhan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Menurutnya, membunuh nama dan karakternya terlalu mengesankan untuk ditinggalkan.
“Saya siap dan bersedia menjalani proses tuduhan, tudingan, dan pencemaran nama baik yang ditujukan kepada saya,” kata Kumba, demikian pernyataan Kepala Humas. Unas, Marsudi, 18 April 2024.
Kumba sebelumnya diduga menggunakan nama dosen Universitas Malaysia Terengganu (UMT) dalam publikasi ilmiahnya. Kumba Digdowiseiso dikutip sebagai penulis di 160 jurnal di Google Cendekia. Semua majalah tersebut akan terbit pada tahun 2024. Tak hanya itu, Kumba juga curiga menerbitkan karya ilmiah di Jurnal yang “kreatif”.
Kumba, Unas mengundurkan diri sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saya berharap semua pihak mengambil pendekatan yang obyektif dan bijaksana terhadap masalah ini.
Sebelumnya, Retraction Watch melaporkan bahwa Kumba menggunakan nama Safwan Mohd Nor, seorang profesor keuangan di Universiti Malaysia T Onceerengganu. Safwan tidak mengetahui nama Kumba.
“Kami tidak tahu siapa orang ini,” kata Safwan Mohd Nor dari Retraction Watch pada Jumat, 12 April 2024.
Nama Safwa tercantum dalam empat publikasi ilmiah yang tidak terindeks Web of Science milik Clarivate. Ia menilai publikasi ilmiah bermasalah. “Itu seperti jurnal palsu atau predator,” kata Safwan.
Universiti Malaysia Terengganu memiliki 24 nama staf yang secara tidak sengaja tercatat sebagai penulis di Jurnal Ilmiah Kumba.
Pilihan Editor: Ketua KPU Hasym melaporkan kepada DKPP tentang dugaan pelanggaran terhadap anggota PPLN
Unas meminta Rektor Kumba Digdowiseiso melakukan dua hal untuk mengharumkan nama guru Universiti Malaysia Terengganu. Baca artikel
TPF menyimpulkan Kumba Digdowiseiso telah melakukan pelanggaran etika keilmuan (misconduct) dan tidak jujur sebagai dosen. Baca artikel
Demikian komentar Kumba Digdowiseiso dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai penyalahgunaan hak akademik yang masih terjadi dengan menggunakan nama akademisi Malaysia dalam makalah akademisnya. Baca artikel
Berikut kelanjutan penyidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap pelanggaran akademik dosen Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Baca artikel
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini sedang membentuk tim integritas akademik untuk menyelidiki pelanggaran akademik yang dilakukan Kumba Digdowiseiso. Baca artikel
Kemendikbud menyebut Kumba Digdowiseiso masih berstatus guru di Unas. Masih berjalan seperti sebelumnya. Baca artikel
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membentuk tim integritas akademik untuk mengusut dugaan pelanggaran akademik yang dilakukan guru Unas Kumba Digdowiseiso. Baca artikel
Bamsoet Universitas Gajah Mada Jurnal Ketahanan Nasional mempublikasikan hasil penelitian ilmiah empat pilar Turki pada Volume 30 2024. Baca selengkapnya
Ilias Alami, associate professor di University of Cambridge, mengungkapkan langkah yang ditiru akademisi ITPLN. Baca artikel
Selain menyelidiki guru dan siswa, ITPLN membentuk komite untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Baca artikel