TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan partainya siap bergabung dengan pemerintah atau menjadi oposisi. Menurutnya, PDIP sudah terbiasa bertahan dalam keberagaman iklim dan dinamika politik di Indonesia.
Ia merujuk pada masa lalu kolonial Tanah Air saat Bung Karno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927. “Kita selamat dari masa hegemoni kolonial dan bersama pihak lain mendirikan Indonesia merdeka.” Basarah mengatakan melalui keterangan tertulis pada Senin, 22 April 2024:
Basarah mengatakan PDIP terbukti kuat baik di dalam maupun di luar pemerintahan. Ia mencontohkan pada masa Orde Baru yang berbagai ancaman politik. Pada kurun waktu tersebut, PDI bertahan dan memenangkan pemilu 1999.
“Kami di pemerintahan, kami di luar pemerintahan, kami berada di pemerintahan lagi selama 10 tahun,” katanya.
Basarah mengatakan, sikap politik PDIP lima tahun ke depan akan ditentukan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) pada Mei tahun depan. Melalui rapat kerja nasional, seluruh struktur partai akan memberikan masukan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Sarankan kepada Pimpinan PDIP Pak Megawati Sukarnoputri yang mempunyai hak pilih di parlemen, dimana (Rakernas) PDIP akan menentukan posisi politiknya, baik di dalam maupun di luar pemerintahan,” kata Basarah.
Seluruh struktur partai berhak memberikan masukan kepada Megawati mengenai posisi koalisi atau oposisi. Meski demikian, Megawati mempunyai hak prerogratif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
“Apapun keputusan Pak Mega ke depan, seluruh kader PDIP akan siap berkiprah di dalam dan di luar pemerintahan. Sama seperti kita dididik, kita dididik sebagai kader yang harus hidup dalam segala kondisi cuaca dan dinamika politik nasional. Saya menerimanya.” Pilihan Editor: Sekjen Gerindra mengatakan pertemuan antara Prabowo dan Megawati masih dalam proses penjadwalan waktu.
Anies Baswedan menanggapi kemungkinan bergabungnya kubu Prabowo-Gibran. Baca selengkapnya
Status Risma sebagai kader PDIP diyakini bisa menguntungkan Khofifah di Pilkada Jatim. Baca selengkapnya
NasDem dan PKB sedang membicarakan alokasi kursi menteri jika mereka bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran di masa depan. Apa yang mereka katakan? Baca selengkapnya
Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Pasalnya, hal itu dianggap sebagai ‘serangan’ sepanjang periode Pilpres 2024.
Disinggung kemungkinan Joko Widodo bergabung dengan parpol lain, Budi Arie meminta masyarakat menunggu. Ia pun angkat bicara soal kemungkinan Jokowi bergabung dengan Golkar. Baca selengkapnya
Keberadaan partai oposisi sangat penting dalam pengawasan dan pengawasan berjalannya pemerintahan. Demikian pendapat pengajar filsafat UGM. Baca selengkapnya
Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran saat kampanye Pilpres 2024.
Joko Widodo adalah satu-satunya presiden Indonesia yang dikeluarkan dari partai. Berikut lima presiden Indonesia yang juga merupakan petinggi partai. Baca selengkapnya
Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu untuk bangsa Indonesia setelah dua atau 10 tahun lepas dari pemerintahan. Baca selengkapnya
Prabowo Subianto, Ketua Partai Gerindra, melakukan safari politik usai dicalonkan KPU sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Baca selengkapnya