Beberapa Kali Ganti Nama, Ini Profil Klub Como 1907 yang Dimiliki Orang Indonesia sejak 2019

TEMPO.CO, Jakarta – Como 1907 sudah mengamankan satu tempat di Serie A. Pencapaian tersebut diraih pada Sabtu 11 Mei 2024 usai bermain imbang 1-1 dengan Cosenza. Bersama-sama, Parma telah dipromosikan ke Serie A. Sedangkan Venezia yang diperkuat bek Indonesia Jay Idzes harus melalui babak playoff untuk mengamankan tiket final.

Bagi Como, ini berarti kembalinya ke puncak piramida sepak bola Italia setelah absen pada musim 2002/2003. Mereka mengalami dua kali kebangkrutan sebelum pulih setelah diakuisisi oleh keluarga Hortono dari Indonesia. Terlihat Como hanya butuh waktu lima tahun untuk berpindah dari Serie D ke Serie A setelah diakuisisi oleh keluarga Hortono.

Profil Como 1907

Como 1907 didirikan pada tanggal 25 Mei 1907. Klub ini awalnya bernama Calcio Como dan bermarkas di Stadio Giuseppe Sinigaglia di tepi Danau Como. Como 1907 telah meraih banyak prestasi penting, antara lain dua gelar juara Serie A, Serie D dan Serie C, satu gelar Serie D, dan tiga gelar juara Serie C.

Menurut situs resmi klub, Como memenangkan promosi ke Liga Profesional pada musim 1912-1913, sebelum berkompetisi di divisi teratas Italia setahun kemudian. Meskipun demikian, klub terus mengalami tantangan keuangan pada tahun berikutnya, yang membuat mereka terdegradasi ke Divisi Kedua dan tersingkir dari Serie C.

Antara tahun 1940 dan 1960, Como berganti-ganti antara Serie A, B dan C. Namun puncak kesuksesan mereka terjadi pada tahun 1975 saat meraih penghargaan Serie A.

Masalah keuangan kembali menimpa Como, dan pada musim 2005-2006, mereka tersingkir dari Serie D dan bangkrut. Antara 2009-2015, Como mulai pulih dan sukses promosi ke Serie C, namun masalah keuangan kembali menghambat kemajuan mereka.

Perusahaan Akosua Puni Essien kemudian membeli klub bangkrut tersebut. Dengan pergantian kepemilikan, klub berganti nama menjadi FC Como. Namun nama tersebut tidak terdaftar di liga sehingga FC Como harus memulai dari Serie D pada musim 2017-2018.

Pada tanggal 4 April 2019, Como dibeli oleh SENT Entertainment Limited, sebuah perusahaan hiburan Inggris yang dimiliki oleh Robert Buddy Hortono dan Michael Bombing Hortono dari Degerm Group.

Dengan kepemilikan baru ini, klub berganti nama menjadi Como 1907. Pada saat yang sama, Hortono bersaudara menyediakan dana, memperbaiki infrastruktur olahraga, memperbaiki stadion, mendirikan akademi muda, dan membentuk tim utama yang kuat.

Bersama pemilik baru, Como langsung menjuarai Serie D dan naik ke Serie C pada tahun berikutnya. Di penghujung musim 2020-2021, Como kembali menjuarai Serie C dan dipromosikan ke Serie B.

Como bermain di Syria B selama 2 musim, 2021–2022 dan 2022–2023. Pada akhirnya, klub tersebut berhasil meraih peringkat kedua dan promosi ke Serie A pada musim berikutnya.

Pilihan Editor: Jatuh bangun Como 1907 milik grup Indonesia: nyaris bangkrut hingga promosi ke Serie A Liga Italia

Thom Haye dikabarkan akan pindah ke Como pada tahun 1970-an saat kontraknya dengan SC Hernwenden berakhir. Baca selengkapnya

Tak hanya milik Hortono bersaudara, Como 1907 juga dimiliki oleh dua legenda Barcelona. Baca selengkapnya

Tom Hayes resmi mengutarakan keinginannya bermain di luar Belanda setelah berpisah dengan SC Heerenveen. Baca selengkapnya

Juventus tetap percaya diri lolos ke Liga Champions musim depan meski bermain imbang 1-1 saat menjamu Selenetana pada laga pekan ke-36 Liga Italia. Baca selengkapnya

Seberapa pentingkah Horton bersaudara dalam membantu Como menjuarai Serie A Italia pada tahun 1907? Baca selengkapnya

Asisten pelatih Como 1907 Cesc Fabregas mewanti-wanti para pemainnya agar tidak terlena dengan keberhasilannya promosi ke Liga Serie A Italia 2024-2025. Baca selengkapnya

Kesuksesan Como pada tahun 1907 promosi ke Serie A Liga Italia diraih melalui perjalanan panjang dan sulit. Baca selengkapnya

Como 1907 terikat dengan Parma untuk promosi otomatis ke Serie A Liga Italia. Venezia yang diperkuat Jay Izzes harus melalui babak playoff. Baca selengkapnya

Atalanta, klub terbesar di La Liga Spanyol, dikabarkan akan menjual gelandang Tevan Kamin pada bursa transfer musim panas ini. siapa ini? Baca selengkapnya

Marcelino Ferdinand, Ivar Jenner, Nathan Tejo-e-On, dan Justin Huebner dinilai fit bermain di Serie B Italia oleh pelatih Roberto Mancini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *