Beda Tenggelam Kering dan Sekunder, Istilah yang Sebenarnya Tak Ada di Dunia Medis

TEMPO.CO, Jakarta – Istilah tenggelam kering dan tenggelam sekunder menjadi perdebatan media dalam beberapa tahun terakhir. Faktanya, kalangan medis mengaku belum pernah menggunakan istilah tersebut.

Menurut Dr. Michael D., seorang profesor pediatri di Ohio State University di Amerika Serikat. Patrick Jr. Tenggelam itu tenggelam, tidak ada kondisi kering atau sekunder, baik paru-paru korban terisi air atau tidak, dokter tetap menganggapnya tenggelam.

Lalu apa perbedaan antara tersedak kering dan sekunder? Berikut penjelasannya menurut USA Today.

Patrick mengatakan apa saja tanda-tanda tenggelam. Ketika paru-paru Anda berfungsi normal, Anda menghirup oksigen, yang masuk ke aliran darah Anda. Saat Anda menghembuskan napas, karbon dioksida meninggalkan darah dan kembali ke udara.

Jika air masuk ke paru-paru, tubuh akan mengambil oksigen dari air sehingga menyebabkan fungsi vital pernapasan gagal. Ia menjelaskan, tanpa pasokan oksigen yang cukup, masyarakat akan mengalami kesulitan bernapas dan mati lemas. Tenggelam bisa terjadi dengan sangat cepat, dalam waktu 20-60 detik.

Apa itu mati lemas kering Pada mati lemas kering, air tidak masuk ke paru-paru. Saat air tertelan melalui mulut atau hidung, laring menjadi tegang dan otot di sekitar pita suara berkontraksi. Kontraksi ini menghalangi aliran udara ke paru-paru dan menyulitkan orang untuk bernapas.

Asfiksia sekunder adalah kondisi langka lainnya dimana gejala asfiksia tidak langsung muncul. “Terkadang ada sedikit air di paru-paru, tapi itu tidak menghalangi aliran oksigen,” jelas Patrick.

Mitos terbesar tentang tenggelam sekunder adalah bahwa hal ini dapat terjadi beberapa hari setelah orang tersebut tenggelam. “Tentu saja tidak, karena acaranya masih dalam waktu 24 jam,” kata Patrick. Perhatikan gejala-gejalanya selama ini. Tidak masalah jika anak baik-baik saja dalam waktu 24 jam.

Pilihan Editor: Benarkah tidur di lantai atau dengan kipas angin membuat paru-paru basah?

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan tindakan sederhana yang dapat menimbulkan stigma negatif pada penderita TBC. Baca selengkapnya

Sebab, 80 persen anak yang lahir dengan penyakit jantung bawaan tidak bisa tertolong. Baca selengkapnya

Sekalipun hidup hanya dengan satu paru-paru, seseorang tetap bisa hidup. Berikut tips agar tubuh tetap bugar meski hanya dengan satu paru. Baca selengkapnya

Paru-paru memungkinkan seseorang menjalani kehidupan yang relatif normal. Baca selengkapnya

Debu berasal dari tanah kering dan cuaca panas. Meski terkesan sepele, namun partikel kecil tersebut bisa menimbulkan berbagai masalah pada paru-paru. Baca selengkapnya

Demensia dan amnesia adalah dua kondisi yang memengaruhi fungsi otak, namun keduanya berbeda dalam beberapa hal penting. Baca selengkapnya

Heru Irlangga tenggelam di Sungai Batang Serangan. Ia terjun ke sungai saat melihat polisi mendatangi Dusun 5, Desa Pecubuan, Tanjungpura. Baca selengkapnya

Akuarium air asin memerlukan salinitas, tingkat keasaman, dan perawatan tertentu untuk menjaga bahan kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat masuk ke dalam air. Baca selengkapnya

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta berada pada angka 122 atau masuk kategori tidak sehat. Baca selengkapnya

Basnas Palemban mengirimkan tim penyelamat ke pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR air untuk mencari orang hilang tenggelam. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *