Benarkah Jus Jambu Biji Dianjurkan untuk Penderita Demam Berdarah?

TEMPO.CO, Jakarta – Dokter spesialis anak Puskesmas Kramat Jati Jakarta Arifianto membantah anggapan masyarakat yang menyebut jus jambu biji bisa meningkatkan demam berdarah atau kadar trombosit dalam darah penderita DBD.

“Kalau kembali ke pedoman, di Pedoman Pelayanan Kesehatan Nasional (PNPK) belum ada pedoman tentang minum jus jambu biji untuk meningkatkan trombosit,” ujarnya, Jumat, 2 Maret 2024.

Menanggapi rumor tersebut, Arif mengatakan belum ada penelitian lebih lanjut yang memastikan bahwa jus jambu biji dapat meningkatkan trombosit dalam darah saat menderita demam berdarah dengue. Di sisi lain, kalangan medis selama ini meyakini bahwa segala jenis cairan yang cocok untuk penderita DBD dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh agar tidak mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.

Jadi belum jelas apakah minum jus jambu biji benar-benar meningkatkan trombosit atau justru meningkatkan trombosit secara alami selama fase penyembuhan, jelasnya.

Menurutnya, meski anak penderita DBD diberi susu HT, cairan elektrolit, atau air putih biasa, tidak berpengaruh pada trombosit. Secara umum, selama kondisi anak masih bisa ditangani di rumah dan gejalanya belum memasuki tahap peringatan, seperti sakit perut, sering muntah, pendarahan mukosa, dan lain-lain, maka pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi dianggap aman.

“Kita tidak hanya membutuhkan cairan, tapi elektrolit. Kalaupun harus melakukan pengobatan, tidak hanya perlu minum cairan elektrolit saja, tapi juga perlu infus,” ujarnya.

Apakah saya memerlukan antibiotik? Ia juga menjelaskan, virus demam berdarah yang dibawa nyamuk Aedes aegypti tidak langsung menyerang trombosit atau sel darah putih dalam darah hingga turun. Namun, tingkat keparahan gejala yang dialami pasien merupakan fungsi dari respons sistem imun terhadap partikel asing yang masuk ke dalam tubuh.

“Tidak ada pengobatan khusus, tapi pastikan Anda tetap terhidrasi dan melewati tahap kritis dengan aman,” sarannya.

Sementara terkait penggunaan antibiotik, Arif menjelaskan obat tersebut hanya cocok untuk pasien yang sakit akibat infeksi bakteri. Ini tidak bekerja dengan baik pada pasien yang menderita virus seperti demam berdarah.

“Kalau mengidap HIV atau herpes jelas harus minum obat antiviral. Tapi kalau kena DBD tidak perlu antibiotik, apalagi antibiotik. Antiviral saja tidak perlu, apalagi antibiotik, atau kalaupun diberikan, mungkin Bisa ditanyakan ke dokter apakah ada penyakit atau diagnosis lain,” ujarnya.

Pilihan Editor: Harapan untuk mengurangi kasus demam berdarah yang parah dengan vaksin demam berdarah

Bio Farma mempromosikan Qdenga, vaksin demam berdarah yang dikembangkannya bekerja sama dengan Takeda. Baca selengkapnya

Data BPOM menunjukkan vaksin demam berdarah 80,2% efektif mencegah demam berdarah.

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah di negara-negara tropis di seluruh dunia. Biasanya dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Baca selengkapnya

Sebuah video viral memperlihatkan orang-orang terjebak di ruang gawat darurat RSUD Chasbullah Abdulmadjid Bekasi menyusul lonjakan kasus demam berdarah di Bekasi.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu pula dengan demam berdarah. Berikut pernyataan Kementerian Kesehatan. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan telah menerima sejumlah laporan yang menunjukkan perubahan gejala pasien demam berdarah pascapandemi COVID-19. apa pun? Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi dalam upaya mencegah peningkatan kejadian penyakit arboviral seperti demam berdarah.

Negara-negara Asia Tenggara sedang berjuang melawan gelombang panas mematikan tahun ini. Baca selengkapnya

Sebab, saat suhu tubuh anak naik saat ia demam, sebenarnya sistem imunnya sedang melawan virus dan bakteri. Baca selengkapnya

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa paparan ibu terhadap demam berdarah selama kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan bayi selama 3 tahun pertama. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *