BERITA TAMBAKBET – Umat Muslim merayakan setelah sholat Idul Fitri pagi, menandai akhir bulan suci Ramadhan, di luar masjid Kubah Batu di kompleks masjid Al-di Yerusalem Tua
Jakarta – Apabila di masa lalu Turki tidak ikut dalam Perang Dunia I demi membela Jerman dan Austria-Hungaria, maka kemungkinan nasib Palestina akan tak seperti saat ini. TERKUAK INI AKAR PENYEBAB KONFLIK PANJANG
Kembali ke masa lalu, Perang Dunia I berkecamuk dari tahun 1914 sampai 1918.
Kala itu, tidak ada yang tahu pasti apa yang mendasari Turki melibatkan diri dalam Perang Dunia I. Tetapi saat itu Turki tengah melemah sampai di “, terutama setelah kalah dalam Perang 1912-1913 sehingga kehilangan semua wilayahnya di Eropa.
BACA JUGA : Rekomendasi Situs Betting Bola Terpercaya!
Di kutip dari laman Antara , Jumat (12/10/2023) ada yang berpandangan keputusan Turki itu di dasari oleh upaya mempertahankan kelangsungan hidup yang pernah memiliki wilayah yang membentang dari Eropa sampai Asia barat itu.
yang melemah juga mendorong dua kekuatan kolonial, Inggris dan Prancis, berencana membagi-bagi wilayah .
TERKUAK INI AKAR PENYEBAB KONFLIK PANJANG
Hal itu memaksa Turki menceburkan diri dalam Perang Dunia Pertama karena netral hanya membuat mereka tak berdaya di kerat-kerat Inggris, Prancis dan Rusia. Dengan berpihak, Turki memiliki sekutu yang bisa memulihkan pengaruh .
Malang bagi Turki , mereka berada di pihak yang kalah, sehingga harus menyerahkan wilayahnya kepada Inggris, Prancis dan Rusia. Upaya bagi-bagi wilayah Turki itu sudah di rancang sebelum berakhir.
BACA JUGA : Rekomendasi Situs Slot Gacor!
Inggris dan Prancis, membuat perjanjian yang mengiris wilayah Turki di Timur Tengah sebagai protektorat mereka. Perjanjian itu di “-“, dari nama dua di Inggris dan Prancis; Mark dan -.
Begitu selesai, Inggris dan Prancis mewujudkan Perjanjian -dengan membagi wilayah Turki di Suriah, Lebanon, Palestina, Irak dan ke dalam protektorat mereka. Salah satu yang di dapat Inggris adalah Palestina.
Sementara itu, jauh sebelum Perang Dunia I berkecamuk, sentimen anti Yahudi merebak di Eropa sampai mendorong gerakan pada 1897 yang bertujuan mendirikan sebuah negara Yahudi di tanah yang di di ami warga Arab Palestina. Saat itu Palestina masih wilayah Turki .