BERITA TAMBAKBET – Gunung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumut, kembali meletus sebanyak 4 kali sejak dini hari tadi. GUNUNG SINABUNG MELETUS EMPAT KALI
Lava pijar meluncur di lereng Gunung , tampak dari Desa , Karo, Sumut, Senin
BACA JUGA : Rekomendasi Situs Betting Bola Terpercaya!
Karo – Gunung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, hari ini meletus sebanyak 4 kali.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menjelaskan pertama terjadi pukul 01.46 berupa awan panas dari puncak dengan jarak luncur sejauh 4.500 meter ke arah selatan, tinggi abu 2.000 meter, dan lama 263 detik. GUNUNG SINABUNG MELETUS EMPAT KALI
GUNUNG SINABUNG MELETUS EMPAT KALI
Hal itu di pantau menggunakan -camera,” kata dia, Minggu (5/10/2014).
Sementara kedua terjadi pada pukul 06.38 berupa awan panas dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2.500 meter ke arah selatan dan lama 152 detik.
berikutnya terjadi pukul 07.36 , berupa awan panas dari puncak dengan jarak luncur sejauh 3.000 meter ke arah selatan dan lama 158 detik.
BACA JUGA : Rekomendasi Situs Slot Gacor!
Sebelumnya, Gunung terakhir meletus pada Rabu 24 September 2014. “Letusan disertai dengan awan panas sejauh 2 km dari puncak yang mengarah ke arah tenggara. Lama 907 detik. Secara visual tidak terlihat karena tertutup oleh awan,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
mengimbau masyarakat tetap tenang dan mematuhi untuk tidak mendekati zona bahaya. Jarak zona bahaya adalah 5 kilometer arah selatan dan tenggara serta 3 kilometer seputar gunung. Di luar zona tersebut, masyarakat dapat seperti biasa.
Hingga kini status Gunung masih
mengimbau masyarakat tetap tenang dan mematuhi untuk tidak mendekati zona bahaya. Jarak zona bahaya adalah 5 kilometer arah selatan dan tenggara serta 3 kilometer seputar gunung. Di luar zona tersebut, masyarakat dapat seperti biasa.
terakhir meletus pada Rabu 24 September 2014. “Letusan disertai dengan awan panas sejauh 2 km dari puncak yang mengarah ke arah tenggara. Lama 907 detik. Secara visual tidak terlihat karena tertutup oleh awan,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Nugroho dalam keterangan tertulisnya.