BERITA TAMBAKBET – Demo yang di gelar mahasiswa, untuk menuntut kasus penembakan terhadap dua mahasiswa Universitas Kendari, Sulawesi Tenggara, berlanjut hingga larut malam. MAHASISWA KENDARI BERUJUNG BENTROK APARAT
Mahasiswa yang memblokade ruang Jalan Martandu, Kendari, dengan membakar ban bekas, di pukul mundur oleh polisi menggunakan tembakan gas air mata dan mobil baracuda. Massa mahasiswa pun mundur hingga di Jalan MT Haryono, Kendari.
BACA JUGA : Rekomendasi Situs Betting Bola Terpercaya!
Hingga Sabtu (26/9/2020) malam, situasi di kawasan kampus Universitas Haluoleo Kendari, sangat mencekam.
Ratusan aparat kepolisian dari Polda Sulawesi Utara, di untuk menghalau mahasiswa yang memblokade Jalan .
MAHASISWA KENDARI BERUJUNG BENTROK APARAT
Juru bicara mahasiswa, Rahman menegaskan, tuntutan mahasiswa sudah jelas, yakni menuntut Polda Sulawesi Tenggara, segera menuntaskan kasus penembakan terhadap dua mahasiswa.
“Kalau tidak bisa menuntaskan, Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Sultra, segera mundur dari jabatannya,” kata Rahman.
BACA JUGA : Rekomendasi Situs Slot Gacor!.
Menteri India Narendra Modi mendesak bagi terciptanya ketenangan sementara unjuk rasa meluas di negara itu terkait dengan undang undang kewarganegaraan baru yang kontroversial.
Modi mengatakan warga India tidak perlu khawatir, sambil menuduh sejumlah kelompok telah memicu terjadinya kerusuhan.
“Tidak satupun dari warga India yang perlu mengkhawatirkan aksi ini. Tindakan hanya di ambil terhadap orang-orang yang menghadapi persekusi selama bertahun-tahun di luar dan tidak memiliki tempat lain selain India,” cuit .
“Sekarang adalah saatnya untuk memelihara perdamaian, persatuan dan persaudaraan,” tambah PM India.
Mahasiswa di sejumlah kota India berdemonstrasi menyatakan dukungan setelah polisi menggerebek Universitas Jamia Millia Islamia di Delhi. Rekaman video yang memperlihatkan polisi mendobrak gerbang kampus, memukuli pengunjuk rasa dan menembakkan gas air mata di dalam perpustakaan universitas telah menjadi viral di media sosial.
Mereka memprotes undang-undang baru, yang mereka pandang anti-Muslim, bertentangan dengan tradisi sekuler India.
Kepolisian India bentrok dengan para demonstran di beberapa kota, termasuk ibu kota, , dalam aksi protes menentang undang-undang baru mengenai yang . tersebut menawarkan kewarganegaraan kepada non-Muslim dari Pakistan, , dan jika mereka menghadapi persekusi agama.
Mobil di bakar di India (Reuters)
Polisi menggunakan gas air mata dan pentungan untuk membubarkan massa, sedangkan ratusan rasa membakar sejumlah bus dan memblokade beberapa ruas jalan.
Demonstrasi berlangsung di bagian utara dan timur India sejak tersebut di parlemen. Selama enam hari aksi protes tercatat sebanyak enam orang tewas.
Sebagian kalangan menuding itu anti-Muslim, sedangkan lainnya—khususnya di daerah perbatasan—akan ada migrasi besar-besaran ke India.
Akhir pekan ini, para demonstran di Bengal Barat memblokade jalur tol nasional, sedangkan di Assam, pemerintah negara bagian setempat mencabut jam malam untuk sementara agar masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok.
Demonstrasi lanjutan di perkirakan bakal berlangsung di Bengal Barat, , dan beberapa negara bagian lainnya di bagian timur laut pada Senin 16 Desember 2019.
Berbagai petisi juga akan di ajukan ke Mahkamah Konstitusi India pada Senin sebagai upaya untuk menganulir Kewarganegaraan.
Karena situasi di perkirakan akan panas, pemerintah Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga mereka yang berkunjung ke bagian timur laut . Peringatan itu menegaskan agar mereka “bersikap waspada”.