Berpotensi Rusak Lingkungan, Raffi Ahmad akan Mundur dari Proyek Beach Club di Gunungkidul

TEMPO.CO, Jakarta – Rencana Raffi Ahmad membangun hotel, villa, dan beach club di Gunungkidul, Yogyakarta menuai kritik dari masyarakat dan pemerhati lingkungan. Proyek yang dicanangkan Desember lalu itu dinilai berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar 44 ribu jiwa. Petisi tersebut bertajuk “Tolak Pembangunan Raffi Ahmad Resort di Gunungkidul!” oleh Muhammad Raafi pada 21 Maret 2024 Raffi Ahmad akan keluar dari Proyek Pembangunan Beach Club di Gunungkidul

Setelah mendapat banyak keluhan atas keikutsertaannya dalam rencana besar tersebut, Raffi Ahmad akhirnya angkat bicara. Pelaku yang berada di Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji ini membuat video respon yang diunggah di Instagram miliknya pada Selasa, 11 Juni 2024. , proyek di Gunungkidul Dalam WNI “Saya orang yang taat hukum , Saya juga memahami dengan baik bahwa ada kekhawatiran masyarakat setempat terhadap proyek ini yang tidak sesuai dengan undang-undang terkait,” kata Raffi dalam video menit ke-1,2 ke-18. Raffi mengaku akan meninggalkan wisma dan pengembangan pantai di Gunungkidul. Menurutnya, mengikuti aturan yang benar adalah hal yang paling penting. “Saya sekarang menyatakan akan meninggalkan keikutsertaan saya dalam proyek ini, karena bagi saya, segala sesuatu yang saya lakukan dalam bisnis saya harus sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia, apalagi harus bisa memberikan manfaat yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.” dia berkata.

Raffi Ahmad di depan Pantai Krakal, Yogyakarta untuk memulai bisnis barunya. Foto: Instagram Raffi rela mundur karena pembangunan ini bisa merugikan lingkungan. “Jika tidak membawa manfaat dan dapat merugikan masyarakat dan lingkungan, saya tinggalkan proyek ini. Saya berharap informasi yang saya berikan dapat memberikan kejelasan seputar cerita ini,” kata Raffi di akhir Permintaan Penolakan Raffi Ahmad Beach Development Club . video

Seperti yang disinggung Raffi Ahmad sebelumnya, beach club yang rencananya dibangun di atas bebatuan di ujung Pantai Krakal ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia. Dalam permohonan penolakan disebutkan kawasan tersebut merupakan bagian dari Kawasan Pemandangan Alam Karst Gunung Sewu (KBAK). “Itu kawasan lindung. Tidak boleh ada yang dibangun,” tulis Muhammad Raafi yang juga menambahkan pernyataan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau WALHI Yogyakarta, “Dampak negatif dari pengembangan tempat di Gunungkidul berupa : kekeringan, permasalahan air bersih, rusaknya karst, serta banjir dan tanah longsor.” Aplikasi ini banyak tersebar di media sosial khususnya Instagram Stories. Ribuan akun dibagikan foto Raffi Ahmad yang mengenakan topi pertunjukan, disertai seruan tolak pembangunan beach club di Gunungkidul. Selain itu, poster tersebut juga menyinggung soal perizinan yang dikeluarkan pemerintah daerah.” WALHI mengatakan proyek ini tidak memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Ini juga akan dilanggar oleh Undang-Undang Menteri ESDM Nomor 17. /2012 Coba renungkan, bagaimana bisa membaca rencana Raffi Ahmad membangun clubhouse di Gunungkidul

Raffi Ahmad pertama kali mengungkap rencana bisnisnya di bidang real estate pada 17 Desember 2023. Raffi Ahmad diketahui bekerja sama dengan investor lokal Yogyakarta Arbi Leo. Ia mendirikan perusahaan bernama PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) untuk mewadahi bisnis pariwisata terintegrasi miliknya. “Pantai Gunung Kidul Yogyakarta” Mudah-mudahan tahun 2025 selesai Pelan-pelan dan siap menerima masyarakat lokal yang siap bekerja, wisatawan dari luar negeri. dan dari berbagai daerah bisa menikmati keindahan Gunung Kidul Yogyakarta,” tulis Raffi Ahmad akhir tahun lalu di Instagram miliknya.

Pilihan Editor: Raffi Ahmad Buka Bisnis Baru di Gunungkidul, Bakal Beach Club Besar

Koalisi Melawan Gunungkidul mengaku masih menunggu pemenuhan janji Raffi Ahmad untuk hengkang dari resor dan clubhouse Bekizart. Baca selengkapnya

Asosiasi khawatir proyek Beach Club dapat mempengaruhi ketersediaan air dan kemampuan warga yang terkena dampak kekeringan. Baca selengkapnya

Raffi Ahmad mundur dari proyek besar kelautan itu karena bisa merusak lingkungan. Berikut detailnya. Baca selengkapnya

Walhi menyoroti empat permasalahan selain penjualan izin pertambangan kepada ormas keagamaan yang juga dinilai menjadi permasalahan. Baca selengkapnya

Pernyataan Raffi Ahmad soal hengkang dari hotel, perumahan, dan pengembangan klub di Gunungkidul mendapat respon positif dari banyak kalangan. Baca selengkapnya

Proyek beach club ini disetujui organisasi lingkungan hidup karena akan dibangun di Kawasan Pemandangan Alam Karst Gunungkidul (KBAK) yang termasuk kawasan lindung. Baca selengkapnya

Manajer Kampanye Nasional Pertambangan dan Energi Walhi, Fanny Tri Jambore Christanto, mengatakan pihaknya sedang dalam proses mengkaji Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 96​2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Pertambangan dan Energi Walhi. sumber daya alam dan Batubara. Baca selengkapnya

Hotel dan beach club yang sebelumnya dihuni Raffi Ahmad ini diprediksi akan diresmikan pada 2025, namun kini jadi perbincangan. Baca selengkapnya

Menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, proses penanaman modal di ibu kota negara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur belum berhenti. Baca selengkapnya

Beach Club Gunung Kidul diumumkan pada Desember lalu. Raffi Ahmad mendapat kritik karena diduga terlibat dalam proyek yang berdampak buruk terhadap lingkungan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *