Bisa Mengancam Nyawa, Kenali Gejala Sepsis dan Siapa Saja yang Paling Berisiko Mengalami

NEWS24.CO.ID – Sepsis adalah kondisi yang mengancam jiwa ketika sistem kekebalan tubuh sangat rentan terhadap infeksi dan mulai menyerang jaringan dan organ. Jika tidak ditangani tepat waktu, sepsis dapat menyebabkan kegagalan organ.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, namun penelitian terbaru mengidentifikasi sekelompok orang yang lebih rentan terhadap sepsis dan meninggal karenanya. Menurut NHS Inggris, orang dengan kondisi tertentu atau tinggal di daerah tertentu berisiko lebih tinggi terkena sepsis.

Mereka yang memiliki riwayat penggunaan antibiotik jangka panjang dan mereka yang memiliki ketidakmampuan belajar juga berisiko lebih tinggi, kata studi tersebut. Salah satu penulis studi tersebut, Profesor Tjerd van Sta dari Universitas Manchester, mengatakan ada kebutuhan untuk mencegah sepsis.

Orang dengan penyakit hati kronis juga tiga kali lebih mungkin terkena sepsis. Pada saat yang sama, pasien dengan penyakit ginjal kronis 2-6 kali lebih mungkin terkena sepsis dibandingkan orang sehat, tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya.

Dampak status sosial ekonomi serupa terjadi pada mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas, perokok, dan keturunan Asia Selatan. Studi ini juga menemukan bahwa angka kematian dalam waktu 30 hari setelah diagnosis sepsis lebih tinggi pada mereka yang berusia 80 tahun ke atas dan pada etnis Kaukasia.

“Meskipun infeksi serius dan sepsis dapat menyerang siapa saja, data kami menunjukkan kombinasi kompleks antara status sosial ekonomi, kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, dan risiko sepsis,” kata rekan penulis studi, Dr. Colin Brown, dilansir Express.

“Studi kami menunjukkan bahwa mereka yang memiliki status sosial ekonomi rendah dan mereka yang sering membutuhkan antibiotik memiliki risiko kematian akibat sepsis yang lebih tinggi.”

Menurut NHS, gejala sepsis sulit dikenali karena mirip dengan flu atau penyakit umum lainnya. UK Sepsis Trust menggunakan singkatan untuk menggambarkan gejala, seperti: S: kesulitan berbicara dan nyeri otot P: tidak buang air kecil sepanjang hari.

Pilihan Editor: Cara mencegah sepsis pada anak

Bencana tanah longsor besar telah melanda enam desa terpencil di Papua Nugini, dengan jumlah korban tewas diyakini melebihi 100 orang. Baca selengkapnya

Pemilihan presiden akan digelar pada 28 Juni 2024 menggantikan Presiden Ibrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan helikopter di Iran. Baca selengkapnya

Israel membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ibrahim Raisi, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada hari Minggu.

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan berbagai emosi yang sulit. Ini merupakan langkah mengatasi perasaan kehilangan

PBB menegaskan jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih mencapai 35.000 warga Palestina. Baca selengkapnya

Hamas mengatakan sandera Israel Nadav Popplewell sudah mati. Dia meninggal karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel di Gaza

Mahasiswa STIP Jakarta Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal dunia setelah diserang seniornya. Ini bukan kejadian kematian pertama di kampus. Baca selengkapnya

Amerika Serikat menjadi sorotan setelah penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata di Tennessee. Acara apa? Baca selengkapnya

Selain STIP Jakarta, ada beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya oleh orang yang lebih tua di bangku kuliah. Baca selengkapnya

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat untuk mencegah “kematian tambahan” di Rafah jika Israel melancarkan operasi militer di sana. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *