Bisa Mengkaji Tendensi Negatif Penggantian Nama Sukolilo, Apa Itu Toponimi?

TEMPO.CO, Jakarta – Kecamatan Sukolilo di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, belakangan menjadi perbincangan dan disebut-sebut sebagai desa penerima mobil curian. Hal ini terjadi setelah seorang bos rental mobil asal Jakarta tewas dihajar warga saat hendak mengambil mobilnya.

Akibat situasi tersebut, muncul tren negatif di kawasan Sukolilo. bahkan nama daerah di Google Map pun diubah. Dalam ilmu toponimi, fenomena sosial ini bisa dicatat. Apabila kecenderungan tersebut meluas dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bukan tidak mungkin kecenderungan negatif tersebut dapat melekat dalam jangka waktu yang lama di Sukolilo.

Seperti diketahui, beberapa titik di Sukolilo ditandai sebagai “Kampung Maling” dan “Desa Pendah” di Google Map. Secara historis, toponim Sukolilo berasal dari dua suku kata, Suko yang berarti bahagia dan Lilo yang berarti tulus. Harapannya masyarakat Sukolilo mempunyai karakter bahagia, ikhlas, saling membantu dan mau memberi.

Sejarah nama Sukolilo belum diketahui secara pasti. Namun Sukolilo sering dikaitkan dengan legenda dua pendiri Mataram, yaitu Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan. Saat itu Ki Ageng Pemanahan sedang mencari kakak laki-lakinya, Ki Ageng Giring. Sesampainya di sana, Nyai Ageng Giring (istri Ki Ageng Giring) menjamu Ki Ageng Pemanahan.

Apa itu toponimi?

Dikutip dari repositori.unpas.ac.id, toponimi adalah ilmu atau kajian yang membahas tentang nama geografis, asal usul nama tempat, bentuk dan arti nama diri, khususnya nama orang dan tempat. Dengan kata lain toponimi adalah ilmu tentang nama tempat, makna, asal usul, dan tipologinya.

Toponimi juga termasuk dalam penamaan tempat atau bisa dikatakan termasuk dalam teori penamaan. Toponimi merupakan suatu istilah yang hanya dikenal dalam lingkungan kebahasaan sebagai alat untuk menganalisis suatu nama atau sebutan, namun cabang ilmu pengetahuan lain juga mengenal istilah toponimi.

Namun istilah toponimi umumnya dikaitkan dengan bidang geografi, yaitu untuk pembahasan ilmiah tentang nama, asal usul, makna tempat atau daerah, serta bagian lain permukaan bumi, baik yang alami sebagai sungai maupun buatan sebagai kota. . Hal ini berkembang seiring dengan perkembangan peta, karena kata benda sangat penting untuk memetakan suatu area.

Meski memegang peranan penting, toponimi sering kali diabaikan hingga saat ini. Memang benar, dalam kasus-kasus yang melibatkan wilayah, seperti sengketa Kepulauan Sipadan dan Ligitan atau klaim teritorial maritim di Laut Cina Selatan, penamaan dan identitas merupakan kunci penting dalam penyelesaian sengketa.

Sedangkan fungsi toponimi lainnya adalah sebagai salah satu unsur utama dalam melakukan koordinasi dan komunikasi antar bangsa. Toponimi juga berfungsi membantu pemerintah menentukan batas-batas untuk mengurangi konflik.

Selain itu, nama tempat mempunyai nilai yang tinggi dalam kaitannya dengan identitas nasional melalui bukti tahapan migrasi penduduk dan sejarah pemukiman di suatu daerah meskipun semua bukti tersebut semakin terkikis seiring berjalannya waktu. Terpeliharanya identitas ini juga berkaitan dengan pengakuan masyarakat terhadap suatu tempat di suatu negara.

Ketika toponimi dikaitkan dengan nama jalan, nomor rumah, nama kota, dan kode pos, nama telah menjadi bagian dari sistem geolokasi. Ini sangat berguna untuk menemukan tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.

Hal ini dapat memudahkan pemerintah dalam melaksanakan pelayanan publik, seperti pemungutan pajak, penanggulangan bencana, pengelolaan gedung, pemilihan umum, dan pengaturan transportasi. Sementara itu, tanpa memperhatikan toponimi, mengutip kajian “Punahnya Toponimi Indikasi Erosi Bahasa dan Punahnya Bangsa” pada laman linguistik.fib.ui.ac.id, ada ketakutan yang saya miliki. untuk mengakhiri kepemilikan terhadap komunitas lokal. komunal. Jika tidak ada dokumentasi nilai-nilai budaya, seperti pengalaman dan pengetahuan, maka masyarakat baru yang menempati wilayah tersebut menjadi ahistoris terkait toponiminya.

ANDAND RIDHO SULISTYA | AMELIA RAHIMA SARI | CAESAR MOR | AMRI MAHBUB | RIRI RAHAYU

Pilihan Redaksi: Asal Usul Nama Sukolilo, Berdasarkan Kisah Membantu Pendiri Mataram

Polda Jateng sudah berkoordinasi dengan Google untuk menormalisasi penamaan sejumlah titik di Kecamatan Sukolilo, Pati. Baca selengkapnya

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengaku tak ingin kawasan Sukolilo, Pati, dicap buruk. Baca selengkapnya

3 Kisah Kunci Hukum: Penyewaan Helikopter Menteri Budi Karya, Saksi Ahli Teyeng Wakatobi, dan Kronologi Penggerebekan Uang Palsu. Baca selengkapnya

Polres Metro Jakarta Timur terus mencari keberadaan RP, penyewa awal Honda Mobilio dari bos rental mobil Burhanis. Baca selengkapnya

Polisi mengatakan Honda Mobilio warna putih milik Bos Rental Mobil Burhanis terlacak di Banten dan Sumatera. Berakhir di Sukolilo Pati. Baca selengkapnya

Dalam penyidikan kasus bias mobil rental Burhanis, plat nomor Mobilio berwarna putih diubah. Baca selengkapnya

Teyeng mengunggah materi terkait kejadian penyerangan pengelola rental mobil, Burhanis di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Baca selengkapnya

Saat ini polisi telah menetapkan 10 orang tersangka dalam kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo, Pati. Baca selengkapnya

Polres Jaktim menyita mobil Honda Mobilio warna putih milik Burhanis, bos rental mobil yang dipukuli hingga tewas di Sukolilo, Pati Baca Selengkapnya

Perusahaan rental mobil Mitra Cempaka milik Burhanis yang meninggal di Sukolilo, Pati masih beroperasi. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *